Hari ini aku mendapatkan pembelajaran hidup yang luar biasa. Pembelajaran pertama saat aku di dekat kantor guru.
Di pagi hari aku bertemu dengan gadis cantik, siswiku. Menurutku dia tidak hanya cantik namun pintar dan rajin. Sebut saja dia mbak Intan Berlian (nama samaran).
Di pagi hari aku bertemu dengan gadis cantik, siswiku. Menurutku dia tidak hanya cantik namun pintar dan rajin. Sebut saja dia mbak Intan Berlian (nama samaran).
Tahukah kawan, mbak Intan ini adalah anak yatim. Ayahnya meninggal sekitar setahun yang lalu karena sakit mendadak. Tak terlupakan oleh ku, saat empat hari setelah kematian ayahnya, Mbak Intan masuk sekolah.
"Mbak, Intan sabar ya! Kamu orang kuat dan insya Allah kamu akan sukses suatu saat nanti". Itulah kalimat ungkapan rasa dukaku. Mbak Intan mengangguk , dan meneteskan air mata.
Kini Mbak Intan sudah kelas tiga SMA. Semangat belajarnya pun tidak reda. Tidak hanya semangat, dia juga kreatif. Sekitar sebulan ini mbak Intan berkreatif ria, dia bersekolah sambil kerja: berjualan gorengan di kelas.
Beberapa hari yang lalu, aku bertanya dimana dagangannya aku akan membelinya. Sebenarnya jenis dagangannya sama dengan yang ada di kantin, akupun bukan penggemar gorengan. TApi aku sengaja akan membelinya, sebagai tanda aku salut padanya. EEh ternyata di hari itu pas dia tidak membawa dagangan.
Tadi pagi aku berpas-pasan dengan mbak Intan.
" Mana dagangannya, aku mau membeli,... di bawa ke kantor ya?"
" Iya pak sebentar".
Beberapa menit kemudian, dia bersama sobatnya masuk ke kantor membawa sekitar 15 gorengan di manci plastik.
" Harganya berapa"
"Satu lima ratus pak!".
"Kok murah sekali"
"Kalau kemahalan tidak laku pak".
"Ini aku punya uang receh lima ribu, aku beli dua ribu sisa kembalianyanya buat kamu"
"Trima kasih pak!
" Besuk dijual di kantor ya, jangan di kelas!"
Menurutku betapa luar biasanya mbak Intan. Dia menahan gengsi. Di balik dunia sana, banyak remaja yang sok-sokan, hura-hura, malas belajar dan senang foya-foya. Mabk Intan sudah mampu menahan diri dari rasa malu untuk berlatih wira usaha.
Selanjutnya mari kita doakan mbak Intan si anak yatim, biar menjadi "generasi Intan beneran" berjiwa tangguh dan keras dalam tekat menjadi generasi sukses jempolan.
Selanjutnya mari kita doakan mbak Intan si anak yatim, biar menjadi "generasi Intan beneran" berjiwa tangguh dan keras dalam tekat menjadi generasi sukses jempolan.
Pembelajjara kedua dari kisah anak yatim putri dari Alm Pak Hario (tukang kebun SMAN1 Girimarto).
.ceritanya ....nanti....... ..bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar