Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Selasa, 17 Juni 2014
Senin, 16 Juni 2014
Resep Hidup Bahagia dan Panjang Usia dari Ortuku
Merebaknya berbagai macam jenis penyakit memudahkan orang untuk cepat meninggal. Tentu di luar penyebab yang lain seperti kecelakaan. Inilah peringatan bagi kita bahwa kematian raga pasti dialami oleh siapa saja.
"Ya Allah berilah kami panjang usia. Usia yang barokah. Berilah kami kebahagiaan di dunia dan di akherat" Itulah di antara doa yang dipanjatkan oleh banyak manusia.
Di antara orang yang paling panjang usianya di desaku dan dikabulkan doa seperti doa di atas adalah doa orang tuaku. Usia ayahku mencapai 94 tahun. Alhamdulillah tidak pikun. Tapi, beliau sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Sedangkan usia ibuku sudah hampir 90 tahun. Beliau masih sehat, kuat dan jarang sakit. Dan kini beliau juga tinggal bersamaku. Tentu ini ladang pahala luar biasa untuk keluargaku. Ibuku juga manusia luar biasa. Di antara resep panjang usia ibuku adalah "ora ngangsa banda" ( tidak terlalu ambisius tentang harta benda). Beliau sudah tahu terlalu ambisius adalah penyakit jiwa. Penyakit jiwa sumber utama dari penyakit raga.
Kebiasaan baik dari ibuku adalah bangun pagi dan tidak malas-malasan dalam ibadah, berbagi, dan kerja fisik (tentu fisik yang ringan-ringan).
Ooh ya aku tadi siang ingat. Ada banyak anak (teman anakku) main ke tempatku. Kebetulan di rumahku ada ayunan di dekat pohon jambu. Maka sering banyak anak senang ke rumahku. Tadi, semua anak diberi roti satu-satu. Padahal roti kering satu plastik itu tadi malam diantarkan oleh kakakku untuk ibu dan anak-anakku biar bisa untuk beberapa hari. Eeeeeh dasar ibu yang luar biasa, dia mengalah dan diberikan ke anak-anak teman anakku. Dan ini sering dilakukan ibuku puluhan tahun yang lalu, maksudnya beliau mengalah untuk dirinya sendiri tapi dibagikan untuk orang lain. Semangat berbagi inilah barang kali salah satu resp bahagia ibuku. Kebahagiaan memanjangkan usia. Itulah kurang lebih nasihat ibuku.
Oooh ya ada tambahan cerita. Salah satu kebahagiaan ibuku adalah memiliki anak yang rukun-rukun, biar banyak anak asal rukun, daripada sedikit anak tidak rukun!. Aku adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara. Aku dilahirkan, saat ibuku berusia sekitar lebih dari 45 tahun. Bagi ibuku banyak anak banyak rezeki. Maksudnya rezeki anak banyak. Anaknya banyak biar rezekinya juga banyak. Itulah pikiran sederhananya.
Oooh ya ada tambahan cerita. Salah satu kebahagiaan ibuku adalah memiliki anak yang rukun-rukun, biar banyak anak asal rukun, daripada sedikit anak tidak rukun!. Aku adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara. Aku dilahirkan, saat ibuku berusia sekitar lebih dari 45 tahun. Bagi ibuku banyak anak banyak rezeki. Maksudnya rezeki anak banyak. Anaknya banyak biar rezekinya juga banyak. Itulah pikiran sederhananya.
Memperpanjang SIM di Sukoharjo Dengan Waktu Singkat dan Memuaskan
Kurang lebih tiga hari yang lalu, ada operasi dari Polantas di lokasi dekat perbukitan arah menuju ke tempat kerjaku. Tepatnya di jalan sebelum Jatipuro Karang Anyar. Operasi oleh POLANTAS digelar kurang lebih untuk meminimalkan angka kejahatan curanmor, ugal-ugalan dll.
"Waduh kujur ki. SIM ku sudah mati". Dipastikan aku akan bermasalah. Ternyata benar aku ditilang ditempat dengan denda Rp. 50.000. Bagiku uang itu cukup besar juga. Maklum aku baru krisis, dana tunjangan sertifikasi tahap kedua belum cair.
Sebetulnya aku bisa terhindar dari denda bila aku taat peraturan Maksudku, sebelum SIM masa berlakunya habis langsung diperbarui. Tidak boleh menunda-nunda. "Kapan-kapan saja aku memperpanjang SIM ini baru sibuk". Itulah pikirku. Aku dipaksa harus ikhlas kehilanagn Rp. 50.000.
Setelah aku terkena musibah, aku baru sadar. Pokoknya secepatnya aku harus memperpanjang SIM. Akhirnya kuputuskan hari ini Senin 16/6/ 2014 aku pergi ke kantor polisi untuk memperpanjang SIM.
Dasar aku masih buta prosedur mencari SIM. Setelah pulang dari kerja, aku langsung keparkiran kantor polisi Sukoharjo. Dan aku bertanya, " Pak ini aku mau memperpanjang SIM, caranya bagaimana?
"Sudah KIR dokter?.
"Belum, pak di mana tempatnya?
"Ke Jombor sekitar satu km dari sini".
Akhirnya aku langsung ke alamat kantor KIR SIM. Eeeeh tenyata tidak antri, karena sudah siang. Dan aku cuma membayar Rp. 25 ribu. Dan langsung saja aku kembali lagi ke kantor Polisi. Lagi aku bertanya petugas parkir, dia mengarahkan aku ke BRI dan ternyata cuma membayar Rp. 75. 000 untuk perpanjangan SIM.
Lalu aku bertanya kepada seseorang di antrian yang panjang bagaimana langkah selanjutnya setelah membayar. Dan aku diberitahu dengan lengkap ke loket 2 dan 3.
Eeeeeh ternyata aku hanya antri 10 menit. Aku langsung dipanggil untuk diambil fotonya.
Lagi, sekitar 10 menit berlalu. Aku dipanggil supaya ambil SIM. Ternyata SIM sudah jadi, waktu kurang dari setengah jam.
Singkat dan sederhana. Perpanjangan SIM ternyat mudah dan cepat. Padahal aku sebelumnya diberitahu bahwa SIM terlambat, terhitung tidak punya SIM dan prosedurnya seperti mencari SIM baru. Dan juga prosedurnya berbelit-belit. Itu semua tidak terbukti. Aku dilayani dengan cepat dan memuaskan.
Aku sebelumnya diberitahu sobatku kalau mau cari SIM pakai baju yang sopan. Sebab baju yang baik dan sopan mempercepat pelayanan.Katanya "ajining raga saka busana".
Berikutnya, kita tidak usah memakai calo SIM baik melalui pegawai kantor polisi atau broker. Pokoknya jalan sendiri saja. Terus jangan malu-malu bertanya dengan peserta yang lain bila masih bingung.
Pelayanan perpanjangan SIM di Sukoharjo cepat dan memuaskan. Tidak sesuai dengan yang kuduga.
Pelayanan perpanjangan SIM di Sukoharjo cepat dan memuaskan. Tidak sesuai dengan yang kuduga.
Motivasi Bersukur (Belajar dari kisah P. Man)
Baru saja aku bezuk tetangga dekatku yang sakit komplikasi akut (paru2, jantung dan maag). Namanya pak Suparman (78th). Sudah menikah dua kali namun tidak dikaruniai anak.
Kita mestinya tambah bersyukur, karena saat ini kita dalam kondisi sehat. Apalagi jika kita mau belajar dari kisah P.Parman. Kita wajib bertambah syukur kepadaNya. Salah satu pemicu penyakit P Man adalah selama puluhan tahun dia sebagai perokok berat. Akibatnya penyakit bawaannya (paru-paru_) semakin akut. Sekitar lima tahun terakhir ini, dia sudah dua kali ke RS, dan berkali-kali ke dokter.
P. Parman semakin tambah parah (kumat) jika kondisi jiwanya "kemrungsung". Salah satu penyebab kemrungsungnya adalah jika ia teringat anak angkatnya yang kurang berbakti kepadanya. Sebut saja Mas X. dia adalah putra angkatnya yang dibiayai dari kecil hingga dewasa, disekolahkan dan dinikahkan. Namun saat-saat sakit, anaknya tidak peduli. Saat sehatpun dia juga kurang peduli.
Istri pertama p.Man sudah meninggal. Rumah istri keduanya berhadapan dengan rumahku. Istrinya sering curhat kepadaku dan ke istriku , bahwa jika P Man merindukan kedatangan Mas X, dan ternyata MasX tak mau datang, P Man terlahat sangat murung dan tidak bisa tidur.
Segi positif bagi keluargaku memang ada. Keluarga P, Man adalah ajang bagi keluargaku untuk mencari pahala. Keluarga P. Man tidak hanya diberi cobaan tanpa putra sama sekali, tapi juga cobaan kemiskinan. Sudah sekitar lima tahun, p Man tidak memiliki penghasilan sama sekali. Untuk makan, istri P. Man mengandalkan dari kerja sebagai tukang momong anak di perumahan Grogol Indah Solo baru. Juga kadang tetangga yang dekat menyantuninya. Tidak bermaksud merendahkan tetangga yang lain. Kayaknya agak jarang tetangga yang lain yang peduli. Sekali lagi, walau ini kesempatan bagi keluargaku untuk beramal, tapi kemampuan kami juga terbatas. Kami juga harus menghidupi keluarga besar ditambah satu ibuku yang sudah tua juga bersamaku.
Pembaca yang budiman, melalui kisah singkat tentang keluarga P. Man kita bisa belajar tentang arti cobaan hidup, keikhlasan, kesabaran, pengorbanan dan reziki. Sekali lagi, kita wajib bersyukur, bersyukur pengundang rezeki dan kebahagian.
Melalui tulisan ini aku memotivasi diri dan berbagi: mari kita tingkatkan rasa syukur, kalau mau bersedekah ke P. Man mari doakan keluarganya, mari kita berdoa untuk menjadi orang kaya dan dari kekayaan kita bisa berbagi dengan sesama, mari kita memuliakan tetangga. Ini kuwajiban-sebab kita akan dimulyakan oleh Allah swt.
Jumat, 13 Juni 2014
Andaikan Maskatno Giri Seperti Mbak Raeni (wisudawati terbaik)
Bagi yang suka membaca informasi pasti tidak bertanya-tanya, tentang siapakah mbak Raeni.
Raeni adalah muslimah luar biasa. Raeni (21) tak menyangka bisa berkuliah di Universitas Negeri Semarang
(Unnes) dan diwisuda sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,96. Nyaris sempurna. Ayahnya
Mugiyono hanya seorang tukang becak .
Raeni
berkuliah di jurusan pendidikan akutansi Fakultas Ekonomi Unnes. 3 Tahun
6 bulan 10 hari, Raeni yang menambah uang saku dengan menjadi asisten
dosen dan ikut berbagai lomba. Dahulu awal masuk kuliah dia sempat
berhutang untuk beli laptop, yang dilunasi ayahnya dengan pesangon dari
perusahaan pabrik kayu.
Andaikan aku seperti mbak Raeni yang memiliki nilai IPK bagus tentu beritanya sangat-sangat-sangat heboh bahkan mungkin muncul di halaman depan majalah TIME edisi khusus. Tapi sayangnya prestasiku sangat jauh-jaraknya dibandingkan prestasi Raeni, bagaikan langit dengan sumur. Terlalu jauuuh.
Bagi yang suka membaca blog, tentu juga tidak asing lagi, siapakah aku (Maskatno Giri).
Kalau aku sebetulnya memiliki sejarah tidak kalah heboh dibanding mbak Raeini. Aku bersekolah dari SMA sampai kuliah dengan biaya sendiri. Waktu sekolah aku belum pernah minta uang ke ortuku. Hebat kan? Weleh-weleh, hebat?. Hebat ooopooo, ne? Kalau Raeni memang modalnya kehebatan prestasi, ora iso dimereni. Lha yen aku mergo "NEKAT SING PENTING URIP".
Media massa biasanya memang lebih tertarik pada hal-hal yang besifat prestasi dan menginspirasi. Kayaknya MODAL NEKAT tidak menarik untuk dibahas di media. Ora popo!.
Media massa biasanya memang lebih tertarik pada hal-hal yang besifat prestasi dan menginspirasi. Kayaknya MODAL NEKAT tidak menarik untuk dibahas di media. Ora popo!.
Namanya Maskatno Giri, urip bermodal wajah pas-pasan, pisik pas-pasan, cerdas pas-pasan, ekonomi dibawah pas-pasan. Tapi obsesinya sangat besar. Sayangnya obsesinya tidak didukung oleh prestasi yang besar. Saat kuliah nilai kok gur ngepass terus.
Walau sempoyongan, ternyata Maskatno bisa lulus S1 bahkan samapi S2 jur. bahasa Inggris UNS walau IPK pas-pasan sudah ALHAMUDLILLAH. Harus bersyukur. Kini maskatno hanya berdoa semoga anak-anaknya dan para siswanya bisa luar biasa seperti Mbak Raeni.
Walau sempoyongan, ternyata Maskatno bisa lulus S1 bahkan samapi S2 jur. bahasa Inggris UNS walau IPK pas-pasan sudah ALHAMUDLILLAH. Harus bersyukur. Kini maskatno hanya berdoa semoga anak-anaknya dan para siswanya bisa luar biasa seperti Mbak Raeni.
Mendapat Energi Kembali Setelah Direndahkan
Mungkin di antara Anda pernah mengalami pengalaman direndahkan/ "dienyek", dipermalukan dll. No problem!. Dan aku pun pernah mengalaminya. Spontan, ya rasanya sakit hati. Mungkin terkadang timbul dendam. Atau mungkin di masa-masa mendatang, jika kita teringat kembali peristiwa tersebut, muncul rasa dendam kembali. Aku pikir itu wajar. Tapi jika ingin menjadi "ORANG MULIA", inliah kesempatan kita berlatih memiliki hati mulia. Yaitu "memaafkan" kepada orang yang pernah menyakiti kita.
Memilki jiwa pemaaf memang tidak mudah. Tapi di sinilah Allah mendidik kita tentang bagaimana meraih kemuliaan dan kebahagian hidup. Memaafkan adalah ciri keikhlasan. Keikhlasan adalah kunci bahagia. Bahagia adalah kunci sukses.
Ketika di SMP, aku berkali-kali direndahkan temanku. Ya maklum, mungkin saja mereka cuma bercanda. Tapi ini bener sampai puluhan tahun, kata-kata tersebut tidak pernah terlupakan. Ketika lulus SMP, aku juga pernah direndahkan/ dienyek dan bahkan diprediksi tidak akan memiliki masa depan yang baik. Dan yang merendahkanku bukan orang sembarangan, dia orang terpelajar. Sekali lagi kalimatnya tak pernah terlupakan sampai sekarang.
Aku sudah mendapat pencerahan. "MAAFKANLAH MEREKA". Bagaimana reaksiku bila teringat hal yang menyakitkan itu?. Sabar dan saabar. Inilah justru kesempatanku mendapat "ENERGI UNTUK BANGKIT". Aku harus berubah lebih baik. Maksudku aku harus merubah perasaan negatif menjadi "dendam positif". "POKOKNYA AKU HARUS BERUSAHA BANGKIT DAN SUKSES".
Saat aku direndahkan orang, aku sempat berpikir memang mungkin saja aku layak direndahkan. Atau juga kemungkinan inilah "training dari Allah" untuk mendidikku menjadi pribadi yang kuat, semangat dan nekat. Pokoknya syukuri saja!.
Saat direndahkan, aku memang dalam kondisi tidak menarik secara fisik, dan non fisik. Maka terkadang wajar bagi orang lain merendahkannya. Karena biasanya sesuatu yang tidak menarik akan bernilai negatif.
Kilas balik. Aku selalu ingat kok. Penampilan fisikku waktu remaja dulu memang kumuh, bukan penampilan orang terpelajar, dan cukup terlihat sangat miskin. Memang kenyataanya, aku terlahir dari keluargga miskin.
Walau masih remaja pun sebenarnya aku sudah tahu penyebab kenapa aku direndahkan. Salah satunya aku memang belum bermutu. Saat itu aku pukul diriku sendiri "Aku harus berilmu, aku harus mampu mandiri,, aku harus sekolah setinggi-tingginya".
Ini kisah nyata. Ini terjadi beberapa minggu lalu. Di antara temanku yang merendahkanku kirim SMS melalui "google search" dan inbox di FBku. Dia menulis kurang lebih ,'aku mohon maaf atas segala kesalahanku. Dulu kita pernah bersama dan di situlah aku membuat kesalahan terhadapmu. Puluhan tahun kita tidak bertemu. Eeeh ternyata kamu sudah menjadi guru bahasa Inggris ya. Sekali lagi aku mohon maaf atas perlakuanku dulu"
"Ya sama-sama!. Tidak usah minta maaf pun aku sudah memaafkanmu, kita memang bukan manusia sempurna. Semoga kamu sukses selalu". Jawabku
Rabu, 11 Juni 2014
"Mujur Semulur" Berkat Energi Positif
"Nasibnya kok sering mujur . Apa resepnya ya?"
"Ora iso dimereni mas! . Itulah bagian rezekinya yang mengatur di atas".
Itulah perbincangan antar dua orang tentang seseorang yang kebetulan dikaruniai rezeki melimpah dan kemujuran.
Mengenai kemujuran, salah seorang motivator mas Jamil Azzaini menyatakan bahwa untuk mengundang nasib baik (mujur), rezeki berkah dan berkelanjutan adalah dengan cara meningkatkan tabungan energi positif atau EPOS.
Energi positif adalah investasi jangka panjang yang mencakup segala hal tindakan yang bermanfaat tidak hanya untuk diri-sendiri namun untuk kemaslahatan orang lain.
Epos bagi orang kaya: kekayaannya tak hanya untuk kepentingan diri sendiri, dia senang berbagi. Epos bagi orang berilmu: ilmunya untuk ditularkan demi keselamatn diri dan orang lain. Epos bagi yang kuasa: kekuasaannya untuk memberdayakan orang lain dan melindungi orang-orang lemah. dll.
Epos bagi orang kaya: kekayaannya tak hanya untuk kepentingan diri sendiri, dia senang berbagi. Epos bagi orang berilmu: ilmunya untuk ditularkan demi keselamatn diri dan orang lain. Epos bagi yang kuasa: kekuasaannya untuk memberdayakan orang lain dan melindungi orang-orang lemah. dll.
Bagi orang yang memiliki epos yang tinggi tentu wajar saja, dia akan dimudahkan memiliki kemujuran sepanjang masa. Tentu hali ini "ora iso dimereni".
Sebagai insan yang ingin sukses sejati . Dia mestinya termotivasi selalu giat dalam meningkatkan epos. Epos terwujud bila seseorang tersebut memiliki niat mulia. Dia memiliki obsesi luar biasa bahwa kemujuran tak hanya dinikmati sendiri, namun dia berniat untuk berbagi.
Salam sukses sejati.
Selasa, 10 Juni 2014
Keberkahan Karena Menanam Kebaikan: Motto Blogger
Saat aku menulis di blog ini sudah pukul 22.00 wib. Belum kantuk sama sekali. Dalam sehari, tulisan ini adalah artikel kedua yang berhasil kutulis secara spontan.
Mungkin ada pertanyaan: Untungnya apa to, kok repot-repot menulis di blog?. Apa ada honornya?
Halo, mbak dan mas!. Kalau segala hal harus bernilai honor, dunia tidak akan indah. Sebab, penghias dunia adalah para sukarelawan yang mau menghiasi dunia dengan aksi nyata tanpa mengharap honor materi (kurang lebih orang yang mau belajar ikhlas).
Boro-boro honor, pulsa saja beli sendiri. Menulis di blog kalau diniati dengan honor materi, tentu bisa rugi besar. Blogger sejati adalah para pencari ridlo ilahi. Waktunya terkuras, pulsanya terkuras, tapi seorang blogger tetap ceria dalam berkarya. Dengan niat positif, blogger sejati telah diganti oleh Allah rezeki luar biasa yakni kebahagian.
Niat positif saja sudah dipertimbangkan sebagai amal kebaikan. Apa lagi aksi nyata berupa nasihat, motivasi, informasi penting dll. Itu semua merupakan sedekah luar biasa yang merupakan pengundang keberkahan hidup. Ya Insya Allah para blogger diberi keberkahan hidup.
Kalau aku sendiri adalah blogger pemula (ajaran). Aku terinspirasi dari para blogger baik dari dalam dan luar negeri. Mereka dengan suka hati berbagi, Mereka tak mengharapkan debalas dengan materi. Bahkan di antara blogger-blogger itu menyembunyikan identitasnya. Tapi aksinya tiap hari hanya berbagi. Terus ternag aku iri dengan kebaikan mereka.
Para blogger yang baik kupikir sudah yakin dan sudah bisa merasakan bahwa kebaikan apapn yang telah ditanam akan diketam oleh yang menanam. Itulah kurang lebih yang melatarbelakangi para blogger berkarya. Salam sukses sejati.
Penderitaan Sebagai Permulaan
Lagi-lagi mau tidur belum ngantuk, maka nulis saja untuk berkisah semoga membawa hikmah. Kini aku teringat kisah saudara istriku. Tapi bukan saudara kandung lho!. Kisahnya cukup menginspirasiku untuk tetap semangat dan bersyukur.
Saudara istriku sebut saja mbak S . Dia adalah wanita cantik yang sudah menikah di usia muda sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pernikahan mbak S membuahkan satu putra. Suami mbak S sebut saja mas Bejo. Sebelum menikah dengan mbak S. Mas Bejo bekerja di pabrik dekat rumah mbak S. Itulah awal kenal mbak S dan mas Bejo.
Saudara istriku sebut saja mbak S . Dia adalah wanita cantik yang sudah menikah di usia muda sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pernikahan mbak S membuahkan satu putra. Suami mbak S sebut saja mas Bejo. Sebelum menikah dengan mbak S. Mas Bejo bekerja di pabrik dekat rumah mbak S. Itulah awal kenal mbak S dan mas Bejo.
Mas Bejo seorang laki-laki tinggi besar, perawakannya cocok seperti body guard atau bagian keamanan. Terlihat serasi juga sih! dia beristrikan soerang wanita cantik.
Melihat potensi pisik mas Bejo, mertuanya berniat mengkursuskan mas Bejo di pelatihan SATPAM. Eeeh ternyata benar, beberapa bulan setelah kursus mas Bejo menjadi tim keamanan di Salah satu mall terbesar di Solo.
Melihat potensi pisik mas Bejo, mertuanya berniat mengkursuskan mas Bejo di pelatihan SATPAM. Eeeh ternyata benar, beberapa bulan setelah kursus mas Bejo menjadi tim keamanan di Salah satu mall terbesar di Solo.
Perjalan waktu, usia pernikahan mas Bejo sudah lebih dari lima tahun. Eeeeh mas Bejo telah berubah. Dia sudah mulai kasar-main tangan dengan istrinya. Dia sudah sering mengejek dan menyakiti istrinya. Jelas! mbak S menderita. Juga sudah tercium bahwa dia sudah mulai dekat atau menjalin cinta terlarang dengan para SPG di mall tempatnya bekerja. Maklum juga lelaki kurang iman, tiap hari bertemu dengan banyak wanita seksi penggoda. Kehidupan rumah tangga mas Bejo sudah mulai goncang.
Mendengar berita perselingkuhan dan ditambah lagi perilaku kasar suami mbak S menyebabkan rumah tangganya tidak bisa diperbaiki lagi. Akhirnya mereka bercerai.
Mbak S jelas terpukul disamping harus menjanda. Mas Bejo juga minta harta gono gini yang jumlahnya fantastis. Mas Bejo memang terlalu ngawur.
Sekitar dua tahun berlalu. Mbak S semakin akrab dengan istriku dan para aktifis kegiatan keagamaan. Mbak S mulai tertarik dengan kegiatan Islam. Selama menikah dengan mas Bejo. Dia lumayan jarang bersentuhan dengan kegiatan keislaman. Mbak S mulai mempertimbangkan bagaimana kalau bisa menikah dengan lelaki yang shalih.
Singkat cerita doa dan keinginan mbak S terkabul. Alhamdulillah sekitar setahun yang lalu mbak S telah mendapatkan suami yang luar biasa. Dia duda beranak satu. Dia wirausahan yang terampil dan Insya Allah lelaki yang bertanggung jawab dan shalih.
Selamat mbak S!. Dia kini semakin bahagia. Terkadang untuk bahagia jangka panjang harus melewati perjalanan penderitaan sebagai pembelajaran hidup. Semoga Mbak S semakin bersyukur dan istiiqomah.
Hikmahnya, pokoknya kita perlu sabar dulu, jika kita baru menderita.Tentu, bersamaan dengan waktu berjalan berikhtiar dan berdoa, Allah pasti kuasa untuk mengubah menjadi lebih baik.
Hikmahnya, pokoknya kita perlu sabar dulu, jika kita baru menderita.Tentu, bersamaan dengan waktu berjalan berikhtiar dan berdoa, Allah pasti kuasa untuk mengubah menjadi lebih baik.
Senin, 09 Juni 2014
Pokoknya Menulis Untuk Memotivasi
Sudah malam. Sesaat lagi sudah puku 22.00. Lagi-lagi, sebetulnya aku ingin segera tidur. Supaya aku bisa fresh bangun pagi sebelum shubuh dan bisa membangunkan anak sulungku supaya sholat malam dan belajar.
Baru saja menonton debat capres. Menurutku tak ada yang menarik. Biasa saja. Kalau soal omongan, orang Indonesia sudah jago ngomong. Namun kenyataanya Indonesia belum bisa maju kalau hanya modal omongan.
Daripada mikir capres Indonesia 2014, aku memutuskan aku menulis untuk memotivasi dan mengembangkan diri. Syukur bisa membantu orang lain.
Kuniatkan menulis sebagai pelatihan kreativitas, kesabaran dan perenungan. Benar, kita memang harus banyak belajar dan merenung. Ilmu kita masih sedikit, padahal permasalahan hidup begitu komplek. Kalau hanya sebatas kita memikirkan kehidupan diri sendiri tentu lebih sederhana. Kita memang tidak seharusnya egois. Kita perlu membantu orang lain yang bermasalah.
Sependek aku ketahui, dari masalah saudaraku, tetanggaku, dan para siswaku, mereka banyak yang bermasalah dalam motivasi hidup. Masalah motivasi hidup di sini berkaitan juga dengan masalah ekonomi, pendidikan dan motivasi peningkatan kualitas spiritualita dll..
Mengenai masalah motivasi pendidikan yang aku ketahui salah satunya ditunjukkan oleh para siswaku bahwa di antara mereka masih bingung juga untuk apa belajar dan belum maksimal dalam menggunakan waktu dalam belajar. Mereka belum sadar tentang pentingnya ilmu.
Kalau di lingkungan saudara dan tetanggaku banyak diantaranya hidup susah karena ekonomi sulit. Memang cari uang susah. Kalau mendapat uang sering tidak bisa mencukupi, karena harga barang-barang tidak murah lagi.
Demikian juga motivasi untuk kemaslhatan jangka panjang. maksudnya banyak di antara kita kurang merasa diawsai Tuhan. Karena merasa kurang diawasi Tuhan, banyak di antara kita mudah saja melakukan hal-hal yang dekat dengan kemaksiatan.. Juga banyak di antara kita yang belum sadar bahwa kita hidup akan dimintai tanggung jawab sama yang di atas setelah kita meninggalkan dunia ini.
Kalau di lingkungan saudara dan tetanggaku banyak diantaranya hidup susah karena ekonomi sulit. Memang cari uang susah. Kalau mendapat uang sering tidak bisa mencukupi, karena harga barang-barang tidak murah lagi.
Demikian juga motivasi untuk kemaslhatan jangka panjang. maksudnya banyak di antara kita kurang merasa diawsai Tuhan. Karena merasa kurang diawasi Tuhan, banyak di antara kita mudah saja melakukan hal-hal yang dekat dengan kemaksiatan.. Juga banyak di antara kita yang belum sadar bahwa kita hidup akan dimintai tanggung jawab sama yang di atas setelah kita meninggalkan dunia ini.
Sekali lagi, ternyata motivasi hidup untuk menuju lebih baik itu sangat penting. Maka melalui tulisan ini setidak-tidaknya memotivasi diri sendiri untuk menjalani hiudp dengan modal semangat menjadi lebih baik.
Spontan Berkisah Masaluku
Saat ini di laptopku menunjukkan pukul 22:41. Sudah malam sebetulnya. Mau tidur belum bisa. Padahal tadi pagi sampai malam full kegiatan: pagi jagong manten di gd Al Irsyad Ps Kliwon Solo, dilanjut mendatangi arisan keluarga di Cemani, dan malam diundang pertemuan rapat komitee di Sekolah MIN Telukan. Pokoknya jadwal padat.
Melamun pasti banyak sia-sianya. Aku harus memutuskan kegiatan apa yang lebih efektif menjelang tidur. Thing ! Ternyata aku punya ide menulis saja. Pokoknya menulis saja Insya Allah waktuku pasti lebih efektif.
Teringat saat SMA puluhan tahun yang lalu. Saat-saat jam seperti ini aku masih belajar sambil mendengarkan musik lagu-lagu barat. Aku " memaksakan" diri belajar matematika, fisika, kimia pokoknya yang ilmu pasti sampai tengah malam. Karena aku malu kalau kemampuan ilmu pastiku terlalu kurang.
Eeeeh ternyata, setiap ulangan aku memang sering mendapat nilai kurang memuaskan. Maksudnya aku bukan ternmasuk 5 besar dari semua siswa di kelasku jurusan A1/ IPA (yang didominasi para juara kelas waktu kelas 1 SMA).
