Hot spot bukan hanya dimaknai arena jangkauan kita bisa berselancar melalui dunia maya. Namun arti denotatf hot spot bisa dimaknai tempat kita belum atau tidak merasakan dingin atau
tenteram atau bahagia di suatu tempat. Apakah
kita merasa panas di tempat kerja
atau di rumah ?. Wah terus di mana bahagianya?
Panas identik dengan sifat setan karena konon syetan terbuat dari api. So kita mesti harus jujur barangkali ini kita masih memelihara jiwa kebodohan
juga kesetanan, karena orang pintar
tentu tidak berkolaborasi dengan setan. Jangan berperasangka dulu , bahwa orang
lain itu setan. Sesama setan dilarang saling menuduh. Selama saling menuduh
di manapun akan semakin panas.
Suasana panas
itu ada karena kita mengundangnya. “ Baiti Jannati atau isitilah yang
lain “home sweet home” merupakan
ungkapan yang bermakna tempatku
(rumahku) surgaku / kebahagianku. Ini
terwujud karena penghuninya manusia-manusia berjiwa mulia bukan berjiwa setan.
Mas Sukatno Giri berusaha berbaik hati dan tidak sombong. Dia mau berbagi YEN ORA BOLO ORA TAK KANDANI, Tip Menciptakan HAPPY SPOT
Melalui 5 M:
1. Melakukan
Amal shalih
"Siapa yang beramal salih baik
laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan ia beriman, maka Kami akan memberikan
kepadanya kehidupan yang baik dan Kami akan membalas mereka dengan pahala yang
lebih baik daripada apa yang mereka amalkan." (An-Nahl: 97)
Ibnu 'Abbas
RA meriwayatkan bahawa sekelompok ulama mentafsirkan bahawa kehidupan yang baik
(dalam ayat ini) ialah rezeki yang halal dan baik (halalan tayyiban). Sayidina
Ali pula mentafsirkannya dengan sifat qana'ah (merasa cukup). Ali bin Abi
Thalhah dari Ibnu 'Abbas, meriwayatkan bahawa kehidupan yang baik itu adalah
kebahagiaan.
2. Mengingat
Allah.
Dengan
berzikir kita akan mendapat kelapangan dan ketenangan sekali gus bebas daripada
rasa gelisah dan gundah gulana. Firman Allah:
"Ketahuilah dengan mengingat (berzikir)
kepada Allah akan tenang hati itu." (Ar-Ra'd: 28)
3. Mencari
peluang berbuat baik.
Berbuat baik
kepada makhluk dalam bentuk ucapan mahupun perbuatan dengan ikhlas dan
mengharapkan pahala daripada Allah akan memberi ketenangan hati.
Firman-Nya:
"Tidak ada kebaikan dalam kebanyakan
bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (
manusia) untuk bersedekah atau berbuat kebaikan dan ketaatan atau memperbaiki
hubungan di antara manusia. Barang siapa melakukan hal itu karena mengharapkan
keredaan Allah, nescaya kelak Kami akan berikan padanya pahala yang
besar." (An-Nisa: 114)
4. Melihat
"kelebihan" bukan kekurangan diri.
Lihatlah
orang yang di bawah dari segi kehidupan dunia, misalnya dalam kurniaan rezeki
karena dengan begitu kita tidak akan meremehkan nikmat Allah yang diberikan
Allah kepada kita. Rasulullah SAW bersabda:
"Lihatlah orang yang di bawah kamu dan
jangan melihat orang yang di atas kamu karena dengan (melihat ke bawah) lebih
pantas untuk kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepada
kamu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5. Mengharapkan
ridlo Allah bukan semata-mata ucapan
terima kasih dari manusia.
Ketika
melakukan sesuatu kebaikan, jangan mengharapkan ucapan terima kasih ataupun
balasan manusia. Berharaplah hanya kepada Allah. Kata bijak pandai, jangan
mengharapkan ucapan terima kasih kerana umumnya manusia tidak pandai berterima
kasih. Malah ada di antara hukama berkata, "sekiranya kita mengharapkan
ucapan terima kasih daripada manusia nescaya kita akan menjadi orang yang sakit
jiwa!".
Firman Allah:"Kami
memberi makan kepada kalian hanyalah karena mengharap wajah Allah, kami tidak
menginginkan dari kalian balasan dan tidak pula ucapan terima kasih." (Al
Insan: 9)