DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Senin, 11 April 2016

Jangan Sepelekan Kecerdasan Spiritualitas!

Kita jelas butuh spiritualias, tentu tujuaan  kita adalah  meraih sukses tanpa batas. Sukses tanpa batas yang kumaksud di sini kesuksesan yang tidak hanya dibatasi pada kesuksesan duniawi atau hidup dengan bergelimang harta benda. Namun, kesuksesan yang dilandasi  pada tujuan yang lebih luas, lebih bermakna, lebih berjangka panjang dan membahagiakan. 

Beberapa  pakar telah menympulkan betapa pentingnya spiritualias. Namun di sini saya mengarsibawahi  salah satu pendapat dari Burkhardt (1993). Spiritualitas meliputi aspek-aspek :1).Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan, 2).Menemukan arti dan tujuan hidup, 3).Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri, dan 4).Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang Maha Tinggi.

Dari tulisan Burkhardt jelas bisa disimpulkan bahwa spiritualitas erat dengan  Maha Kuasanya Allah SWT. Lalu lebih jauh apakah Kecerdasan Spiritualitas itu ?

Mujib & Mudzakir (2002) menjelaskan bahwa kecerdasan  spiritual adalah kecerdasan kalbu yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang. Kecerdasan ini mengarahkan seseorang untuk lebih berbuat secara manusiawi sehingga bisa  menjangkau nilai-nilai luhur yang belum tersentuh oleh akal pikiran manusia. Sedangkan Zohar & Marshall (2001) memaparkan bahwa SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan nilai menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya; menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Kita-kita yang tidak memiliki kecerdasan spiritual akan mudah terjangkit krisis spiritual (spiritual crisis), keterasingan spiritual (spiritual alienation) dan patologi spiritual (spiritual patology). Hal ini akan meningkat seiring perkembangan dan perubahan peradaban karena kemajuan teknologi di abad globalisasi seperti sekarang ini. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian bagi orang tua yang menjadi titik awal membentuk  pribadi dan karakter kita karena kita  awalnya pada dasarnya adalah kertas kosong. Jadi hasil gambarnya akan seperti apa, itu adalah karya dari kedua orang tua /keluarga yang membesarkan kita. Jangan sampai kita dibiarkan mencari kebutuhan-kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan akan spiritualitas di luar, karena kondisi di luar rumah sangatlah beranekaragam karena sekarang ini budaya konsumerisme, hedonisme dan sekulerisme sudah mulai menggila, lebih-lebih dikota besar seperti Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan pola asuh yang tepat guna membentengi kita dan membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah terombang-ambing oleh perubahan hidup.

Orang tua merupakan role model bagi kita sebagai anak  di dalam lingkungan keluarga . Jika orang tua jauh dari nilai-nilai spiritualitas, maka kitapun juga akan mengikuti jejak ayah bundanya. Seperti kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kita yang cerdas spiritual sebagian besar dilahirkan dari orang tua yang cerdas secara spiritual, begitu juga sebaliknya.

Kenapa perlu mengembang kesadaran spiritual pada kita? Kita merupakan periode kehidupan yang sangat penting. Dalam hal ini, Freud menyakini bahwa usia keemasan kita pada rentang waktu 1 sampai 5 tahun. Dimana otak berkembang pesat karena stimulasi dari lingkungan. Jika kita mulai sejak dini, stimulasi baik itu yang mengasah kognitif, afektif dan psikomotorik, maka kita akan tumbuh menjadi buah hati yang saling terintegrasi diantara ketiga komponen itu. Namun, yang perlu di pahami adalah bagaimana stimulasi yang tepat sesuai dengan perkembangan si kita.

Kesadaran spiritualitas yang ditekankan oleh orang tua akan membentuk pemahaman akan spiritualitas   kita dan tidak terjadi kekosongan spiritualitas dalam hati dan hidup. Dengan pemahaman, tentunya kita akan memaknai dan mengahayati akan pentingnya sebuah nilai spiritualitas sehingga hidup kita akan merasa lebih bermakna. Begitu itu semua dilakukan, insya Allah akan membentuk kecerdasan spiritual bagi kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berlatih kreatif melaui pembuatan komentar