DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Jumat, 07 Juni 2013

Di Masa Remaja Aku Ingin Bunuh Diri

Di waktu remaja, jujur saja aku pernah memiliki pikiran untuk bunuh diri. Tapi aku takut juga. Karena aku telah mendapatkan pelajaran bahwa bunuh diri itu dosa. Demikian juga aku pun sedikit banyak memiliki keyakinan bahwa setelah kematian ada hari pembalasan. Dan aku merasa belum layak hidup selamat di akherat.

Bingung juga antara hidup dalam perasaan berat apa nekat untuk bunuh diri. Tapi akhirnya kuputuskan aku harus kuat, walau sebenarnya aku lemah. Aku harus berusaha menjadi kuat. Salah satu yang menjadikan aku semangat dan mau berusaha kuat adalah  aku mendapatkan pembelajaran dari syair lagu: "Anakku jadilah manusia sakti , tabah, kuat kreatif, dengar 3X". Ketika aku merasa pesimis aku mengingat-ingat lagu tersebut.

Mungkin pembaca berpikir kenapa ingin bunuh diri?

Aku mendapat bisikan syetan bahwa hidupku  akan berat untuk dilalui, masa depan tidak jelas, miskin yang berlarut-larut, serta hidup dalam ketidak berdayaan. Memang betul waktu remaja  aku merasa tidak punya kelebihan  yang bisa diandalkan. Aku memang merasa hidup jauh dari rasa percaya diri untuk menatap masa depan. Kebetulan di masa itu,  aku  belum menemukan guru dan teman yang memberikan aku motivasi supaya percaya diri. Bagaimana tentang ortuku, juga kakak-kakakku? Aku orangnya tertutup, dan tidak mau merepotkan orang lain. Tapi mereka bukan orang yang buruk budi pekerti.

Aku sudah terbiasa hidup mandiri di waktu remaja.............be continued

ANDA INGIN TAHU KISAH NYATA TENTANGKU BERIKUTNYA, BERI KOMENTAR DAN DUKUNGAN  DULU DI BLOGKU. Pasti ceritaku akan kulanjutkan. Dipastikan seru. Aku manusia UNIK.kalau ada dukungan cerita hidupku akan kujadikan NOVEL BIOGRAFIKU

Ada Kehidupan Setelah Kematian

Hampir setiap orang mengetahui bahwa semua yang bernyawa di dunia ini pasti mati. Namun, banyak juga yang belum yakin bahwa ada pertanggungjawaban manusia setelah mati. Karena manusia tidak begitu yakin bahwa nanti ada hari pembalasan mereka enak saja  melalukan maksiat.

Malas dalam berbuat baik itu juga efek dari keraguan akan hari pembalasan. Kini aku menasihati diriku sendiri  supaya jauh dari kemalasan untuk menjadi lebih baik.

Menyimak, mengamati, membaca, merefleksi  dan menuliskan hasil pengamatan merupakan cara efektif dari  pembelajaran hidup. Memang idealnya semakin bertambah usia kita, semakin kita lebih bermutu. Sekali lagi kemalasan merupakan hambatan kita menjadi maju.

Setiap kegiatan yang positif apapun bisa menambahi timabangan amal kebaikan. Dan ini sangat berharga sekali untuk bekal kehidupan setelah mati.

Belajar Bahasa Inggris dalam memahami Simple Present Tense dan Present Continuous Tense.


Untuk pembelajar bahasa Inggris perlu memahami perbedaan antara bentuk kalimat Simple present dan present continous tense , berikut ini perbedaan dan contoh sederhana


Simple present tense
Present continuous tense
Usages
1. Untuk menyatakan habitual action.
2. Untuk menyatakan regular happening.
3. Untuk menyatakan teori.
4. Untuk menyatakan fakta saat sekarang
1. Untuk menyatakan bahwa aktivitas atau kejadian SEDANG dilakukan atau SEDANG berlangsung pada saat dibicarakan.
Modifier of time
Now, everyday, every week, every month, every year, once a week, once in two weeks, twice a week, daily, weekly, monthly, yearly, dst
Now, at the moment
Adverbs of frequency
Always, usually, often, sometimes, seldom, dst.


Stative verbs tidak pernah digunakan dalam present continuous tense, dan tensis-tensis progressive lainnya. Why? Karena sative verbs bersifat pasif, hanya menyatakan (stating) fakta: apa yang ada di otak (pikiran), apa yang dirasakan, dan apa yang ditangkap panca indera. Verbs ini tidak aktif melakukan aksi. (Kata-kata yang tergolong stative verbs dapat dilihat di topik simple present tense).
Misalnya: hear (pasif : mendengar) vs listen (aktif: mendengarkan).
  • I sometimes hear bad gossips about her. (pasif)
  • I sometimes listent to this song. (aktif)
  • I am listening to the song now. INCORRECT jika : I am hearing to the song now.
Yang perlu diperhatikan adalah beberapa stative verbs tersebut juga merupakan verbs yang aktif melakukan aksi. Misalnya:
Pasif
Aktif
think (fikir/kira)
look (tampak/terlihat)
smell (tercium/baunya)
taste (terasa)
feel (terasa/merasa)
think (memikirkan)
look (melihat)
smell (menciumi)
taste (merasakan/mencicipi)
feel (merasakan)
Contoh:
  • I think you will understand the difference between the simple present tense and the present continuous tense soon. (pasif)
  • I am confused and I am still thinking of how to differentiate between the simple present tense and the present continuous tense now. (aktif)
  • She looks beautiful in her new dress. (pasif)
  • She is looking for her new dress hurriedly. (aktif)
  • The jasmine smells very fragrant. (pasif)
  • She is smelling the jasmine passionately. (aktif)
  • The food tastes good. (pasif)
  • The chef is tasting the food he is cooking. (aktif)
  • The silk feels so soft. (pasif)
  • I am feeling the softness of the silk. (aktif)
Sebagian besar stative verbs (khususnya yang terkait dengan panca indera) adalah juga linking verbs atau copulatives verbs. Linking verbs (termasuk to be: is, am, are, was, were, be, been) diikuti oleh adjectives (bukan oleh adverbs), dan adjectives ini menerangkan subject kalimat. Di sini, linking verbs hanya berfungsi menjembatani adjectives dengan subject, bersifat pasif, dan tidak aktif melakukan aksi. Dan seperti halnya stative verbs, linking verbs tidak digunakan dalam present continuous tense, dan tensis-tensis progressive lainnya.
Contoh:
  • She is smart, beautiful, and kind.
  • John looks very nervous when girls approach him.
  • This fried rice tastes delicious.
  • Andre always gets mad every time we talk about his being rejected by girls.
  • Adam’s apple becomes obvious when boys reach 17, doesn’t it?
  • Don’t panic! Please stay calm!
  • I want you to remain silent.
  • I love the sound of Balinese gamelan. It sounds great.
  • She seems very happy.
  • Most people appear relaxed after vacation.
Note: Semua verb yang dicetak tebal adalah linking/copulative verb dan diikuti oleh adjective (bukan oleh adverb).
She is being nice to me? Benarkah kalimat ini? Bukankah sebaiknya ditulis : “She is nice to me”?
Kedua kalimat ini grammatically correct, tapi memiliki makna yang berbeda. Pada kalimat pertama, subject she aktif berupaya agar tampak “nice/baik hati” di mata “me” atau agar object “me” merasa senang. Upaya itu SEDANG dilakukan oleh she pada saat kalimat ini diucapkan.
She has disliked me since we were kids. She always says bad things about me. She’s always mean to me. I don’t understand why she is treating me as if I were a prince now. I guess she is just being nice to me.
Sebaliknya, kalimat kedua lebih menyatakan pada fakta/ kesan “nice” yang ada pada she terhadap me. Kesan “nice” ini ada sejak waktu tertentu di masa lampau, sampai sekarang dan mungkin sampai seterusnya.
We have been friends since we were kids. She always says good things about me. She always treats me well. She is always nice to me. She is the best. I hope we’re friends forever.
Kesimpulan
  1. Gunakan simple present tense jika kita membicarakan habitual actions, regular happening, theories, dan facts. Sebaliknya, gunakan present continuous tense jika ingin menyatakan bahwa aktivitas sedang dilakukan atau kejadian sedang terjadi/berlangsung.
  2. Jangan gunakan present continuous tense jika verb-nya bersifat pasif (i.e. stative verbs dan linking verbs).

HIKMAH PENGAJIAN MENUJU KEMULIAAN HIDUP oleh Maskatno Giri

Kegiatan pengajian : mengasyikkan, tambah ilmu dan wawasan, dan silaturahmi. Tadi malam  aku ikut kajian  kelompok kecil, yang diikuti sekitar 10 anggota  ta'mir masjid, biasanya peserta hampir mencapai 20 orang. Ustadz yang ditunggu ternyata tidak hadir, karena menunggu saudara yang sakit.

Akhirnya aku didaulat  untuk menggantikan ustadznya, untuk memberikan tausiah. Tanpa persiapana tidak apa-apa. Dalang tidak akan kurang lakon. Pokoknya modal nekat. Memotivasi diri juga memotivasi orang lain. Ajakan syukur dan taqwa pada hakikatnya upaya  memotivasi diri dan oranglain agar selamat  tidak hanya di dunia  namun juga di akherat.

Bercerita, apalagi  ceritanya kisah nyata ternyata lebih mengesankan. Aku memulai pengajaan dengan mngajak besyukur atas nikmat hidayah keimanan, dan baru berikutnya nikmat kesehatan dll. Kuceritakan bahwa dalam minggu ini aku telah  mengunjungi  lima orang sakit dan kebetulan mereka termasuk golongan ekonomi lemah. Sudah miskin, namun Allah menguji juga dengan sakit. Ini mengingatkan kepada kita untuk bersyukur.

Aku menambahkan tentang hikmah syukur. Kita akan mendapatka hikmah kesyukuran: lebih sehat ruhani, lebih sehat jasmani, menentramkan, rezeki lebih barokah, medekatkan emosi manusia satu denagn yang lain dll.  Pengajian singkat ditutup dengan tanya jawab.

SEMOGA KITA MENJADI   HAMBA YANG MAU BERSYUKUR SECARA ISTIQOMAH.


Kamis, 06 Juni 2013

Kesyukuran atas Nikmat oleh Maskatno Giri

"Guyup rukun" dari warga jama'ah Masjid At Taqwa Nglawu Telukan memang luar biasa. Sudah menjadi agenda rutin dari para jama'ah masjid bahwa setiap warga satu desa Nglawu  yang  sakit baik yang sholat maupun tidak, mereka mendapat hak untuk dikunjungi dan yang muslim didoakan. Dan Alhamdulillah kegiatan positif tersebut sudah berlangsung lama.

Baru saja aku datang dari rumah sakit dr Oen Solo Baru, bahwa warga Nglawu  ada  dua orang yang sakit. Yang pertama, seorang perempuan menderita sakit tipes dan paru-paru, yang kedua kena DB. Yang terkena tipes adalah penjual ayam, sedang yang terkena DB seorang masasiswa anak dari bp Polisi Sunarto SH. 

Beda pangkat beda kelas bangsal. Bagi yang ekonomi lemah cukup di kelas super ekonomi dengan bangsal berdempetan. Sedangkan yang putra polisi berpangkat di kelas mewah /VIP. Dalam minggu ini, hari ini adalah hari yang ke enam, bagi Maskatno Giri berkunjung di rumah sakit. Bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Itulah kata bijak bagi  kita yang diberi nikmat kesehatan, tentu ini urutan kedua setelah kita diberi nikmat keimanan. kita harus sadar buat apa sehat, kaya berpangkat  kalau tidak briman.

Terlebih lagi bagi yang hidupnya dihiasi  oleh nikmat keimanan dan ksehatan, tentu ini sangat luar biasa. Mari bersyukur  untuk menuju kehidupan yang makmur, sukses dunia dan akherat



Selasa, 04 Juni 2013

Dua Suguhan Di Hadapan Kita Oleh Maskatno Giri

Pasti. Keburukan bisa menular, kebaikan pun demikian. Dari pada ambil risiko ternyata menjaga, melakukan, dan istiqomah dalam kebaikan lebih utama dan pasti lebih menentramkan. Tidak percaya silahkan coba.

Demikan juga dalam pergaulan,  kita sering dipengaruhi oleh keburukan dan tanpa terasa kita ikut-ikutan. Biasanya keburukan cenderung mudah menular. Keburukan biasanya menunjukkan  keindahan, keenakan, kenyaman, kesenengan lebih  instant atau cepat . Walau di belakangnya ada risiko sebagai buah kenikmatan instant, manusia sering mencari-cari yang bersifat instant.

Sebaliknya, kebaikan cenderung  lebih sulit untuk ditularkan. Seringkali kebaikan itu berbuah jangka panjang, dan sering tidak instan. Maka, tidak mengherankan bila kebanyakan manusia kurang sabar dalam kebaikan.

Seakarang tinggal kita melihat kenyataan saja pelaku kebaikan dan keburukan banyak mana. Mana yang lebih banyak pengunjungnya tempat ibadah atau tempat maksiat.

Ujian pasti datang pada setiap insan. Suguhan dua jenis  yakni kebaikan dan keburukan setiap waktu ada di hadapan kita. Terlebih lagi di dunia maya. Selanjutnya terserah Anda.


Menjadi Bijak Berkat Cermat Dengan Kata Bijak


Salah satu cara Maskatno Giri dalam memotivasi diri dan orang lain yakni dengan membaca kata-kata bijak, berikut ini beberapa kata bijak tersebut:

Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib)

 Jangan pernah melupakan apa pun yang dikatakan seseorang ketika ia marah, karena akan seperti itu pulalah perlakuannya pada Anda. (Henry Ward Beecher)

Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati juga mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

Secara teoritis saya meyakini hidup harus dinikmati, tapi kenyataannya justru sebaliknya – Karena tak semuanya mudah dinikmati. (Charles Lamb)

Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan. (Goethe)

Kita hanya berfikir ketika kita terbentur pada suatu masalah. (John Dewey)

Bila Anda ingin bahagia, buatlah tujuan yang bisa mengendalikan pikiran, melepaskan tenaga, serta mengilhami harapan Anda, (Andrew Carnegie).

.Kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita. (Ruchert)

semua yang riil bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat riil. (Hegel)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan diri sendiri dahulu.

Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur sama sekali. (Arthur Hugh Clough)

Hidup adalah lelucon yang baru saja dimulai. (W.S. Gilbert)

Orang yang bisa menggunakan dan menyimpan uang adalah orang yang paling bahagia, karena ia memiliki kedua kesenangan. (Samuel Johnson)

Kebijaksanaan tidak pernah berbohong. (Homer)

Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu
dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya. (Kenneth A. Wells)

Kebahagian hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati. (W.M. Thancheray)

Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan tidak dapat dihancurkan. (Hitopadesa)

.Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian. (Francis Bacon)

.Tak diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Ibu Teresa)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Cuma sedikit orang yang menginginkan kebebasan, kebanyakan hanya menginginkan seorang tuan yang adil. (Gaius Sallatus Crispus)

Dunia adalah komedi bagi mereka yan memikirkannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya. (Harace Walpole)

Pengalaman bukan saja yang telah terjadi pada diri Anda. Melainkan apa yang Anda lakukan dengan kejadian yang Anda alami. (Aldous Huxley)

Saya percaya kata managing berarti memegang burung dara di kepalan tangan. Kalau terlalu kencang ia akan mati. Tapi bila terlalu kendur, bisa terlepas. (Tommy Lasorda)

Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan. (Erich Fromm)

.Kemajuan merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh. (Robert F. Kennedy)

Kemampuan menertibkan keinginan merupakan latar belakang dari watak. (John Locke 1632-1704)

Menyikat lantai dan mencuci pispot sama mulianya seperti menjadi presiden. (Richard M. Nixon)

Jangan pernah membanting pintu, siapa tau kita harus kembali. (Don Herold)

Diplomat ialah orang yang selalu ingat pada ulang tahun seorang wanita tetapi tidak pernah ingat berapa umur wanita itu. (Robert Frost)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang yang paling takut pada perubahan. (Mignon McLaughlin)

Kalau manusia berangsur menjadi tua, umumnya ia cendrung menetang perubahan, terutama perubahan ke arah perbaikan. (John Steinbeck)

Selama hidup saya yang sudah 87 tahun ini, saya telah menyaksikan serentetan revolusi teknologi. Tetapi tidak satu pun diantaranya yang tidak membutuhkan watak yang baik atau kemampuan untuk berfikir. (Bernard M. Baruch)

Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis. (Aristoteles)

Pendidikan mengembangkan kemampuan, tetapi tidak menciptakannya. (Voltaire)

Pendidikan yang baik tidak menjamin pembentukan watak yang baik. (Fonttenell)

Setelah makan, pendidikan merupakan kebutuhan utama rakyat. (Danton)

Kerendahan hati disukai orang-orang terkenal. Namun orang yang bukan apa-apa sulit untuk rendah hati. (Paul Valěry)

Emansipasi merupakan seni untuk berdiri di atas kaki sendiri namun dipeluk tangan orang lain. (Alex Winter)

Sebelum menikah saya mempunyai enam teori tentang bagaimana mendidik anak. Kini saya mempunyai enam anak dan tidak mempunyai teori. (John Wilmot, Earl of Rochester 1647-1680)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Kebahagiaan itu seperti batu arang, ia diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan sesuatu. (Aldous Huxley)

Dari pesawat terbang yang saya cintai, saya melihat ilmu pengetahuan yang saya puja memusnahkan kebudayaan, padahal saya mengharapkan mereka dimanfaatkan untuk kebudayaan. (Charles A. Lindbergh, Jr.)

Harapan adalah tiang yang menyangga dunia. (Pliny the Elder)

Alat penghemat kerja yang paling populer sampai saat ini masih tetap suami yang berada. (Joey Adams)

Seorang arkeolog merupakan suami yang terbaik yang bisa diperoleh wanita; makin tua si istri, makin besar minat suami terhadapnya. (Agatha Cristie)

”Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”.Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya memulainya. (Clifford Warren)

Orang yang mencemarkan udara dengan pabriknya dan anak ghetto yang memecahkan kaca etalase toko menunjukkan hal yang sama. Mereka tidak peduli pada orang lain. (Dhaniel Patrick Moynihan)

Mereka yang bermimpi di siang hari akan lebih menyadari bahaya yang luput dari penglihatan mereka yang mimpi di malam hari. (Edgar Allen Poe)

Saya tak hanya menggunakan semua kecerdasan yang dimiliki otak melainkan juga yang dapat saya pinjam. (Woodrow Wilson)

Yang kalah adalah wujud hukuman atas kegagalan. Pemenang adalah penghargaan atas kesuksesannya. (Bob Gilbert)

Kata-kata bijak yang memotivasi

Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara merawatnya. (Douglas Jerrold)

Bila Anda mengatakan apa yang Anda pikirkan, jangan harap hanya mendengar apa yang Anda sukai. (Malcom S. Forbes)



Learning to Develop Good Writing Proficiency

 I  have an obsession to be a writer. So I must practice to write almost everyday. Sometimes I am lazy to  write, but  I hunt motivational suggestions to encourage me. I should not be bored to learn better. Here are many wise suggestions from many experts:
 
"If you want to write well. . . read, read, and then read some more. Read good writing. Read bad writing. Learn to know the difference. Note for simplicity of style: noun, verb, object; noun, verb, object. It worked for Hemingway, who often said that his ultimate goal was to create the perfect sentence. Read some Hemingway, and not just his novels, but some of his early newspaper writing. There's never been better news and feature writing, ever. When you read the works of these and other fine writers, notice the simplicity of their language and how they vary their sentence structure and length. Some sentences number two or three words; others run an entire paragraph. There are countless tips on writing well, but I leave you with this one: read first, then write."
- By Bill Reed

Learn to Write Well
"Writing can be a drag . . . especially if you don't think you're very good at it. It's a skill, however, that you need to develop in order to be competitive in today's society. While you're a student, take the time to learn to write well. Take more than the required English and writing courses. I'd be willing to bet you'll find these classes to be quite valuable when you try to find and keep a job after graduation. And don't worry if you end up having trouble in these classes. You can always enlist the help of the good folks at the Writing Center. And one more thing . . . a good way to practice your writing without the stress of a grade hanging over your head, is to take part in extra-curricular activities that involve writing."
- By Emily Sinsabaugh

Writing a Paper or Researching an Assignment? Start Early
"Let's face it. We are all afraid of writing papers. We procrastinate until the night before that essay or reserach assignment is due. We then write as the night passes in the hope that some sort of last-minute inspiration will light down from the heavens, the clouds will dissipate and the sun will poke its head above the horizon, and the rivers will gush forth those wonderfully profound ideas that have hidden themselves in the darkness. Beautifully as all this sounds, it does not happen without a great deal of advance preparation.

What does happen is that we ofen compose into the wee hours of the morning, and as the clock ticks on, we get progressively tired--so tired that we do a sloppy job. We forget to proofread, or when we do we are so tired of the paper that we cannot see convoluted ideas, faulty reasoning, and missing commas. We submit the paper with a prayer and hope for the best. And when we get that unsatisfactory grade, we vow that we will NEVER again put things off until the last minute. How do we accomplish this? I have several suggestions:

1. Get started on the paper the day that it is assigned. This doesn't mean that one actually start writing the paper but rather it means that you at least think about the topic. Take a small pad of paper so that you can jot down ideas. Keep a journal that you can draw upon for that interesting perspective toward the topic.
2. Start writing the rough draft at least a week before the assignment is due. In this way, you leave yourself plenty of time to walk away from the paper when the going gets tough. Often, a short break--a trip to the snackshop, or a game of PacMan--will clear your mind so that you can begin to write again.
3. Go the Center for Writing. It is often important that we talk our ideas out before we can get them clearly on paper. Important to this process is a basic knowledge of those who will read your paper.
    What do they already know?
    What do they need to know?
    What terms or concepts do you need to explain?
    What connections do you need to make?
A conference with a writing tutor in your Writing Center can often help you to clarify those issues. If you cannot get ideas down on paper, bring your notes and talk your ideas out with the tutors so that you can get concepts down clearly on the page. If you can't tell a comma from a semicolon, have the tutor help you sort out those tricky rules of grammar. The Center for Writing can help you out at any point in the research and writing process.
Writing need not be a terrible agonizing process, and you need not write papers the night before. Hopefully, thinking about the paper right away, getting a draft written at least before, and getting help in the Center for Writing will get you that good grade next time you have to write a paper."
- By Bob Holderer

The Rest of the Story
"I used to think that successful writers must be naturally gifted creatures who always managed to get everything right the first time. That's why I'd lie to friends in college when they asked me how much time I'd spend on a paper. "An hour or so,?" I'd shrug--when really it was more like ten. It wasn't until years later that I learned even geniuses like Virginia Woolf and Ernest Hemingway spent incredible amounts of time writing and rewriting and polishing their work. So take a tip from geniuses and non-geniuses alike. When you know you've got a writing project due, start early. Don't think of your trash can as an enemy, but as a hungry pet that likes to be fed regularly. Then take what's left--the good stuff--polish it up like a genie's lamp, and sit back and hope for what all writers hope for: a magical connection with your reader."
- By Russell Chamberlain

Hip Hop to the Writing Lab
"The writing lab is where you go for success. Success equals "A's" and I'm alright with that. The writing lab is where I go to succeed. Develop papers that will meet the teachers need. They will critique and help you form a thesis that is sweet. Develop structure in your paper. Bring your skills to peak, so don't procrastinate. Don't debate. Just go to the lab to correct your mistakes on the grammatical tip their crew is tight. So don't worry about failure, because that's no where in sight. So use the facilities and you'll be a writing skill master just wait and see."
- By Richard Snow

Writing Skills
"Read choose anything, but read something. Keeping a focus on the way others conform words in a sentence. Start keeping a daily calender so you don't forget the assignments' due and other events that could be an issue if not reviewing your material. Write constantly, in doing this you keep your skills in writing on top shape. An exercise for the mind and vocabulary skills intact."
- Andrea Michelle Jones

Berdamai Dengan Masa lalu dan Menyambut Masa Depan oleh Maskatno Giri

Masa lalu tinggal kenangan. Berkenaan dengan masa lalu, mungkin di antara kita: sering mengecam diri sendri, mungkin dendam kepada orang lain, menyimpulkan Tuhan tidak adil, dan  bersedih yang berlarut-larut.

Tidak  mungkin seseorang terlepas  dari: kejengkelan, rasa malu, menanggung aib, merasa bersalah dan dosa. Itu semua berlaku pada setiap manusia. Karena manusia bukan malaikat. Di sini kita bisa belajar lebih cerdas, apakah kita ingin berlarut di dunia masa lalu atau juga bisa memaafkan diri bahwa kita memang bukan manusia sempurna.

Benar memang, kita harus belajar dari masa lalu. Masa lalu biarlah berlalu, kita tinggal memendam dalam-dalam suatau kenangan. Lalu masa lalu tersebut dijadikan sumber kekuatan bahwa kita layak menjadi hebat. Kita seharusnya  menjadi manusia kuat walau modal kita kelemahan dan kenekatan belaka.

Mestinya kita membisikkan pada diri sendiri utamanya, dan memotivasi orang lain bahwa kita harus berlaku bijak. Hidup kita bukan di masa lalu, kita hidup di saat ini dan mestinya kita mau  menyambut masa depan yang sudah menunggu kita.

Selamat dan sukses sejati dalam menyambut masa depan dengan lapang dada.