"Bersedekah itu tidak harus ikhlas, memang idealnya semua ibadah harus ikhlas. Tapi untuk menjadi ikhlas butuh proses belajar". Kata motivator Ippho Santosa.
Setelah kupikir secara mendalam, ternyata benar juga kata mas Ippho. Segala kebaikan membutuhkan keikhlasan. Ikhlas itu perlu berlatih. Mukhlisin adalah julukan orang yang memiliki tingkatan atau maqom tertinggi bagi orang Islam. Namun untuk meraih tingkatan TOP tersebut perlu bertahap. Aku yakin semua orang tanpa kecuali pernah berlaku tidak ikhlas atau riya'. Menjadi benar-benar ikhlas itu mudah diucapkan, terutama bagi yang terlalu idealis.....Segalanya proses bro!
Aku pun sering termotivasi oleh pernyataan mas Ippho khususnya dalam meraih rezeki dan menebar sedekah, aku juga sering membaca buku karyanya. Aku berusaha bersemangat dalam bersedekah. Menurutku sedekah tidak harus berupa uang. Kenyataanya sedekah yang tanpa modal, pasti mudah dilakukan oleh hampir semua manusia. Contohnya "senyuman". Kata nabi SAW, senyum adalah sedekah.
Berbicara masalah sedekah, teringat kisah para sobatku dan aku sendiri dalam melatih bersedekah. Setiap gajian, sudah ada kesepakan di dekat meja bendahara disediakan kotak sedekah untuk beasiswa bagi para siswa yang tidak mampu. Alhamdulillah, beasiswa sedekah sudah berjalan lebih dari lima tahun.
Kini biasiswa sedekah , insya Allah akan selalu meningkat jumlahnya. Termasuk dari sedekahku sendiri, aku juga belum menjadi orang ikhlas sejati. Sekali lagi , hidup ini proses bro n sis!.
Bagiku dan para sobatku memberi beasiswa dari sedekah yang istiqomah bukan pekerjaan berat, kan cuma sebagian dari gaji saja. Terutama aku sudah dikenalkan sejak usia SMA untuk ringan berzakat, berinfaq dan sedekah. Trimakashi kepada para ustadz atau guruku. Ditambah lagi, aku selalu ingat akan masa laluku bahwa aku dulu terbiasa hidup miskin. Maka kini waktuku untuk melampiaskan dendam positifku, bahwa aku tidak boleh kikir.
"Bu, mulai tahun pelajaran baru ini gaji tunjangan dari tugas tambahan di sekolah akan kusedekahkan kepada siswa yang tidak mampu". Itulah tekatku yang kusampaikan ke istriku beberapa waktu lalu, dan alhamdulillah istriku mendukungku.
Pagi tadi juga kusampaikan ke salah satu wali kelas yang memiliki peserta didik sebagai yatim piatu, bahwa tunjanganku menjadi kepala perpustakaan akan kusedekahkan sebagi bea siswa. Dan alhamdulillah ibu guru mendukungku. Semoga hidupku barokah, inilah latihanku awal menuju maqom mukhlisin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar