Mau tidur belum ngantuk. Bingung juga mau mengerjakan apa. Padahal, besuk harus
berangkat pagi menuju SMAN 1 Girimarto yang berjarak sekitar 50 km dari
rumahku. Memang, rumahku berjarak paling jauh dibanding rumah teman-teman
sekantorku.
Mengeluh?. No way. Selama ini,
walau rumahku paling jauh aku jarang sekali
sampai di kantor telat. Bahkan, aku lebih awal dibanding denganyang
rumahnya dekat. Kenapa bisa demikian?
Aku ternyata punya pemikiran
lebih unggul. ini bukan untuk disombongkan. Maksudnya, kenyataannya tindakanku lebih unggul
dibanding dengan yang rumahnya dekat. Otomatis, bisa dikatakan prinsip hidupku
lebih unggul dibandingkan dengan orang pemalas.
Aku memiliki keyakinan bahwa kemalasan
menjauhkan rezeki. Aku ingin rejekiku semulur, berkah dan membahagiakan.
Menurutku rezeki tidak hanya berupa uang atau barang. Kebahagiaan yang luar
biasa sudah kuperoleh. Maka buat apa aku mengeluh enjoy saja, walau rumahnya
paling jauh tapi tetap semangat.
Tetap semangat semoga juga
menular kepada anak dan muridku. Untuk ke anak-anaku ternyata sudah tertularkan
semangatku. Tapi, untuk ke muridku rasanya kok sulit. Kenapa ya?.
Aku masih bingung jawabanya. Yang jelas kita tidak boleh menyerah. Kita harus pantang menyerah untuk bisa menjadi
model yang baik untuk orang lain.
Hidup adalah ibadah itulah prinsipku, dari situlah aku menjalali hidup dengan bahagia sekali.
Hidup adalah ibadah itulah prinsipku, dari situlah aku menjalali hidup dengan bahagia sekali.