DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 04 Agustus 2015

Penggunaan, Rumus dan Contoh Kalimat Tenses-Bahasa Inggris


Penjelasan
Contoh Kalimat
Simple Present Tense
Rumus:
S + V-1
Penggunaan:
Simple present tense untuk menyatakan fakta, kebiasaan, dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang ini.
  • We agree with the speaker’s opinion.
    (Kami setuju dengan opini pembicara.)
  • She is so beautiful.
    (Dia sangat cantik.)
Rumus:
S + am/is/are + present participle/V-ing
Penggunaan:
Present continuous tense untuk membicarakan aksi yang sedang berlangsung sekarang atau rencana dimasa depan.
  • I’m driving a car to Bandung now.
    (Saya sedang menyetir mobil ke Bandung sekarang.)
  • The buses are arriving in an hour.
    (Bus-bus tersebut tiba dalam satu jam.)
Rumus:
S + have/has + past participle/V-3
Penggunaan:
Present perfect tense digunakan untuk mengungkapkan suatu aktivitas atau situasi yang telah dimulai di masa lalu dan telah selesai pada suatu titik waktu tertentu di masa lalu atau masih berlanjut sampai sekarang.
  • I’ve read this book.
    (Saya sudah membaca buku ini.)
  • I have lived in Cilegon for 3 months.
    (Saya telah tinggal di Cilegon selama 3 bulan.)
Rumus:
S + have/has + been + present participle/V-ing
Penggunaan:
Present perfect continuous tense untuk mengungkapkan aksi yang telah selesai pada suatu titik dimasa lampau atau aksi telah dimulai di masa lalu dan terus berlanjut sampai sekarang. Biasanya aksi tersebut ada durasi waktu tertentu dan ada relevansinya dengan kondisi sekarang.
  • The toddlers have been playing a ball for an hour.
    (Balita-balita itu telah bermain bola selama satu jam.)
  • The construction labors are thirsty since they have been removing the scaffoldings.
    (Pekerja konstruksi haus karena mereka telah memindahkan perancah.)
Rumus:
S + V-2
Penggunaan:
Simple past tense untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian terjadi di masa lampau.
  • The party started at 10.00 a.m.
    (Pesta dimulai jam 10 pagi.)
Rumus:
S + was/were + present participle/V-ing
Penggunaan:
Past continuous tense digunakan untuk mengungkapkan bahwa suatu aksi sedang terjadi pada waktu tertentu di masa lampau.
  • The team was playing basketball all day yesterday.
    (Tim bermain basket sepanjang hari kemarin.)
Rumus:
S + had + past participle/V-3
Penggunaan:
Past perfect tense untuk menyatakan bahwa suatu aksi telah selesai pada suatu titik di masa lalu sebelum aksi lainnya terjadi.
  • When he came last night, the cake had run out.
    (Ketika dia datang semalam, kue sudah habis.)
Rumus:
S + had + been + present participle/V-ing
Penggunaan:
Past perfect continuous tense digunakan untuk mengungkapkan suatu aksi (dengan durasi waktu tertentu) telah selesai pada suatu titik waktu tertentu dimasa lalu.
  • The labors had been demonstrating for an hour when the manager came.
    (Pekerja telah berdemonstrasi selama satu jam ketika manager datang.)
Rumus:
Penggunaan:
Simple future tense untuk menyatakan bahwa suatu aksi terjadi dimasa depan, secara spontan atau terencana.
  • You will win the game.
    (Kamu akan memenangkan permainan tersebut.)
  • I am going to meet him tomorrow.
    (Saya akan menemuinya besok.)
Rumus:
S + will + be + present participle/V-ing
Penggunaan:
Future continuous tense untuk mengungkapkan aksi yang akan sedang terjadi pada waktu tertentu di masa depan.
  • He will be sleeping at 10 p.m.
    (Dia akan sedang tidur pada jam 10 malam.)
Rumus:
S + will + have + past participle/V-3
Penggunaan:
Future perfect tense untuk mengungkapkan bahwa suatu aktivitas akan sudah selesai pada suatu titik waktu di masa depan.
  • At this time next month, I’ll have finished my English course.
    (Pada waktu yang sama bulan depan, saya akan telah menyelesaikan kursus bahasa Inggris.)
Rumus:
S + will + have + been + present participle/V-ing
Penggunaan:
Future perfect continuous tense untuk mengungkapkan bahwa suatu aksi akan sudah berlangsung selama sekian lama pada titik waktu tertentu di masa depan.
  • The cat will have been sleeping long when you get home.
    (Kucing itu telah lama tidur ketika kamu pulang.)
Rumus:
S + would + bare infinitive
Penggunaan:
Simple past future tense untuk menyatakan suatu aksi yang akan dilakukan, membuat prediksi, dan membuat janji di masa depan pada saat berada dimasa lalu.
  • He would forgive you.
    (Dia akan memaafkanmu.)
Rumus:
S + would + be + present participle
Penggunaan:
Past future continuous tense adalah suatu bentuk kata kerja untuk menyatakan aksi atau situasi imajiner yang sedang berlangsung apabila unreal condition-nya terpenuhi (present continuous conditional ~ conditional sentence type 2 dengan continuous tense).
I would be attending the conference if I was in Jakarta.
(Saya akan sedang menghadiri konferensi tersebut jika saya ada di Jakarta.)
Fakta:
but I’m not in Jakarta  (tapi saya tidak di Jakarta)
Rumus:
S + would + have + past participle/V-3
Penggunaan:
Past future perfect tense untuk membicarakan suatu aksi yang tidak terjadi di masa lalu (conditional sentence type 3).
If you had saved your jewelry and foreign currency in a safety deposit box, they wouldn’t have gone.
(Jika kamu telah menyimpan perhiasan dan mata uang asingmu di safety deposit box, mereka tidak akan hilang.)
Rumus:
S + would + have + been + present participle
Penggunaan:
Past future perfect continuous tense adalah suatu bentuk kata kerja untuk menyatakan suatu aksi atau situasi imajiner sedang berlangsung pada titik tertentu atau selama periode tertentu di masa lampau (perfect continuous conditional ~ conditional type 3 dengan continuous)
If his Visa had been approved, he would have been working abroad for a week.
(Jika visa dia telah disetujui, dia akan telah bekerja selama seminggu.)
Fakta:
but his Visa wasn’t approved (tapi Visa-nya tidak disetujui)

Add:
Rumus pada tabel di atas merupakan rumus umum. Beberapa tense  yang lain lebih detail  yang akan dijelaskan   di page lain.

Selasa, 28 Juli 2015

Belajar Dari Ketidakkuatiran Orang Tua

Aku dan istriku sebenarnya harus belajar banyak kepada ortu  dan mertuaku. Ortuku  tidak lulus SD. Sedangkan mertuaku cuma sekolah sampai SLTP. 

Ortuku memiliki delapan anak, sedangkan mertuaku memiliki lima anak. Sejauh aku tahu, mereka tidak merasa terbebani untuk memiliki banyak anak. Dalam mendidiknya pun cukup sederhana. "Intinya kita  harus menjadi orang baik, jangan sampai jadi orang neko-neko yang merugikan  orang lain, apalagi mencuri". Untuk urusan keagamaan kita sudah terbiasa dididik di masjid. Jadi saudara kandungku dan saudara iparku  semuanya Insya  Allah  menjalankan sholat dan bisa membaca Al qur'an.

Yang menjadi pelajaran berharga  dari pembelajarn hidup ortu dan mertuaku adalah kita diberi kebebasan dalam menentukan masa depan. Intinya mau berekolah ke mana saja terserah, jurusannya juga terserah,  tapi kalau mau sampai ke perguruan tinggi silahkan mencari biaya sendiri.

Yang menjadi keunggulan kedua dari ortu dan mertuaku adalah mereka tidak begitu kuatir (ora nggagas)  tentang nasib anak di masa depan. Mungkin keyakinanya: kalau kami menjadi manusia baik, pasti rezekinya juga baik. Terbukti  mereka tidak pernah menunjukkan kekuatiran dengan bertanya  kepada kami nilai rapornya   baik apa tidak, IPK nya baik apa tidak dsb.

Puluhan tahun berlalu. Kini usia ortuku sudah sekitar 90 tahunan. Sedangkan mertuaku sudah  sekitar tujuh puluh tahun.  Para putera dari ortuku dan mertuaku sudah semuanya menikah. Alhamdulillah kami semua mampu mandiri.  Bahkan    diantaranya sudah ke tanah suci. Yang  menggembirakan lagi banyak di antaranya mampu berbagi, karena tingkat ekonominya tergolong lumayan baik.

