Tak akan pernah kulupa, kata-kata bijak dan memotivasi dari ortu dan guruku:
"Ora ono manungso sing sampurno, pikiranmu ora usah digawe terlalu rekoso, mundak cepet tuwo, sing penting tindakno kuwajiban iro. Sabanjure pasrahno sing Moho Kuoso".
Setelah kurenungkan secara mendalam betapa nasihat itu sungguh luar biasa. Memang kita terkadang bermasalah tentang berbagai urusan yang sangat komplek. Urusan rumah tangga, tetangga, dan juga urusan dunia kerja. Kita sering menuntut kesempurnaan. Juga, kita sering menuntut orang lain juga supaya sempurna. Padahal tak ada yang sempurna di dunia ini. Diperparah lagi kita sering berhias diri dengan iri dan dengkim kepada sahabat dan tetangga sendiri.
Jika dipikir lebih mendalam lagi, betapa kita sering menyakiti hati dan fisik kita sendiri karena terlalu sering berpikir, berpasangka, menilai, menghakimi, menuntut diri sendiri dan orang lain lebih jauh (baca: menurut ukuran kita). Sedangkan kita semua tidak sekuat yang kita idealkan. Kita manusia adalah makhluk yang sangat lemah bahkan kita bisa kalah dengan seekor nyamuk.
Jika kita terlalu sering "anggawe rekoso dewe" akan merugikan kita sendiri, seperti nasihat ortuku di atas: biar hidup ini bahagia, awet sehat dan awet muda memang tidak usah "TERLALU" seperti kata Bang Rhoma Irama.
Selanjutnya kita harus pasrah kepada Yang Maha Kuasa. Nasihat terkahir ortuku ini kunci penting tentang arti kehidupan manusia pada tingkat tertinggi: pasrah seperti di atas bisa dimaknai IKHLAS. Ikhlas kunci bahagia. Selanjutnya terserah Anda.
Salam Sukses sejati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar