Saya heran kepada beberapa sobatku dalam menyikapi berita Noerman Kamaru yang sekarang sudah berubah. Dia sekarang menjadi penjual bubur. Para sobatku naruh belas kasihan kepada Noerman. Beragam tanggapan neagtif baik melalui FB maupun komentar langsung. Ada di antara mereka menyatakan,
"Wah kasihan Noerman, dulu sudah enak-enak menjadi seorang Polisi dan juga artis kini nasibnya merana".
Padahal menurutku, justru Noerman sekarang semakin hebat, luar biasa dan benar-benar sebagai motivator, innovator dan inspirator. Benar mas Noerman sebagai pencerah di dunia wira usaha yang Insya Allah halalan thoyyiban.
Di balik cerita mantan polisi (Noerman) , ada kisah nyata dari saudaraku yang rela menyiapkan ratusan juta untuk persiapan anaknya yang mau mendaftar menjadi polisi. Juga kisah nyata ada remaja putri yang menjual harga dirinya demi menjadi artis. Apakah pekerjaan sebagai tukang bubur itu tidak terhormat?. Sedangkan artis itu terhormat?
Kini Noerman Kamaru tidak gengsi merintis dunia usaha menjadi penjual bubur di warung. Mestinya kisah Noerman bisa dijadikan teladan, bukan dikasihani. Dalam wawancara saja Noerman Terlihat PD dan tidak malu menjadi penjual bubur.
Di lain kesempatan, motivator Ippho memotivasi kita supaya dunia wira usaha supaya digalakkan karena usaha wirausaha bisa diwariskan. Sedangkan jabatan/ PNS tidak bisa diwariskan.
Selanjutnya terserah Anda. Salam Sukses sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar