Minggu, 21 Oktober 2012
Jumat, 19 Oktober 2012
MODAL KREATIF MENUJU HIDUP LEBIH POSITIF Oleh Mas Sukatno Giri
Girimarto.VOICE OF
WONOGIRI (VOW). Jum’at 19/10/12. SMAN1
Girimarto masih melangsungkan agenda kurikulum yakni mengadakan tes tengah
semester. Menunggu para siswa dalam menempuh tes bisa menjadi acara yang
menyenangkan, namun bisa menjadi acara yang membosankan.
Kreatifitas dalam memanfaatkan waktu di sela-sela mengawasi
para siswa bisa lebih menyenangkan. Setidak tidaknya bisa saling
sharing sesama pengawas yang mungkin selama ini jarang bertemu empat mata.
“Nuwun sewu pak umur
panjenengan berapa, kayaknya anaknya sudah lima ya pak?” Itulah pertanyaan
serius salah satu ibu guru muda dengan anak dua yang masih kecil-kecil.
Mas Katno menjelaskan
bahwa anaknya sudah empat dan umurnya sudah kepala empat, jadi sudah tua. Si
ibu guru bertanya lagi, “Apa tidak repot pak, memiliki anak banyak?” .... “
Otomatis banyak waktu yang terganggu untuk beraktifitas pak, kok pak Katno
biasa saj enjoy saja dan kayaknya bapak
tetep energik dan kayaknya umurnya baru tiga puluh tahun begitu?”...”Resepnya
apa to pak?”
Ini pertanyaan fakta
dan kok seperti serius. Ternyata, si penanya
merasakan kurang bisa menikmati hidup, sering sedih, mudah tersinggung,
pokoknya dia bercerita kepada Mas Katno bahwa kelihatanya P. Katno menjalani hidup kok
enjoy, tanpa beban dll.
“Bu, ! Hidup ini hanya
sekali, aku pernah juga susah tapi lumayan jarang, karena modal hidupku antara lain bukan kepinteran atau kecerdasan. Aku sangat sadar bahwa aku kurang cerdas sebab diwaktu kecil sangt kurang gizi, tapi aku orangnya berusaha nekat dan
KREATIF SEBAGAI PENASIHAT DIRI SENDIRI, JADI BERUSAHA HIDUP DENGAN
BAHAGIA . HIDUP INI TERLALU SINGKAT UNTUK TIDAK BAHAGIA, POKOKNYA KITA HARUS
KREATIF, JANGAN BERPIKIR NEGATIF”.
Itulah kisah nyata
MasKatno Giri dalam berbagi di sela-sela mengawasi siswa dalm tes.
.......................................Oke.
Berlanjut....
Namun MasKatno Giri mau
berbagi kepada bolo-bolonya yen ora bolo ora tak kandani tentang resep menjadi
kreatif 5M:
- Memiliki keinginan untuk hidup lebih baik, memotivasi diri dan menasihati diri dengan baik dan berusaha menggenggam dunianya sendiri, serta merealisasikan setiap keinginan positif menjadi suatu kenyataan.
- Melakukan apa yang kita bisa semaksimalnya, tanpa memaksakan kehendak, sekedar membebaskan diri kita dan memiliki dunia kita sendiri.
- Melakukan apa yang kita inginkan lewat daya berfantasi yang kita bisa dan pastikan itu adalah versi kita , niat kita yang positif.
- Memiliki jiwa kompetitif, jangan pernah hanya berhenti pada satu titik dan tertinggal dari orang lain. Hidup di era yang sangat kreatif, kita dituntut harus siap untuk berkompetisi, hindari kemalasan, berlarilah saat orang masih berjalan, terbanglah saat orang berlari dan jangan tertidur saat orang” sudah terbangun.
- Memperhatikan dan peduli apa yang ada di sekitar kita, memiliki jiwa belajar tinggi untuk hidup lebih baik sebagai wujud kesyukuran kepada Allah s.w.t
ADA APA KURIKULUM PMP (PENDIDIKAN MORAL PREMAN) Oleh Mas Sukatno Giri
Tulisan ini diisnpirasi oleh opini Kompas hari ini (Jum’at 19/10/12) oleh Ali
Mustafa Yaqub. Dia menyatakan, “YANG TUA
JADI INTELEKTUAL MALING YANG MUDA JADI PELAJAR PREMAN”
Kalau dipikir-pikir ada benarnya
juga, hancurnya generasi kedepan bersumber dari kesalahan kita sebagai orang
tua (baca: orang tua kandung, guru, atau tokoh). Logikanya bisa beralur dari peribahasa “guru kencing berdiri, murid
kencing berlari”. Para murid atau anak
adalah peniru yang baik. Jika di rumah anak menemukan teladan bermoral buruk,
jika di masyarakat menemukan lingkungan
buruk , apalagi di sekolah mereka menemukan
para intelektual bermental buruk. Bisa dikiraa-kira mau bagaimana
mereka?
Kerusakan moral di kalangan
remaja sudah memprihatinkan dari penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas tanpa
batas, dan tawuran. Lalu dari mana itu
semua bersumber? Ternyata hasil survey yang bisa diandalkan menyatakan
sumbernya dari pelaku generasi
tuanya. Maka bagi kita yang sudah merasa menjadi orang tua, kita tinggal
menunggu generasi kita: bisa siswa kita, anak kandung kita, keponakan kita dll,
mereka akan menjadi generasi yang bejat. Tapi ada perkecualiannya, selain generasi
yang tercerahkan oleh kekuatan Ilahi yang bersumber dari ajaran-ajaran agama.
Pernyataan pentingnya ajaran
agama yang mencerahkan dinyatakan oleh
Ali Mustofa di opini Kompas hari
ini . Dia menambahkan bahwa membentuk
generasi masa depan digambarkan seperti membuat roti. Bahan bakunya jelas, bumbu tambahanya
juga jelas tetapi harusnya jadi roti kok
menjadi bakwan, berarti ada yang salah. Ada bebrapa kesalahan pasti. Yang jelas
biasanya pembuat roti jarang
sekali mau kalau disalahkan.
Demikian juga pelaku pendidik,
tentu pendidik yang utama adalah di rumah tangga. Mereka jarang sekali mau
mengakui kesalahan dalam mendidik anak-anaknyaa. Padahal yang paling
bertanggung jawab terhadap perkembangan anak adalh orang tua.
Kita sebagai orang tua sudah waktunya
merenung dan intropeksi. Bahwa Generasi
bermasa depan cerah adalah harapan kita semua. Kita adalah pemilik tanggung
jawab besar atas keberhasilannya.
HIDUP TERLALU SINGKAT UNTUK TIDAK BAHAGIA (LA TAHZAN)
HIDUP TERLALU
SINGKAT UNTUK TIDAK BAHAGIA
(LA TAHZAN)
La tahzan. Jangan bersedih. Hidup ini terlalu singkat untuk dibuat
susah. Hidup bahagia menjadikan kita
lebih sehat jasmani dan ruhani. Berikut beberapa kata bijak yang telah MasKatno Giri tulis ulang dari buku la tahzan
“Bertawakallah kepada Allah, dan serahkan semua
perkara kepada-Nya. Terimalah semua ketentuann-Nya dengan sepenuh hati,
berlindunglah kepada-Nya, dan bergantunglah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia
cukup sebagai pelindungmu.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Ujian itu akan mendekatkan jarak antara diri
Anda dengan Rabb. Akan mengajarkan kepada diri Anda, bagaimana berdoa, dan akan
menghilangkan kesombongan, ujub, dan rasa bangga diri pada diri Anda.” (Dr.
Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Optimislah, jangan pernah berputus asa dan
menyerah tanpa usaha. Berbaik sangkalah kepada Rabb. Dan, tunggulah segala
kebaikan dan keindahan dari-Nya.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La
Tahzan”)
“Ketahuilah, bahwa anda bukan satu-satunya orang yang mendapat ujian. Tidak
seorangpun yang lepas dari kesedihan. Dan tidak seorangpun yang luput dari
kesulitan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)“Salah satu pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orangtua. Berusahalah mendapatkan doa itu dengan berbakti kepada mereka berdua agar doa mereka menjadi benteng yang kuat yang menjagamu dari semua hal yang tidak Anda sukai.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
Berbuatbaiklah kepada sesama, dan baktikan kebaikan kepada semua orang agar Anda akan mendapatkan kebahagiaan dari menjenguk orang sakit, dan memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkannya, dan dari mengasihi anak yatim.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Tersenyumlah kepada siapa saja, niscaya Anda akan mendapatkan cinta kasih mereka, Haluskan turur kata Anda niscaya mereka akan mencintaimu. Dan rendahkan hati kepada mereka niscaya mereka akan menghormati Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Ujian itu akan mendekatkan jarak antara diri Anda dengan Rabb. Akan mengajarkan kepada diri Anda, bagaimana berdoa, dan akan menghilangkan kesombongan, ujub, dan rasa bangga diri pada diri Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Optimislah, jangan pernah berputus asa dan menyerah tanpa usaha. Berbaik sangkalah kepada Rabb. Dan, tunggulah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Terimalah pilihan Allah dengan gembira. Sebab, Anda tidak tau kemashlahatan. Bisa jadi kesulitan itu baik daripada kemudahan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Bertawakallah kepada Allah, dan serahkan semua perkara kepada-Nya. Terimalah semua ketentuann-Nya dengan sepenuh hati, berlindunglah kepada-Nya, dan bergantunglah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia cukup sebagai pelindungmu.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Maafkanlah orang yang pernah melakukan kezaliman kepada anda. Sambunglah tali silaturahmi orang yang memutskannya dari anda. Berilah orang yang tidak pernah memberi kepada anda. Bersabarlah terhadap orang yang berbuat jahat kepada anda, niscaya Anda akan memperoleh rasa bahagia, dan aman dalam diri Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Hiduplah bersama Al Qur’an, baik dengan cara menghapal, membaca, mendengarkan, atau merenungkan. Sebab, ini merupakan obat paling mujarab untuk mengusir kesedihan dan kedukaan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)
“Ketika waktu pagi tiba, janganlah menunggu sampai sore. Hiduplah dalam batasan hari ini. Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebih baik di hari ini.” ~Dr. Aidh al Qarni~
“Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram, dosa akan diabaikan, Allah akan menjadi ridho, dan tekanan hidup akan terasa ringan. (Dr. Aidh Al Qorni)
“Terimalah qadha’ yang telah pasti dan rezeki yang telah dibagi itu dengan hati terbuka. Segala sesuatu itu ada ukurannya. Karenanya, enyahkan kegelisahan” (Dr. Aidh Al Qorni)
“Keimanan menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan adalah kesenangan yang diburu oleh orang-orang yang bertauhid dan hiburan bagi orang-orang yang ahli ibadah.” (Dr. Aidh Al Qarni
Kamis, 18 Oktober 2012
TETAP BAHAGIA WALAU LEMAH Oleh MasSukatno giri
Saat ini aku masih merenung atas
kelemahan-kelmahanku yang telah kuperbuat. Kalau disebut sebagai hal dosa, jelas bukan suatu dosa. Kelemahanku bukan
termasuk suatu hal dosa. Tapi aku merasa kelemahanku merupakan cela atau aibku.
Kelemahan kuanggap sebagai cela
yang lumayan berat, karena aku menganggap diriku harus lebih-dan lebih.
Terkadang aku sendiri kurang menyadari bahwa manusia tercipta tidak hanya
berbekal kelebihan, tapi juga kelemahan. Aku benar-benar merasa kurang nyaman
terhadap kelemahan-kelmahanku.
Kelemahan-kelemahanku tersebut bermacam-macam bentuk: ketidakcerdasan,
ketidaktelitihan, kesembronoan, ketergesa-gesaan dll.
Kelemahan-kelmahanku benar-benar
menghantuiku sejak aku berusia muda.
Barangkali kesadaran atas segala kelemahanku, maka aku berusaha lebih baik. Sejak
muda aku lumayan termasuk orang yang
berusaha tangguh, pekerja keras, dan
pantang mnyerah. Sebenarnya aku harus bersyukur yang amat sangat atas
kelemahanku. Karena di balik kelemahanku, aku bisa bangkit untuk memiliki
prestasi. Memang betul aku sadar bahwa aku harus menutupi kelemahanku dengan
prestasi.
Prestasi apakha yang bisa
kutunjukkan kepada anak turunku?
Aku adalah orang yang memiliki kenekatan yang tinggi. Misalnya,
nekat menjadi sarjana walau orang tua tidak membiaayai, nekat mau sering mengikuti lomba walau kemampuan pas-pasan,
nekat berani tampil di berbagi event contohnya sebagai MC dan jenis kenekatan lainnya.
Kini aku sedang menunggu hasil
dari jerih payahku yang lain yaitu menjadi penulis dengan modal nekat. Nekat menulis dan akhirnya
berhasil itu harapanku. Suatau saat nanti aku
sangat berharap menjadi hebat berkat menulis. Aku akan tunjukkan kepada
dunia bahwa AKU HEBAT KARENA MODAL
NEKAT. AYO SUKSES BERSAMAKU.
Akhirnya, lebih jauh lagi aku
berharap menjadi motivator buat keluargaku dan pada orang-rang yang merasa
lemah plus kurang percaya diri. AKU AKAN
SERING BICARA BAHWA "BERBAHAGIALAH ORANG SADAR ATAS KELEMAHANYA , NAMUN MAU BERSYUKUR ATAS KELEMAHAN YANG
DIBERIKAN ALLAH KEPADA KITA. KITA DIBERI KELEMHAN SUPAYA KITA MENJADI KUAT DAN BERPRESTASI" Bagi yang mau membaca tulisanku ini semoga mau berdoa untuk dirinya sendiri dan untuk ku supaya tetap bahagia walau diri kita lemah.
";OUR LIFE IS TOO SHORT"
“LIFE IS TOO SHORT”. Aku masih ingat nasihat guruku , “Hidup ini
terlalu singkat untuk dijalani, kalau bisa membuatnya lebih indah, kenapa harus
dijalani dengan kemalasan, kemaksiatan dan sia-sia. Kalau bisa
menasihati /memotivasi diri dan orang lain dengan pujian, mengapa
kita harus menyampaikannya dengan merendahkan, dan kita merasa selalu benar?”
“LIFE IS TOO SHORT”. Seperti kemarin sore. Aku benar-benar masih ingat. Waktu
itu di desa kluthuk jauh dari peradaban kota. Di musim penghujan aku masih kecil bersama-sama teman mencari jangkrik di dekat sungai hilir bengawan solo. Bener aku masih
ingat teman-temanku, bahkan aku masih
ingat lekuk wajahnya. Tapi puluhan tahun kami tidak bertemu.
Singkat cerita, rumahnku terkena genangan waduk Gajah Mungkur akhirnya sebagian
teman-temannya ke luar Jawa. Dan aku pindah. Singkat cerita aku bersekolah
dari SMA sampai kuliah di SOLO. Kini aku ternyata sudah tua dengan empat anak.
Kemarin baru anak-anak sekarang sudah
punya anak empat. “LIFE IS TOO SHORT.
Doaku,
semoga aku tidak
terjebak dalam pusaran kemaksiatan. Mungkin Allah telah memilihkan jalan yang
selamat untuk menjadi guru biasa saja. Semoga kita semua diberi ke istiqomahan, dengan niat positif menjadikan suatau pekerjaaan sebagai sarana peribadahan.
LIFE IS TOO SHORT. Fisik kita boleh tua, tapi menjalani hidup penuh semangat lebih utama.Pada akhirnya kita juga akan meninggalkan dunia. Namun, kematian pada hakikatnya itu hanya kematian fisik kita. Sedangkan, jiwa kita tidak akan pernah mati. Kita tinggal menanti masa pembalasan sejati dengan hakim yang Maha Adil.
Langganan:
Postingan (Atom)