Dianggapnya aku orang pintar oleh guruku, maka aku digabungkan di dalam kelas unggulan A1. Padahal aku sebenarnya biasa-biasa saja.
Terlalu sering belajar ilmu pasti, tapi tak bisa berprestasi. Terus terang, aku jarang belajar Ilmu sosial dan bahasa saat di SMA. Tapi aku cuma meraba-raba bahwa bakatku memang bukan di ilmu-ilmu pasti.
Pikiranku terlalu rumit dan ruwet. Terkadang aku sulit mengendalikan, karena pikiranku cenderung melompat-lompat ke sana-kemari. Tapi, aku sadar bahwa aku punya kelebihan "BERKREATIF" daripada berhitung secara runtut. Kayaknya aku tepat di jurusan sosial dan seni. Tapi, kini sudah terlanjur aku ditempatkan di jurusan IPA. Sambil berjalannya waktu aku bersedia saja menjalaninya.
Pikiranku terlalu rumit dan ruwet. Terkadang aku sulit mengendalikan, karena pikiranku cenderung melompat-lompat ke sana-kemari. Tapi, aku sadar bahwa aku punya kelebihan "BERKREATIF" daripada berhitung secara runtut. Kayaknya aku tepat di jurusan sosial dan seni. Tapi, kini sudah terlanjur aku ditempatkan di jurusan IPA. Sambil berjalannya waktu aku bersedia saja menjalaninya.
Setelah lulus SMA, aku menyimpulkan aku kurang berbakat di ilmu pasti. So, aku mendaftar UMPTN di jurusan Pend bhs Inggris UNS. Alhamdulillah aku diterima. Karena belum ada HP, ortuku baru tahu kalau aku kuliah setelah beberapa bulan kemudian
Di jurusan bahasa Inggris pun aku juga ketinggalan materi pelajaran. Aku sadar juga, sejak di SMA aku jarang sekali belajar bhs Inggris. EEeh ternyata teman-temanku di jurusan bhs, Inggris sudah lancar dalam bicara dan tata tulis. So kau tertinggal prestasi lagi. Nasiib- nasiiib, kok serba ketinggalan to ya aku ini?". Setelah semester dua, aku memutuskan untuk kursus bahasa Inggris. Maka sejak ikut kursus, aku agak bisa mengikuti.
Sebetulnya, aku ah sud ngrumangsani, ortuku sudah tua dan miskin. Maka kuputuskan aku harus kerja keras dan berprestasi. Sayangnya untuk berprestasi sangaaat berat.
Setahunya ortuku, aku merantau ke Solo cuma kerja dan kursus. Ortuku tak membekaliku materi atau uang sama sekali. Beliau hanya meling nasihat "jadi orang itu yang jujur pasti mujur'. Mereka tidak mampu mebiayai sekolahku. Walau aku punya banyak kakak. Aku bertekat hidup mandiri.
Untuk bayaran sekolah aku mencari sendiri secara total. Ini benar-benar terjadi padaku sejak SMA sampai kuliah. Aku memang sudah memiliki bisnis koran. ..Oooh ya aku lupa aku juga sering juga kerja srabutan salah satunya aku menjadi tukang NGguyang Sepur di dekat stasiun Balapan. Sejak remaja sudah terbiasa bangun pagi. Sholat shubuh dan loper koran. Alhamdulillaah.Aku mendapat untung dan bisa menyelesaikan sampi lulus dari S1 bahasa Inggris UNS.
Jujur kusampaikan. Beban hidupku terasa berat. Mikir tugas-tugas kuliah saja berat, masih ditambah mikir makan, setoran koran. Waaah pokonya berat dan sempoyongan aku menjalaninya. Motivasiku aku segera lulus, walau nilai pas-pasan saja. Bukti atas beban berat hidupku tercermin dari tampilan tubuhku yang hitam dan krempeng.
Sering juga sih, aku menangis saat melihat kaka-kakak tingkat sudah memakai toga wisuda di depan kampus . "Yaa Allah, berilah kemudahan aku bisa mnyelesaikan kuliahku. Aku malu kalau aku harus mundur"
Setahunya ortuku, aku merantau ke Solo cuma kerja dan kursus. Ortuku tak membekaliku materi atau uang sama sekali. Beliau hanya meling nasihat "jadi orang itu yang jujur pasti mujur'. Mereka tidak mampu mebiayai sekolahku. Walau aku punya banyak kakak. Aku bertekat hidup mandiri.
Untuk bayaran sekolah aku mencari sendiri secara total. Ini benar-benar terjadi padaku sejak SMA sampai kuliah. Aku memang sudah memiliki bisnis koran. ..Oooh ya aku lupa aku juga sering juga kerja srabutan salah satunya aku menjadi tukang NGguyang Sepur di dekat stasiun Balapan. Sejak remaja sudah terbiasa bangun pagi. Sholat shubuh dan loper koran. Alhamdulillaah.Aku mendapat untung dan bisa menyelesaikan sampi lulus dari S1 bahasa Inggris UNS.
Jujur kusampaikan. Beban hidupku terasa berat. Mikir tugas-tugas kuliah saja berat, masih ditambah mikir makan, setoran koran. Waaah pokonya berat dan sempoyongan aku menjalaninya. Motivasiku aku segera lulus, walau nilai pas-pasan saja. Bukti atas beban berat hidupku tercermin dari tampilan tubuhku yang hitam dan krempeng.
Sering juga sih, aku menangis saat melihat kaka-kakak tingkat sudah memakai toga wisuda di depan kampus . "Yaa Allah, berilah kemudahan aku bisa mnyelesaikan kuliahku. Aku malu kalau aku harus mundur"
Allah Maha Melihat, aku mungkin sudah diTITENi olehNya. Dan berusha hidup jujur, walau kejujuranku tidak 100% sempurna, ya paling tidak 95% lebih laah. Aku bukan tipe anak yang suka berbuat macam-macam. Kegiatannya cuma kerja-kerja dan belajar. Dan bagiku kerja pisikku cukup melelahkan juga. Maksudnya pagi sudah "gobyos' kelelahan, kadang sering tidak mandi pagi dan langsung pergi ke sekolah/ kuliah. Maungkin kelelahanlah mengurangi prestasiku.
Allah Maha Kasih dan Adil. Saat kuliah Allah menunjukkan jalan kemudahan. Walau nilai pas-pasan, aku tidak sulit mencari kerja. Saat kuliah diberi kesempatan belajar menjadi guru SD. So Aku mendapat uang tambahan sebagai guru SD. Alhamdulillah lagi aku mendapat dua beasiswa. Salah satunya beasiswa TID / ikatan dinas. Tawaran yang baik, pokoknya kuterima.
Sabtu, 07 Juni 2014
"Hidup Pas-pasan" Mengingatkanku Kembali Untuk Bersyukur
Kata pas di sini bukan berarti pas dibutuhkan ada. Tapi yang aku maksud hidup pas-pasan di sini istilah kata halus dari pada hidup kemelaratan.
Kalau masalah hidup dalam kondisi pas-pasan saja aku sudah kenyang. Dari masa dalam kandungan sampai puluhan tahun, kami hidup dalam kondisi pas-pasan. No Problem!.
Kalau masalah hidup dalam kondisi pas-pasan saja aku sudah kenyang. Dari masa dalam kandungan sampai puluhan tahun, kami hidup dalam kondisi pas-pasan. No Problem!.
Tak akan terlupakan sepanjang hayat. Aku terlahir dalam kondisi gizi buruk, ekonomi serba kekurangan, wajah pas-pasan, penampilan pisik pas-pasan, kecerdasan juga pas-pasan. Maklum saja. Aku dilahirkan terakhir dari keluarga besar oleh seorang ibu yang sudah renta. Kayaknya tak ada modal hidup yang lebih untuk menghadapi kerasnya kehidupan.
Kondisi pas-pasan itu bukan ujian atau bukan musibah, inilah PR besar bagi aku dan keluargaku untuk "well-survived". Kami dididik untuk menjadi orang kuat dan nekat. Walau kenyataan aku tidak sekuat SUPERMAN. Ya pokoknya dikuat-kuatkan lah , walau aku tidak hebat ya dinekat-nekatkan dan dihebat-hebatkan.
Kekuatan keyakinan bahwa Allah SWT adalah Maha Adil, Maha Kuat, Maha Kasih dan Sayang adalah sumber kekuatan untuk tetap optimis. Alhamdulillah, ternyata janji Allah tepat, kami akhirnya diberi kekuatan, kemampuan untuk menjalani hidup dan mampu menikmati kehidupan yang layak. Ya kalau ada orang bermodal surplus lalu hidup layak, ya itu namanya wajar to ya!.
Terbiasa puluhan tahun hidup dalam kondisi pas-pasan, lalu suatu saat dikaruniai nikmat sedikit lebih saja, waaah kok rasanya hidup bagai di syurga. Ibaratnya terbiasa makan dengan nasi thiwul sayur jangan terong, eeeeeeeh suatu saat makan nasi uduk lawuh bandeng, Subhanaallah nikmatnya luar biasa.
Akhirnya, setelah kami merasakan bukti kebenaran ayat-ayat Allah dan janjiNya itu nyata, dan jelas Dia adalah Maha Kuasa, suatu konsekuensi kami harus semakin bersyukur. Bersyukur kunci kesuksesan dan kebahagiaan.
Pengalaman Momong Anak Remaja
Lebih dari sepuluh tahun pengalaman momomg dan mengajar anak-anak remaja SMA. Pengalaman membahagiakan, mengasyikkan, menjengkelkan pasti ada. Dan ini pasti dialami setiap guru. Namun, Alhamdulillah yang mendominasi pengalamnku adalah pengalaman yang baik atau yang membahagiakan..
Sering juga dunia pendidikan tercoreng. Berdasar berita di media, rasanya aku merasa ngeri juga: guru dilaporkan ke polisi, guru selingkuh, guru cabul dll. Na'udzubillahi mindzalik, jangan sampai aku mengalami.
Sering juga dunia pendidikan tercoreng. Berdasar berita di media, rasanya aku merasa ngeri juga: guru dilaporkan ke polisi, guru selingkuh, guru cabul dll. Na'udzubillahi mindzalik, jangan sampai aku mengalami.
Pengalaman yang paling menjengkelkan tentu paling membekas. Ini sebetulnya adalah kelakuan dari segelintir anak saja. Di antaranya anak yang tidak memiiki tata krama. Sekali lagi ini pengalaman yang agak jarang terjadi padaku. Karena aku mengajar di desa. Sedangkan yang mendominasi sifat sifat orang desa adalah andap asor, menghormati dan memuliakan guru. Inilah yang paling mengasyikkan untukku. Sehingga aku tetap krasan mengajar di desa.
Aku akan sedikit cerita tentang pengalaman yang menjengkelkan dulu saat berhadapan dengan murid yang "sok". Kelakuan murid "sok" yang terlihat adalah tidak peduli/ sopo aruh saat bertemu guru, merendahkan guru, bicara sendiri atau nylemong sendiri, merasa pintar tidak banyak mendengarkan dll. Pernah juga saat aku memotivasi para siswa dia nyletuk bicara bahwa dia bisa sukses tanpa bantuan orang lain. Karena dia merasa bisa mencari jalan sendiri. "Waaah sombong amat, ya. Waah mampu mencari jalan sukses sendiri, tanpa bantuan orang lain ?". Itulah keheranan kata batinku.
Alhamdulillah aku bukan termasuk tipe guru yang mudah marah. Aku berusaha memahami, mungkin ini perilaku remaja masa kini. Kejengkalan kujadikan media refleksi bahwa aku mungkin harus banyak belajar, lebih bersabar dan berlaku lebih mulia. Dan semakin memotivasi diri untuk lebih sukses lagi.
Kalau pengalaman yang mengasyikkan rasanya biasa saja, cuma enak saja untuk diingat. Sering juga kutemui para siswa sudah "grapyak semanak" bertemu denganku walau masih berjauahan: Assalamu 'alaikum paak, good morning sir!" Pokoknya dari jauh sudah heboh bila bertemu denganku, juga dalam menyambut kedatanganku.
Di saat-saat nilai ujian mapel yang kuampu nilainya bagus-bagus dan pada rangking bagus dibandingkan dengan SMA yang lain juga merupakan kebahagiaann sendiri.
Namun, ada juga pengalaman dari siswi yang kebablasen: "Pak aku mau lho dijadikan istri bapak yang kedua!". "EEEEh aku sudah tua aku sudah punya istri dan anak banyak". Aku menanggapi dengan santai. Aku yakin mereka juga cuma guyon saja kok.
Ada-ada saja pengalaman bersama remaja.
Ada-ada saja pengalaman bersama remaja.
Jumat, 06 Juni 2014
Berlama-lama Dalam Kemiskinan, Jangan Dong!
Flash back!. Kemiskinan sudah lama melekat di kehidupanku. Kalau sekarang ya sudah lumayan meningkat laah.
Aku memang belum kaya raya. Namun, alhamduillah minimal aku sudah mampu mandiri. Di rumah tannggaku, aku adalah tulang punggung keluarga. Aku harus memberi nafkah dengan satu istri (sebagai ibu rumah tangga), ibu kandungku (sekitar 90 th) dan empat anak.
Saat ini aku menunggu waktu mengantuk. Aku merenung. Setelah merenung dan membaca-baca lewat berbagai media aku punya ide untuk mendapatkan income. Banyak sekali ide yang terlintas untuk meningkatkan penghasilan yakni dari berbagai kesempatan lomba (lomba menulis cerita, artikel dan surat), sebagai pemasar dan pemasok barang dan juga guru les. Lebih jelasnya bahwa ternyata kesempatan untuk mencari uang sungguh sangat luas sekali.
Aku memang belum kaya raya. Namun, alhamduillah minimal aku sudah mampu mandiri. Di rumah tannggaku, aku adalah tulang punggung keluarga. Aku harus memberi nafkah dengan satu istri (sebagai ibu rumah tangga), ibu kandungku (sekitar 90 th) dan empat anak.
Saat ini aku menunggu waktu mengantuk. Aku merenung. Setelah merenung dan membaca-baca lewat berbagai media aku punya ide untuk mendapatkan income. Banyak sekali ide yang terlintas untuk meningkatkan penghasilan yakni dari berbagai kesempatan lomba (lomba menulis cerita, artikel dan surat), sebagai pemasar dan pemasok barang dan juga guru les. Lebih jelasnya bahwa ternyata kesempatan untuk mencari uang sungguh sangat luas sekali.
Kita sebaiknya berpikir lebih jauh: salah siapa kalau kita menjadi miskin atau tidak punya uang?
Allah SWT adalah Maha Kaya. Dia telah menyebar rezki di dunia, kita tinggal menjemputnya. Apabila kita belum kaya, saya pikir kita tidak perlu menyalahkan orang lain atau diri sendiri atau lebih jauh lagi menyalahkan Tuhan.
Barangkali salah satu penyebab kita awet hidup dalam kemiskinan adalah kita belum secara maksimal dalam mengembangkan diri. Kita mungkin masih asyik dalam kemalasan.
Hampir tiap hari kulihat banyak wanita tua mencari barang bekas, di antaranya adalah bungkus plastik kresek. EEh ternyata belum ada sehari sudah terkumpul banyak. Dipastikan plastik bekas tersebut akan ditukar dengan uang. Belum lagi barang rongsokan yang lain.
Di kesempatan lain aku melihat banyak orang laki-laki sehat nongkrong sambil ngobrol ngalor ngidul. Bahkan banyak di antaranya orang-orang terpelajar. Pernah juga sekilas aku mendengar obrolannya; "Wah sekarang cari pekerjaan semakin susah".
Bagi yang masih mampu berpikir normal dan cerdas, akan bisa menyimpulkan mana yang lebih mulia di antara wanita tua yang sudah mulai lemah tapi mau kreatif bekerja dibandingkan para lelaki yang sehat tapi suka nongkrong-nongkrong saja?
Apakah ini bukan suatu kebodohan saja, kalau kita berlama-lam hidup dalam kekurangan atau kemiskinan. Mari kerja, kerja dan kerja. Kerja adalah ibadah.
Salam sukses sejati.
Kamis, 05 Juni 2014
Memang Ada Dendam Positif?
Dendam dalam bahasa Arab disebut hiqid, kurang lebih bermakna permusuhan didalam batin dan menanti-nanti waktu yang
terbaik untuk melepaskan rasa tersebut.
Dendam adalah gonjangan batin, sebagaimana dengki tentu merupakan penyakit jiwa yang berbahaya yang akan merusak pahala kebaikan. Penyakit jiwa ini pun diyakini oleh banyak ahli akan berpengaruh kepada penyakit fisik (baca: psikosomatis).
Bagaimana tentang DENDAM POSITIF?
Memangnya ada ya dendam positif ?. Anggap saja ada, ini kan bisa dijadikan sebagai kekayaan bahasa.
Menurutku dendam positif berkebalikan dengan HIQID. Setahuku, dendam negatif (baca; hiqid) adalah penyakit hati dalam keinginan membalas hinaan, celaan, fitnahan, kedzaliman, kesombongan dsb. dengan balasan negatif yang minimal serupa atau membalas kedzaliman tersebut dengan bobot lebih berat. Contoh kita didzalimi sekali, karena kita dendam kita balas mendzalimi dua kali. dsb.
Kalau dendam positif tentu bukan penyakit hati. Namun, ini berupa istilah dorongan dan kemauan dalam menanggapi suatu hinaan, celaan, pendzalimn yang menimpa seseorang dijadikan sumber kekuatan atau energi untuk menjadi semakin lebih baik.
Sebagai contoh tentu sangat banyak. Salah satunya adalah dari kisah motivator Mas Jamil Azzaini. Beliau dan ortunya pernah dihina oleh orang kaya dikampungnya, ketika mau pinjam uang Rp. 150.000 untuk membayar uang muka kuliah di IPB karena keterima program penyaringan bibit unggul daerah. Boro-boro , si kaya mau meminjaminya, dia malah mengeluarkan kata-kata kasar.
Mas Jamil berhati mulia. Inilah bagian dai dendam positifnya. Justru karena kemiskinannya dan penghinaan yang diterimanya. Beliau bercita-cita tinggi dan mulia menjadi orang kaya dan dermawan tidak seperti orang kaya di kampungnya yang pernah menghinanya. Alhamdulillah doanya terkabul. Singkat cerita, lebih dari sepuluh tahun kemudian. Mas Jamil menjadi orang kaya, dan orang yang menghina pernah menjadi bawahannya.
Kalau Maskatno Giri sendiri apakah termasuk orang yang memiliki dendam negatif atau positif?
Walau aku sendiri bukan termasuk orang yang berhati malaikat, namun aku ingin mencotoh perilaku nabi yang jauh dari dendam negatif. Aku pun ingin menjadi sukses sejati dengan mengobarkan sifat dendam positif.
Kalau mas Jamil dihina, akhirnya bisa kaya dan dermawan. Waduuuh, kalau aku dihina juga pernah, direndahkan pernah, sayangnya untuk menjadi kaya kok ya susaaah bangeet. Yang jelas aku tidak boleh putus asa, harus terus menerus berdoa, agar aku bisa sukses di dunia dan di akherat.
Sebetulnya sih, aku ingin sekali menjadi orang yang kaya dan dermawan. Aku pun sudah belajar banyak dari motivator Mas Jamil Azzaini. Sayangnya Allah masih menunda kelimpahan kekayaan ada padaku. Mungkin ini belum waktunya. Waktu dan uangku baru banyak untuk nyaur utang.
Semoga dendam positifku akan terbayarkan seperti kisah mas Jamil Azzaini.
Salam sukses sejati
Semoga dendam positifku akan terbayarkan seperti kisah mas Jamil Azzaini.
Salam sukses sejati
Merasa Tidak Cerdas, Anda Bohong!
Walau manusia dilahirkan dengan berbagai kekurangan, pasti Allah telah memberi bekal kecerdasan. Inilah modal awal yang diberikan kepada manusia secara gratis untuk meraih kesuksesan sejati.
Teori tentang kecerdasan telah diungkap secara jelas oleh Howard Gardner. Dia adalah peneliti yang hebat. Akhir dari penelitianya, dia mengelompokkan macam-macam kecerdasan menjadi delapan kelompok.
Teori tentang kecerdasan telah diungkap secara jelas oleh Howard Gardner. Dia adalah peneliti yang hebat. Akhir dari penelitianya, dia mengelompokkan macam-macam kecerdasan menjadi delapan kelompok.
Gardner tidak hanya mengelompokkan macam-macam kecerdasan namun dia mampu menjelaskan ciri-ciri tiap-tiap kelompok. Namun, setiap orang diberi kebebasan untuk setuju dengan Gadner apa tidak. Yang jelas , dia sangat luar biasa.
Kalau aku sih setuju sekali dengan teori Gadner, namun menurutku perlu dilengkapi biar lebih spesifik. Sebab setelah aku berpikir lebih jauh, dan aku menyimpulkan bahwa aku termasuk di berbagai kelompok dari delapan tersebut. So, aku masih bingung untuk menentukan di kelompok jenis kecerdasan apa aku berada. Kalau seseorang itu masih bingung, bisa dimaknai bahwa penelitian Gardner perlu penyempurnaan. So ini PR besar bagi para peneliti untuk lebih spesifik dan lengkap dalam menentukan macam-macam kecerdasan.
Kecerdasan menentukan kesuksesan seseorang. Aku pikir banyak yang setuju dengan ini. Menurutku kecerdasan manusia sangat komplek dan penuh misteri. Tidak sesederhana seperti yang kita bayangkan atau tiak sesederhana menurut Gadner.
Aku memotivasi diri dan pembaca. Kita sangat layak menjadi orang sukses apapun tingkat kondisi kecerdasan kita. Yakinlah Allah swt Maha Adil. Jangan merasa tidak cerdas dong! Bisa fatal bila kita menyimpulkan diri kita sendiri secara salah.
Aku memotivasi diri dan pembaca. Kita sangat layak menjadi orang sukses apapun tingkat kondisi kecerdasan kita. Yakinlah Allah swt Maha Adil. Jangan merasa tidak cerdas dong! Bisa fatal bila kita menyimpulkan diri kita sendiri secara salah.
Walau TIDAK ADA penelitian kecerdasan yang sempurna, tugas kita untuk melengkpinya. Berikut ini kutulis ulang dari pengelompokkan kecerdasan menurut Gardner:
1.
KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan
linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik
secara lisan maupun tulisan.
Ciri-ciri:
1.
Anda senang bermain dengan kata-kata. Anda menikmati puisi. Anda suka
mendengarkan cerita.
2.
Anda membaca apa saja; buku, majalah, surat kabar dan bahkan label produk.
3.
Anda merasa mudah dan percaya diri mengekspresikan diri anda baik secara lisan
maupun tulisan. Contohnya, anda pintar dalam berkomunikasi dan pintar dalam
menceritakan atau menulis mengenai sesuatu hal.
4.
Anda suka membumbui percakapan anda dengan hal-hal menarik yang baru saja anda
baca atau dengar.
5.
Anda suka mengerjakan teka-teki silang,bermain scrable atau bermain puzzle.
Anda dapat mengeja dengan sangat baik.
6.
DLL
2.
KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan
logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu
memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk
akal).
Ciri-ciri:
1.
Anda senang bekerja dengan angka dan dapat melakukan perhitungan mental
(mencongak).
2.
Anda tertarik dengan kemajuan teknologi dan gemar melakukan percobaan untuk
melihat cara kerja sesuatu hal.
3.
Anda merasa mudah melakukan perencanaan keuangan. Anda menetapkan target dalam
bentuk angka dalam bisnis dan hidup anda.
4.
Anda senang menyiapkan jadwal perjalanan secara terperinci. Anda sering
menyiapkan, memberi nomor dan menetapkan suatu daftar kerja (to-do-list).
5.
Anda senang dengan permainan, puzzle atau sesuatu yang membutuhkan kemampuan
berpikir logis dan statistis seperti permainan cheker atau catur.
6.
DLL
3.
KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan
visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual
dan spasial secara akurat (cermat).
Ciri-ciri:
1.
Anda menyukai seni, menikmati lukisan dan patung. Anda memilki citra rasa yang
baik akan warna.
2.
Anda cenderung menyukai pencatatan secara visual dengan menggunakan kamera atau
handycam.
3.
Anda bisa menulis dengan cepat saat anda mencatat atau berpikir mengenai
sesuatu. Anda dapat menggambar dengan cukup baik.
4.
Anda merasa mudah membaca peta atau melakukan navigasi, anda memilki kemampuan mengerti
arah yang baik.
5.
Anda menikmati permainan seperti puzzle.
6.
DLL
4.
KECERDASAN MUSIK
Kecerdasan
musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang,
membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar.
Ciri-ciri:
1.
Anda dapat memainkan alat musik.
2.
Anda dapat menyanyi sesuai dengan tinggi rendahnya kunci nada.
3.
Anda biasanya dapat mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa
kali saja.
4.
Anda sering mendengarkan musik. Anda bahkan kadang kala menghadiri konser
musik. Anda suka -bahkan butuh- mendengarkan lagu sambil anda bekerja.
5.
Anda mengikuti irama musik dengan baik dan tanpa sadar mengetuk-ngetukkan jari
anda mengikuti irama lagu itu.
6.DLL
5.
KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan
interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan
perasaan orang lain.
Ciri-ciri:
1.
Anda senang bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok atau komite.
2.
Anda lebih suka belajar kelompok dari pada belajar sendiri.
3.
Orang sering kali datang kepada anda untuk meminta nasihat.
4.
anda adalah orang penuh simpati.
5.
Anda lebih suka team sport seperti basket, soffball, sepak bola dari pada
individual seperti renang dan lari.
6.
DLL
6.
KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan
intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan
pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri
sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri.
Ciri-ciri:
1.
Anda memiliki buku harian untuk mencatat pikiran anda yang sangat dalam dan
pribadi.
2.
Anda serimg menyendiri untuk memikirkan dan memecahkan masalah itu sendiri.
3.
Anda menetapkan tujuan anda.
4.
Anda adalah seorang pemikir independen (mandiri). Anda tahu pikiran anda dan
anda memutuskan sendiri keputusan anda.
5.
Anda mempunyai hobi atau kesenangan yang bersifat pribadi yang tidak banyak
anda bagikan atau ungkapkan kepada orang lain.
6.
DLL
7.
KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan
kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk
mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan.
Ciri-ciri:
1.
Anda gemar berolahraga atau melakukan kegiatan fisik.
2.
Anda cakap dalam melakukan sesuatu seorang diri.
3.
Anda senang memikirkan persoalan sambil aktif dalam kegiatan fisik seperti
berjalan atau lari.
4.
Anda tidak keberatan jika diminta untuk menari.
5.
Setiap kali anda pergi ke pusat hiburan atau permainan, anda senang dengan
permainan yang sangat menantang dan “mengerikan” secara fisik seperti jet
coaster.
6.
DLL
8.
KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan
naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan
membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan.
Ciri-ciri:
1.
Anda senang memelihara atau menyukai hewan.
2.
Anda dapat mengenali dan membedakan nama berbagai jenis pohon, bunga dan
tanaman.
3.
Anda tertarik dan memilki pengetahuan yang cukup mengenai bagaimana tubuh
bekerja -di mana letak organ tubuh yang penting- dan anda mengerti akan
kesehatan.
4.
Anda tahu jalur atau jalan setapak, sarang burung dan hewan liar lainnya saat
anda berjalan di alam dan anda bisa “membaca” cuaca.
5.
Anda dapat membayangkan diri anda sebagai seorang petani atau mungkin anda suka
memancing.
6.
DLL
Dari
delapan kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan
anda dan mana yang belum digunakan secara maksimal?
Dengan
mengetahui bahwa kita memiliki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan
tertentu, kita akan dapat berbenah diri dan meningkatkan kemampuan kita.
Selasa, 03 Juni 2014
Memang Hidup Ini Gampang?
Andai hewan itu bisa bicara, mungkin mereka akan woro-woro bahwa hidup tidak gampaang. Hidup butuh perjuangan. Setelah berjuang mereka harus menerima apapun resikonya secara ikhlas apa adanya. Hewan-hewan saja berjuang bertaruh nyawa untuk carai makan. Semalaman tidak tidur demi kenyang perut. Bahkan merelakan dicemooh manusia, dijebak, dan diracun manusia dsb. Itulah perjuangan tikus-tikus di rumah-rumah.
"Jangan mengeluh, berjuang sampai titik darah penghabisan!" Itulah kurang lebih kata motivasi dari para pemimpin tikus.
Terlebih jauh lagi kita manusia. Tentu kita seharusnya tidak mau kalah dengan perjuangan para tikus. Kita mestinya sadar bahwa kita memiliki harga diri tidak hanya motivasi mencari makan saja. Dengan harga diri kita mau berjuang tanpa kenal lelah. Karena alasan kemuliaan kita pertaruhkan nyawa untuk mengejar cita-cita mulia yakni keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akherat.
Kalau kita berjuang berorientasi sekedar kenyang perut dan tersalurnya nafsu syahwat apa bedanya dengan tikus?
Tentu derajat manusia jauh berbeda dengan tikus. Bahkan kalau tikus mati cukup dibuang di kali. Yang lebih parah bagi manusia yang tidak memiliki rasa peduli, tikus dibuang di jalan
Manusia memiliki jiwa dan akal sehat. Itulah perangkat yang telah diciptakan oleh Allah swt. Apa yang telah ditanam akan dimintai pertanggung jawaban oleh Nya. Namun bagi orang yang jauh dari hidayah akan berpikir bahwa hidup ini tidak ada bedanya dengan tikus. Mereka tidak yakin bahwa nanti ada syurga dan neraka.
Langganan:
Postingan (Atom)