Baru saja aku berselancar melalui dunia maya tentang jawaban atas pertanyaan apa sebenarnya yang paling banyak dicari oleh manusia dalam hidup ini. Ternyata urutan jawabanya adalah 1. kebahagiaan, 2. ketenangan hati dan 3. rezeki. Setelah kucermati ketiga-tiga urutan tersebut tak terpisahkan satu sama lain.
Aku masih penasaran tentang penghalang-penghalang, kebahagiaan, ketenangan dan rezeki. Lalu aku mencari-cari berbagai sumber tentang tindakan-tindakan yang menghalangi 3 faktor tersebut. Akhirnya ketemu juga formulanya. Sebagai bahan refleksi diri, kuramu 7M formula yang menghalangi datangnya kebahagiaan, ketenangan hati dan rezeki.
1. Malas menuntut ilmu atau belajar.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang menempuh jalan yang padanya ia menuntut ilmu, maka Allah menempuhkannya jalan kesurga.” (HR. Muslim dari Abu Harairah).
Beliau Nabi SAW bersabda: “Sungguh kamu pergi lalu kamu belajar satu bab dari ilmu, itu lebih baik dari pada kamu sholat seratus raka’at.” (HR Ibnu Abdil Barr dari Abu Dzarr).
Beliau Nabi SAW bersabda: “Belajarlah apa yang kamu kehendaki, Allah tidak akan memberi pahala kepadamu sehingga kamu mengamalkan.” (HR Ibnu Abdil Barr dan Ad Dailami).
2. Menjauhkan diri dari beribadah kepada Allah SWT
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang menempuh jalan yang padanya ia menuntut ilmu, maka Allah menempuhkannya jalan kesurga.” (HR. Muslim dari Abu Harairah).
Beliau Nabi SAW bersabda: “Sungguh kamu pergi lalu kamu belajar satu bab dari ilmu, itu lebih baik dari pada kamu sholat seratus raka’at.” (HR Ibnu Abdil Barr dari Abu Dzarr).
Beliau Nabi SAW bersabda: “Belajarlah apa yang kamu kehendaki, Allah tidak akan memberi pahala kepadamu sehingga kamu mengamalkan.” (HR Ibnu Abdil Barr dan Ad Dailami).
2. Menjauhkan diri dari beribadah kepada Allah SWT
Allah SWT telah menjanjikan bahwa DIA tidak akan mensia-siakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis kudsi:
“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan
membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya
maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup
kefakiranmu.”
(Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)
3. Menyepelekan Istighfar alias tak mau tobat
Istighfar adalah lafaz atau perbuatan rintihan dan pengakuan dosa
seorang hamba di hadapan Allah SWT, yang menjadi penyebab Allah jatuh
kasih dan kasihan terhadap hamba-Nya lantas Allah berkenan melapangkan
jiwa dan kehidupan si hamba. Dengan selalu beristighfar, insya-Allah
dosa-dosa kecil yang selama ini dilakukan akan dapat dihapuskan dengan
izin Allah SWT.
Berdasarkan Sabda Nabi Muhammad SAW:
“Barang siapa memperbanyakkan istighfar maka Allah SWT akan
menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.”
(Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)
4. Menjalankan Maksiat
Sabda Nabi Muhammad SAW:
“…dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi)
Betapa pentingnya kita menjaga amalan supaya rezeki yang Allah
kurniakan kepada kita itu adalah berserta dengan berkat dari-Nya,
bukannya berserta kemurkaan-Nya. Na’uzubillah!
Ibnu Abbas r.a. telah berkata :-
“Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati,
kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain.
Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati,
melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya.”
5. Menjauhkan diri dari ingat kepada Allah SWT
Ketahuilah bahawa dengan banyak mengingati Allah, ia akan membuatkan
hati menjadi tenang dan kehidupan terasa lapang. Kelapangan rezeki
seperti ini hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang beriman. Firman
Allah SWT dalam Al-Quran yang bermaksud :-
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati
mereka dengan dzikrullah. Ketahuilah dengan dzikrullah itu, tenang
tenteramlah hati manusia.”
(Surah Ar-Ra’d : ayat28)
Ketenteraman inilah yang sebenarnya menjadi dambaan seluruh umat
manusia sama ada yang kaya ataupun yang miskin. Hanya dzikirlah yang
mampu memberikan ketenangan jiwa dzahir dan batin kepada kita.
6. Mendurhakai orang tua
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW berpesan agar sesiapa
yang ingin panjang umur dan dilapangkan rezekinya, maka hendaklah mereka
berbakti kepada kedua ibu bapanya serta menyambung tali silaturrahiim.
Baginda Rasulullah SAW juga bersabda:
“Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.”
(Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)
Berbakti dan mendoakan kedua ibu bapa juga menjadi sebab terbukanya pintu rezeki, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW lagi :-
“Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Hadis Riwayat : al-Hakim dan ad-Dailami)
7. Mengabaikan orang yang lemah
Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuk di antarantanya: menggembirakan lewat sedekah-sedekah kita, menengoknya jika mereka sakit, peduli dengan anak yatim dan fakir miskin, juga
isteri dan anak-anak yang masih kecil. Bersabda Nabi Muhammad SAW :-
“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan karena orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Hadis Riwayat : Bukhari)
Nabi Muhammad SAW lagi
:-
“Siapa yang peduli kepada saudaranya maka Allah akan memperdulikannya…”
(Hadis Riwayat : Muslim)
Rasanya banyaknya harta, tingginya pangkat tak ada makna bila kita tidak bahagia. Hidup di dunia ini hanya sekali. Mestinya kita selalu siap menyambut kebahagiaan. Dan salam Sukses Sejati!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar