Ada berita heboh di berbagai media tiga hari terakhir ini: Guru Besar Unhas Prof Dr Musakkir SH, MH dan
Kepala UPT Bantuan Hukum Unhas, Ismail Alrip SH Mkn, tertangkap mengisap
sabu bersama mahasiswi di kamar 312 Hotel Grand Malibu, tepatnya Jumat
(14/11/2014) dini hari.
Sebenarnya ini adalah aib di dunia pendidikan. Walau aib, tapi ada hal yang jauh lebih penting, yakni kita bisa belajar tentang berbagai hikmah kehidupan.
Dalam falsafah Jawa ada istilah "mburu uceng kelangan dheleg". Maksudnya kurang lebih; cuma mengejar sesuatu yang kecil tapi harus mengurbankan sesuatu yang besar. "ora cucuk" alias rugi besar. Mencari kenikmatan instan terhadap godaan wanita dan sabu dampaknya hilangnya pekerjaan, hancurnya karier, cemoohan, aib dll.
Pak guru kok nyabu! Ya pasti ada resiko besar, dia harus siap-siap dipecat. Yang kedua dia dan keluarganya akan menanggung malu dan beban aib yang luar biasa. Pokoknya sang profesor akan kehilangan banyak hal di usia yang sudah lebih dari 45 tahun. Padahal seharusnya dia menikmati hidup masa tua dengan bahagia bersama keluarga.
Saya pikir kita tidak perlu terburu-buru merendahkan atau menghakimi guru yang baru malang. Dari kisah pak guru besar kita bisa belajar, tentu belajar dari berbagai nasihat yang sering dianggap nasihat kuno antara lain: pentingnya bergaul dengan orang-orang yang baik, pentingnya memiliki daya tahan diri terhadap godaan syetan, pentingnya kehati-hatian (bisa juga dia target jebakan atas persaingan dan atau kepentingan lain) dan yang jauh lebih penting memiliki keistiqomahan dalam keimanan dan ketaqwaan.
Di masa lalunya Aku sangat yakin pak profesor banyak memiliki kebaikan dan kelebihan yang pantas diandalkan dan diteladani. Manusia bisa lupa, bahwa kitapun sering tidak istiqomah dalam menjaga kebaikan kita.
Yang terakhir kita sebagai manusia sangat berpotensi terkena "goda". Kita tinggal menunggu dan kita harus selalu berdoa semoga kita diberi kekuatan lahir dan bathin dalam menghadapi godaan syetan.....SALAM SUKSES SEJATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar