Menurut sebagian orang angka 13 identik dengan angka sial. Ada sebagian orang berusaha menghindari angka 13, misalnya dalam memilih nomor kamar hotel,
dalam memilih tanggal pernikahan , dll.
Tapi banyak juga yang menyatakan bahwa
tak ada misteri tentang angka 13.
Berdasarkan uji publik kurikulum 2013, kesimpulan sementaraku, bahwa kurikulum 2013 ini termasuk kurikulum yang masih keramat dan misteri. Kurikulum ini masih mengundang pro kontra. Uji publik pun terlalu pendek jangka waktunya dan belum maksimal.
Timbul pertanyaan sebenarnya, bagaimana nasib KTSP, sudah adakah penelitian
bahwa KTSP gagal? Gagalnya dimana?
Kenapa?
Sependek kita ketahui
belum ada, jawaban mengenai kelemahan dan keunggulan KTSP. Kayaknya kajian tentang KTSP belum tuntas, sudah berubah ke kurikulum 2013.
Ini kenyataanya, pelaksanaan KTSP pun belum sesuai harapan.
Pemerintah juga berperan merusaknya. Pelaksanaan kurikulum 2013 bisa dirusak oleh pemerintah juga.
Misalnya adanya ujian nasional. Memang
tujuan UN salah satunya untuk pemetaan,
tapi kenyataan di lapangan ujian nasional
membawa konsekuensi yang sangat komplek. Di situ ada prestise, ada bisnis
dll. Contohnya aku sebagai guru bahasa Inggris di desa, saya ditekankan
meNGEDRILL siswa klXII9 kl 3) selama lebih dari 6 bulan, guna menghadapi UN.
Dengan harapan UN siswa bagus. UN bagus
akan mempengaruhi ranking sekolah. Rangking sekolah berpengaruh ke minat siswa
baru , dan lain-lain alasan.
Pokokny percalah!. Kalau pelaksanaan kurikulum 2013 ada kemiungkina dirusak lagi oleh pemerintah sendiri. Selama pemerintah tidak memiliki GRAND DESIGN dalam pendidikan yang komplek
ini. Tidak percaya! Kita tunggu saja.
Belum lagi, kisah nyata ada rebutan jam mengajar guru mapel. Karena untuk syarat mendapat
tunjangan sertifikasi harus 24 jam mengajar. Padahal nanti ada pengurangan,
bahkan penghapusan mata pelajaran tertentu. Pokoknya masalah-demi masalah akan
muncul selama regulasinya
belum jelas. Kalau menurutku kurikulum 2013 sebaiknya ditunda dulu
pelaksanaanya, segala sesuatu harus
dipersiapkan dengan matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar