Jujur saja atas kisahku. Pernikahanku tanpa berawal pacaran. Ternyata berhikmah luar biasa. Usia pernikahan lebih dari 15 tahun. Pasca pernikahan sampai aku memiliki beberapa anak, aku termasuk jarang
sekali mengalami kesusahan. Bukan berati tidak pernah susah. Yang jelas kelurga
kami sangat harmonis. Prosentasi kesusahanku terasa sedikit sekali. Ingin tahu
kenapa? Kami diajari oleh ustadzku supaya bersama-sama keluarga belajar
bersyukur. Bersyukur kunci bahagia. Berikutnya, rasanya kesusahanku sudah terkuras habis saat aku
masih muda. Sejujurnya, saat muda aku hidup dalam kemiskinan terutama miskin kesyukuran.
Kini aku tahu
dan semakin sadar betapa banyak rahmat yang telah diberikan Allah SWT
kepada ku. Namun, sering kali aku termasuk orang yang lalai untuk bersyukur.
Pasti kita
sudah tahu bahwa syukur kunci mujur dan makmur. Namun, kita sering tergoda
syetan untuk jauh dari Allah SWT. Karena jauh dari Allah SWT bermakna kufur. Namanya
manusia tempat salah dan dosa, aku juga kadang melupakanNya. Saat
melupakanNya, mudah sekali hati ini galau, susah dll.
Terkadang
aku menyalahkan Allah SWT. Atau lebih jauh lagi cenderung ingkar
kepada nikmat Allah SWT. Sebetulnya bisa
kurasakan bahwa bila kita semakin jauh
dari Allah SWT, kita akan terjerumus kepada cinta dunia dan semakin takut
dengan kematian. Terlalu cinta dunia, secara mudah kita akan galau. Sebab
permasalahan sedikit dianggap susuatu yang berharga. Itulah dunia.
Padahal, kematian pasti akan datang kepada kita, semuanya yang kita
miliki akan kita tinggal.
Berikut ini
kutulis ulang obat susah, yang disebabkan kita terlalu kesengsem dengan
kehidupan dunia. Pencerahan ini kuproleh dari kajian di dunia maya dari blog sakinah. Tulisan ku arngkum, kutambahi dan kumodivikasi. Yang jelas tujuannya untuk memotivasi dan menghibur diri.
Dinyatakan: Sesungguhnya
suatu penyakit hati berupa kegalauan aau kesusahan dapat disembuhkan dekat
kepada Allah SWT. Semua penyakit hati bersumber dari rasa cinta yang berlebihan
terhadap dunia, hati kosong dari Allah dan dipenuhi kesenangan dunia, maka obat
yang paling mujarab satu-satunya adalah lawan dari cinta dunia yaitu qana’ah
dalam menghadapi hidup ini.
Setiap insan
yang memiliki hati yang qana’ah, maka rasa gelisah, sedih dan susah dapat
berkurang karena keyakinannya pada Allah dan hari akhirat. Akhir setiap
kegelisahan, kegembiraan. Kekayaan, kefakiran, kesulitan, kemudahan, sakit dan
lapar adalah mati. Cara lain untuk mengatasi kegelisahan, manusia diperintahkan
untuk meningkatkan iman, takwa, dan amal shaleh. Hanya dengan cara mendekatkan
diri kepada Allah SWT dan memasrahkan diri kepada Allah SWT, maka hati gelisah
manusia akan hilang. Mendekatkan diri bukan hanya dengan cara melalui hubungan
vertikal dengan Allah SWT, tetapi juga melalui hubungan horizontal dengan
sesama manusia sebagaimana yang diperitahkan oleh Allah SWT.
Beberapa
obat kesusahan, kegelisahan, kepedihan dan kesedihan adalah:
- Bertaubat
- Sholat dan berdoa
- Berbaik sangka kepada Allah SWT.
- Bersungguh-sungguh dalam kebaikan
- Mau berbagi kebaikan walau sebesar dzaroh
- Beristiqomah dalam memohon ampun kepada Allah SWT.
- Dengan tauhid ar-rububiyah { keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang melindungi, memelihara dan menjaga makhluknya}.
- Dengan tauhid al-uluhiyyah { keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang harus di takuti dan disembah}.
- Mengesakan Allah, dengan keyakinan yang kuat dan pemahaman yang benar.
- Menyucikan Allah dari anggapan bahwa Allah berlaku aniaya terhadap hambaNya
- Pengakuan seorang hamba bahwa ia adalah orang yang zalim
- Bertawasul kepada Allah SWT dengan sesuatu yang paling dicintai-Nya yaitu dengan menggunakan nama-nama dan sifay-Nya. Dan diantara nama-nama dan sifat yang paling mencakupnya adalah Al-Hayya Al- Qayyum { Allah adalah Dzat yang Hidup Kekal dan terus menerus mengurus makhlukNya }.
- Hanya meminta pertolongan kepada-Nya
- Pengakuan hamba kepada-Nya bahwa ia mengharapkan anugerah-Nya
- Membuktikan tawakkal kepada-Nya, menyerahkan segala persoalan kepada-Nya dan mengakui bahwa nasibnya berada dalam kekuasaan-Nya.
- Hendaknya ia menyejukkan hatinya dalam taman-taman Al-Qur’an. Menjadikan Al-Qur’an bagi hatinya seperti musim semi yang menyegarkan semua hewan. Menjadikan Al-Qur’an sebagai cahaya yang menerangi kegelapan nafsu syahwat dan kezaliman. Menjadikannya sebagai penghibur dari setiap kesusahan, sebagai pelipur setiap bencana dan sebagai penyembuh dari berbagai penyakit yang menghinggapi jiwanya. Sehingga Al-Quran ini menjadi pembebas kesusahan dan penyembuh kegelisahan dan kegalauannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar