DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 08 November 2012

TERKECOH PENAMPILAN OLEH MasSukatno Giri


Ini terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Beberapa anak tetanggaku  keracunan karena  makan jajanan semacam tempora goreng,  menarik kemasannya  terutama untuk anak-anak. Namun kenapa makanan kecil tersebut hampir merenggut nyawa si anak? Rupanya si anak terkecoh penampilan jajanan. Ditambah lagi   si penjual tidak begitu peduli apa arti kadaluarso.

Ternyata tidak hanya makanan. Kita bisa temukan di berbagai lini kehidupan  bahwa tampilan  luar yang bagus  belum tentu  sama dengan yang di dalam. Kita memang sering tertipu.

Lalu,apa kita harus selalu curiga di setiap penampilan dalam berbagai hal? Curiga melulu tentu bukan tindakan bija. Kita Cuma berkewajiban berhati-hati. Apa  kita  sering tertipu?

Kalau kita sering tertipu, kita perlu intropeksi barangkali kita juga sering menipu diri dan orang lain. Mungkin bahasa kereNnya kita sering tidak  REALISTIS / APA ADANYA.

Kisah nyata berikutnya, adik temanku diperkosa dan dibunuh gara-gara laptop. Pembunuhnya adalah teman  yang berpenampilan sok penolong. Temannya menawarkan mereparasi laptopnya, tapi justru laptop dijual.Penjualan laptop tanpa izin, padahal di dalamnya berisi data penting, itulah sumber konflik sampai  pemilik laptop justru dibunuh.

Kita memang bukan maha tahu, tapi kita perlu banyak tahu bahwa jangan mudah terkecoh oleh penampilan  APA SAJA.

Rabu, 07 November 2012

ADA APA DENGAN MU DAN KITA Oleh MasKatno Giri


We are what we do, we are what we think, we are what we write ..etc. ( kita  adalah apa yang kita lakukan, kita adalah apa yang kita pikirkan, kita adalh apa yang kita tulis dsb) kalimat tersebut aku yakin ada nilai  kebenarannya.  Tentu ada yang melatarbelakanginya.

Sering kita jumpai bahkan sering kita lakukan tanpa   kesadaran bahwa kita lebih seneng bila mencari kambing hitam  atau kambing putih terhadap kejadian:  musibah, cobaan, pelecehan dan bahkan  penghargaan . Padahal itu semua merupakan UNDUH-UNDUHAN  dari tanaman kita sendiri. Kata –kata SOPO NANDUR BAKALE NGUNDUH   itu harusnya untuk kita sendiri  termasuk penulis  sendiri. Jelas ini bukan untuk  mengoreksi orang lain.

Kecerdasan  refleksi  (RQ) ternyata memang tidak dimilki oleh semua orang. RQ adalah hidayah dari Allah s.w.t yang diperoleh secara  gratis, karena memang  tidak diperjualbelikan.  Bersyukurlah bagi yang memiliki kecerdasan “MULAT SARIRO HANGROSO WANI”, berarti mereka layak bahagia  di dunia dan di akherat. Memang menjadi lebih baik itu perlu hidayah dari Ilahi rabbi. Mari berdoa kita selalu mendapat hidayah dariNya.

DI ANTARA KUNCI PILIHAN HIDUP oleh MasSukatno Giri


Banyak manusia memiliki modal yang sama,maksudnya sama-sama sehat,  juga waktu nya sehari 24 jam. Namun, perbedaan kualitas hidupnya  bisa sangat jauh berbeda.Kenapa ya?

Kita kadang lupa  jawabanya.  Jawabanya di Al Qur’an surat AL ‘ASHR......” demi  waktu manusia dalam kerugian kecuali orang  yang  beriman......”. Banyak orang berkualitas  luar biasa  (bahagia sejahtera ) modalnya hanya biasa-biasa  saja tapi memiliki modal hidup yang efektif yakni PENGHARGAAN WAKTU YANG  EFEKTIF.

Kita tinggal memilih dan memilah, ingin sejahtera, selamat dunia dan akherat atau terlaknat menjadi sampah di dunia dan di akherat: salah satu kuncinya bagaimana dalam penggunaan  waktu .

Usia  manusia tidak mungkin semakin muda. Maka kita tinggal menanti  hasilnya kelak  untuk menjadi  BAHAGIA ATAU SENGSARA. Yang jelas waktu berjalan.Kita tinggal merasakan: tahu-tahu kemarin baru anak-anak sekarang sudah punya anak, eh  kemarin baru hari senin sekarang sudah senin lagi dan seterusnya. Akherat tak bisa dihindari, kita pasti mati, yang sudah mati tak bisa kembali lagi.

MGMP B. INGGRIS SMP WONOGIRI RAYON SELATAN MENGUNDANGMasSukatno Giri

VOICE Of WONOGIRI (VoW). Baturetno. Selasa 6/11/2012 MGMP SMP rayon selatan  mengundangMasKatno Giri sebagai motivator kepenulisan artikel ilmiah. Kegiatan ini merupakan agenda  wajib dalam kegiatan MGMP SMP yang didanai oleh pemerintah.

Kegiatan ilmiah dalam kepenulisan tersebut bertempat di  lab bahasa SMPN 3 Baturetno. Dihadiri oleh semua guru(kecuali ada sebagian yang izin)  bahasa Inggris  sektor  selatan yang melitputi kec. Baturetno, Batuwarno, Giriwoyo, Giritontro dan Paranggubito,mereka terlihat antusias datang kecuali hanya sebagian saja yang berhalanagan.

Lagi-lagi MasKatno diundang dikegiatan MGMP bahasa Ingris SMP, menurutnya MasKatno seminggu yangalau dia juga diundang di SMPN 1 Purwantoro. Dia merupakan pelanggan setia untuk aktif sebagai motivator kepenulisan. Memang di kalangan guru-guru bahasa Inggris agak langka motivtor kekpenulisan. Namun, MasKatno Giri dirasa sebagai motivator kepenulisan kocak dan penuh kenekatan. Menurut sumber yang bisa dipercaya dia sering iukut lomba karaya ilmiah lebih dari sepuluh kali. Dan motivasinya lah dijadikan modal berharga untuk ditularkan.

Kegiatan motivasi ditutup dengan acara latihan menulis bersama-sama lalu direvisi dan direfleksi. Sebelum pukul 15.00 acara diakhiri dan dilanjutkan pemberian hadiah dari Maskatno Giri untuk peserta yang aktif menulis terbanyak dengan hasil yang lumayan baik.
FOTO KEGIATAN  TERSEBUT SBB:



Selasa, 06 November 2012

KEGIATAN MGMP B. INGGRIS SMP DI SMPN3 BATURETNO


KEPENULISAN  ADALAH  DUNIA  KEGIGIHAN Oleh MasSukatno Giri

VoW (Voice of  Wonogiri). Apakah anda ingin mampu menulis dengan baik? Lebih jauh lagi apakah anda  ingin menjadi penulis?

Jangan berharap menjadi penulis,  jika anda  termasuk tipe pemalas  dan tidak gigih. Itulah kalimat singkat yang disampaikan  oleh MasKatno Giri dalam workshop kepenulisan di SMPN3 Baturetno. Acara  tersebut merupakan agenda dari kegiatan ilmiah MGMP B. Inggris SMP sektor selatan yang meliputi kec. Baturetno, Batuwarno, Giriwoyo, Giritontro dan Paranggubito. 

Kegiatan  ilmiah tersebut untuk peningkatan kinerja guru, seluruh facilitas  didanai oleh pemerintah melalui proyek BERMUTU. Kegiatan berlangsung setiap selasa. Dan pada  hari Selasa tanggal 6/11/ 2012 mengundang motivator kepenulisan kocak dengan modal nekat. Dia  adalh MasKatno Giri

Menurut beberpa sumber yang bisa dipercaya MGMP bahasa Inggris sering mengundang Maskatno Giri sebagai motivator karena ia sering aktif di kegiatan kepenulisan baik yang dilombakan maupun yang dikomersialkan. Kenyataan bahwa di kab. Wonogiri masih miskin penulis. Apalagi penulis modal nekat.
“Pak bagaimana  cara mengawali menulis?” Itulah pertanyaan singkat dari salah satu peserta.”Pokonya tulis saja yang ada dibenak anda, dan jangan buang-buang waktu percuma untuk bengong, untuk menghasilkan tulisan yang baik tidak bisa instan, ini butuh proses” Itulah jawaban MasKatno Giri.

Sebelum asar kegiatan sudah diakhiri. Di akhir  sesi MasKatno Giri bagi-bagi hadiah bagi yang aktif menulis  dengan hasil terbanyak dan terbaik sebagai tugas akhir pertemuan  workshop tersebut.


Senin, 05 November 2012

KEGI/KODE ETIK GURU INDONESIA


Kode etik guru yang mulai ditegakkan pada 2013, berisi 70 panduan etika dan norma bagi guru dalam menjalankan profesinya sebagai pendidik. Nah, untuk Anda para guru yang ingin mengetahui Kode Etik Guru Indonesia yang berhubungan  dengan guru-siswa, bisa membaca di bognya Maskatno Giri.

Semua guru dapat menerapkan KEGI ini, meskipun KEGI lahir dari organisasi profesi guru PGRI. Sebab, kode etik profesi memang harus dilahirkan dari organisasi profesi. Selain itu, guru yang prefosional juga harus mengikuti ujian kompetensi guru secara online.

Panduan Kode Etik Guru Indonesia diatas mengatur tujuh hubungan guru dengan peserta didik, orang tua/wali murid, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat, profesinya, organisasi profesi gurunya, dan pemerintah.

Sebagai konsekuensi logis dari tugas yang diembannya, guru senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya. Dalam konteks tugas, hubungan diantara keduanya adalah hubungan profesional, yang diikat  oleh kode etik.  Berikut ini disajikan nilai-nilai dasar dan operasional yang membingkai sikap dan perilaku etik  guru dalam berhubungan dengan siswa, sebagaimana tertuang dalam rumusan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI):
  1. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
  2. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.
  3. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
  4. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan.
  5. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
  6. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
  7. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
  8. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
  9. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya.
  10. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
  11. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.
  12. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
  13. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,  menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
  14. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
  15. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
  16. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.