Guruku  berkata.  “Selamat berbahagia, bagi anda yang mudah
menerima nasihat kesyukuran. Pasti, pasti dan pasti anda tinggal menunggu
masa-masa indah dan bahagia di masa-masa mendatang". Syukur tidak saja diartikan sebagai  artian ayng sempit. Syukur berarti menggunakan waktu kehidupan ini secara lebih maksimal dan bermakna buat diri sendiri dan untuk orang lain.
Jujur saja, aku belum bersyukur secara ideal dan istiqomah. Kenapa  aku terkadang   tergerak  sekali mau menjadi pribadi penuh
kesyukuran? Salah satunya  aku  merasa ada kekuatan luar biasa di  atas segala kekuatan,  yakni yang bersumber dari kekuatan   Ilahi 
robi.  Dia sanggup memberi 
banyak kenikmatan  dan mencabut kenikmatan  pada manusia. 
Kadang aku juga heran sendiri, karena aku belum bersyukur
secara maksimal padahal kenikmatan yang telah diberikan kepadaku sangat luar
biasa banyaknya. Dengan  aku menulis , menasihati dan memotivasi, secara
otomatis aku menasihati diriku sendiri juga bahwa  aku perlu bersyukur secara
istiqomah.  Aku  bisa membayangkan , membandingkan dengan orang  yang kondisinya lebih memprihatinkan . Aku 
bisa melihat banyak orang yang hidup dalam kesengsaraan, kemskinan,
keputusasaaan dll, Bukan mereka  orang
yang   malas. Tapi memang kondisi yang
memaksa mereka dalam kesulitan yang berkepanjangan. Kondisi ini bisa ditemukan
di belahan bumi  mana saja.
Tidaklah kita mau berpikir ,. Sehingga kita semakin hari
semakin baik karena menjadi pribadi penuh kesyukuran?