DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Sabtu, 10 November 2012

SMAN 1 GIRIMARTO –SOLO POS GOES TO SCHOOL


VOICE of Wonogiri (VoW). Berdasar rencana   rombongan SOLO  POS  pada tanggal 8/12/2012  akan berbagi penetahuan kepenulisan  di SMAN 1Girimarto. Program ini terselenggara karena  para guru dan siswa SMA maron tersebut memiliki kedekatan emosi dengan para punggawa Solo Pos. Kedekatan itu diawali kunjungan SMAN 1 Girimarto  ke Solo Pos beberapa bulan lalu, berlanjut beberapa siswa  kelas ICT  diundang ke SOLOPOS dan  dua guru P. Sidiq dan P. Mas Katno Giri diundang untuk dilatih dalam kepenulisan secara gratis. 

SOLO POS GOES TO SCHOOL merupakan acara bergengsi yang akan memberikan inspirasi dan motivasi  di lembaga pendidikan. Menurut  Syamsu Ahmad Nur S.E, M.Pd. jalinan ikatan SMAN 1 Girimarto terus berlanjut   di tahun-tahun mendatang. Sedangkan di akhir tahun ini  pelatiahan sehari mengenai  terori dan praktik jurnalisme awal.
 
Work shop kepenulisan  akan di laksanakan  di aula SMA Maron,  MaskatnoGiri  ditunjuk  sebagai  moderator kegiatan.

SMAN 1 Girimarto semakin berkreasi, dan berinovasi tiada henti.Semoga Allah meberkati.

Jumat, 09 November 2012

TANTANGAN MENULIS ARTIKEL DALAM HUT PGRI


VOICE OF WONOGIRI (VoW). Dalam rangka HUT PGRI,  pengurus PGRI Wonogiri menantang para guru menulis artikel dalam waktu singkat. Tepatnya pada hari Sabtu 28/11/2012 bertempat di SMPN 1 Wonogiri.

Bagi MasKatno Giri  info ini telat, baru sore tadi dia mendapat info dari Slamet Riyadi, S.Pd, M.Pd.  Menurut Slamet peserta untuk para guru umum dari Tk sampai SLTA.
Bagi penulis modal nekat seperti MasKatno Giri mendapat tantangan lomba menulis merupakan kesempatan emas. Karena menurutnya juara dan tidak itu masalah rejeki, pokoknya sing penting NEKAT dan MANGKAT. 

Kesempatan emas jangan pernah lewat, itulah nasihat dari gurunyaMasKatno Giri. Kini tinggal menanti semoga MasKatno bisa  menjadi juara.  TIDAK JUARA TIDAK APA_APA.

Kamis, 08 November 2012

INTROPEKSI DIRI, KENAPA TIDAK Oleh MasSukatno Giri


MULAT SARIRO HANGROSO WANI adalah salah satu kalimat pembelajaran Jawa,  kurang lebih bermakna berani mengakui / mau intropeksi diri. Dipastikan setiap manusia lebih mudah mengoreksi orang lain dari pada kekurangan diri. Ini juga termasuk Maskatno Giri.

Namun, setidak tidaknya malam ini aku juga perlu intropeksi. Aku memang perlu belajar, karena aku motivator dari keempat anakku (Ikhlasul.khoirul. Khusnul dan Hasan). YOU ARE  MY ANGELS , I LOVE U  ALL. Selama ini aku menjalani hidup ini dengan bahagia dan semangat karena aku merasa nyawaku dan jiwaku berlipat-lipat KARENAMU. Anak-anakku ibarat nyawa dan jiwaku. Kalau bisa aku akan tunjukkan bahwa aku benar-benar berenergi prima n positif  karena mu.

Kalau aku sedang sedikit susah, tapi aku Alhamdulillah agak  jarang susah. Aku akan menatap mu lama-lama, akan kuperoleh energi tambahan untuk bangkit lagi.

Di balik sedikit kesusahanku pasti ada   penyebab kesalahanku. Ini perlu aku berintropeksi diri.  Aku pernah mendapat pembelajaran dari ustadzku:  BILA  KITA  SERING SUSAH DAN BERMASALAH DI KELUARGA, DI MASYARAKAT, DI TEMPAT KERJA  DLL,  jangan mudah cari kambing hitam. Barng kali  kita memang malas  MULAT SARIRO HANGROSO WANI. Sampai saat ini, nasihat itu aku pegang dan kutularkan ke anak-anakku dan para siswaku tercinta. Aku mohon maaf kepadamu semua bila aku belum menjadi ortu ideal.

EAGER FOR A CHANGE by MasSukatno Giri

How hard my life was. Really, when I was young I did not have a chance to be confident. One of the reasons, I did not find a qualified teacher to educate and lead me to be more confident. So I became poor identity and useless.

  Even though it was only a past, but needed to criticize that our teachers, our lecturers must learn more how to educate people.

Now, I am a teacher. I should be different from my past teachers. I must be eager to change. YES WE CAN.

How should the real teacher behave?
A teacher should be an experienced and knowledgeable mentor who has the training and wisdom to guide a student along a path of personal discovery. A teacher should provides a road map to the student so that he or she can thread their way to a destination where they achieve richer fuller rewards in their own lives. 
 
The value of the excellent personality has been implanted to students. So they feel that everybody must have their own excellence. They should be guided to appreciate and accept their own strength and weaknesses. Because there is no a perfect man in the world, however they can be better caused by learning and learning.

5 Ways To Achieve A Meaningful Life (5 Cara Meraih Kehidupan yang Bermakna) Oleh Maskatno Giri



Our time is limited to live. We can not live in the world forever. We must be responsible with our own deed.
So,  Let’s achieve a meaningful life by doing 5 ways as the following:

1. Be kind. Kindness is not just a feeling, it’s an emotion that leads to action. Kindness gives warmth to a life. Each kind interaction triggers a feeling of connection and pleasure. Actually, kind action is something that gives meaning to our life and

2. Follow our aspirations. Aspirations are the answer to the question: “What do I want to give the world?” Whereas personal goals are the answer to the question, “What do I want the world to give me?”
3. Be passionate. Whenever you do something that you are passionate about, it gives meaning to life. Sometimes it can be difficult to balance work, relationships, and passion. But a life without being passionate about something can feel empty.

4. Cultivate compassionate. Compassion happens when we stop being the center of our concern, and open to the suffering of others. If we focus on ourselves as the center of the universe and our thoughts revolve around how we were, how we will be, or how others see us. Compassion is a way of looking beyond our own needs, to those of others.

5. Working hard for a better future. Working hard for a better future can take many forms, but it always entails developing as a human being. If we work for a better future, we subscribe to life-long learning. New skills make us more effective in the world, both for our own life, as well as for the cause we serve.