Secara serentak hari ini, Jum’at 24/5/2013, hasil kelulusan
SMA /Ma/SMK diumumkan. Dege-degan
dialami beberapa Ortu, guru, dan para siswa. Namun, tahun ini kelulusan
di berbagai empat hampir mendekati 100%.
“Kayaknya memang nilai dikonversi
alias diubah dan didongkrak pak, maka banyak yang lulus. Nilai anak pun sduah di katrol di UAS dan rapot
jadi wajar kalau 100% lulus”. Itulah kalimat yang disampaikan oleh salah satu
wakasek di SMA Maron.
Setelah pengumuman kelulusan digelar, dan para siswa mengetahui bahwa
dirinya lulus, pemandangan aneh terlihat sangat nyata bahwa kebiadaban
anak SMA dan sederajad terlalu memprihatinkan. Sekitar pukul 15.30 Metro TV menyiarkan ratusan pelajar setingkat
SMA berkonvoi sambil berteriak-teriak
menganggu pengguna jalan. Bahkan ada
yang menabrak patroli polisi akhirnya dibawa ke RS dan juga ditangkap.
Ada lagi sebagian siswa merayakan
dengan pesta NARKOBA juga bergaul bebas . Sungguh seperti hewan. Bahkan yang pelajar putri sudah berani
memamerkan auratnya ke pelajar putera. Mereka tidak ada perasaan malu. Karena memang
dilakukan secara berjamaah.
Di lain sisi,
Metro TV juga menyiarkan salah
satu SMA di Blitar merayakan kelulusan dengan sujud syukur dan membagi-bagikan
pakaian pantas pakai termasuk seragam sekolah. Pihak sekolah sebagi mediasi berencana membagikan kepada yang berhak. Pemandangan ini
sungguh berlawanan dengan para pelajar
yang suka hura-hura.
Kasus di atas mestinya menjadikan
refleksi untuk para orang tua juga para pendidik untuk menciptakan model pembelajaran yang baik, mencerdaskan, membangun kesadaran sosial , menciptakan generasi shalih dan shalihah, serta mendewasakan. Sebagai ortu dan pelajar yang berotak normal
dan cerdas mestinya berpikir kedepan
demi keadaan yang lebih baik dari saat ini.