Akhirnya, kami bisa belajar: pentingnya kepasrahan kepada Allah SWT.  Tidak perlunya kita merasa kuatir akan masa depan dari anak-anak kita. Karena orang  yang baik dan pasrah kepada Allah SWT akan dituntun ke jalan kebaikan dan akan diberi rezeki yang baik pula. Salam sukses sejati.




Terbukti: Dahsyat Karena Niat

Di siang hari saat rapat, kami dan teman-teman di  kantor. " Wah  aku kelaparan sudah  jam dua belasan kok belum makan". Itulah kata salah satu temanku.

Aku cuma tersenym, karena  saat itu aku diam-diam baru  berpuasa sunnah syawal di hari ketiga. Alhamdulillah aku tidak merasakan lapar sedikitpun. Ini beneran.  Aku menympulkan bahwa  NIAT  ternyata  memberi keKUATAN dan kedahsyatan. 

Timbul niatan ku untuk browsing : mencari jawaban  ada apa di balik kekuatan niat.  Alhamdulillah kutemukan penjelasan tentang NIAT oleh   Prof Nasaruddin Umar

Sesungguhnya niat membedakan antara perbuatan manusia (human creations) dan perbuatan binatang (animal creations).

Ibnu Arabi mengatakan perbuatan yang dilakukan dengan niat suci dan penuh penghayatan maka sesungguhnya itu adalah dine creations, wujud perbuatan keilahian. Hadis mutawatir dari Nabi Muhammad menegaskan hal tersebut.

''Innam al-a'mal bi al-niyat (sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh niat).'' Demikian bunyi hadis mutawatir tersebut. Ini mengingatkan kepada kita,  perbuatan yang positif  yang dilakukan hendaknya diawali niat positif pula.

Ulama fikih menganggap sia-sia amal perbuatan tanpa niat. Karena itu, Imam Syafii, pendiri Mazhab Syafii yang dianut di Asia Tenggara, mengharuskan adanya niat untuk perbuatan jika dikehendaki sebagai ibadah.

Niat sesungguhnya ialah konsep matang dari dalam diri tentang perbuatan yang dilakukan. Dalam bahasa manajemen, niat disepadankan dengan programming atau perencanaan yang baik.

Tanpa perencanaan, sulit mengharapkan hasil baik. Dalam ilmu manajemen modern, selalu dititikberatkan arti penting sebuah programming. Sebab, pekerjaan tanpa perencanaan yang baik pasti tidak menjanjikan hasil yang baik.

Dalam bahasa agama, niat adalah the first creation dan implementasinya adalah the second creation. Seorang Muslim ideal mengerjakan amal perbuatannya dua kali. Sekali dalam niat atau program dan sekali dalam actions. Menurut prof  Nasaruddin Umar Allah SWT pun melakukan kehendaknya dua kali.

Niat yang baik, tulus, dan ikhlas melahirkan energi dahsyat. Seseorang yang bekerja dengan niat ikhlas tidak akan merasa lelah, kecewa, dan frustrasi. Bahkan, mati pun akan tersenyum selama ia mempertahankan niat.

Niat yang baik melahirkan mental hard worker dan good performance yang merupakan prasyarat masyarakat profesional. Niat yang baik menjanjikan output dan outcome yang baik dan besar.

Ini perintah agama dan juga tuntutan hidup. Orang-orang yang memiliki niat luhur dan baik akan mengadopsi inner power dalam dirinya sendiri sehingga seberat apa pun tugas dan pekerjaan, rasanya lebih mudah.

Sebaliknya, niat buruk dan tidak ikhlas akan menyedot energi dan memancarkan fibrasi negatif sehingga orang lain juga merasakannya. Karena itu, perlu mengingatkan pada diri sendiri, segalanya berangkat dari niat baik.

Akhirnya, kita bisa berpikir: kalau niat itu sesuatu yang gratis. Kenapa kita tidak memperbanya niat untuk melakukuan banyak hal positif?. Sekali lagi  di balik NIAT ada kekuatan DAHSYAT.   Buktinya bisa kurasakan sendiri  dan mungkin pembaca juga pernah mengalami yang sama. Kita berpuasa tapi tidak merasa berat.

Bukti kedua, aku berniat membuat blog pribadi dan  berniat memotivasi diri. Eeeeeeeh ternyata dahzyat juga blogku  ini sudah berisi ribuan artikel dan sudah dibaca oleh ratusan ribu orang. Walau ada kelemahan di bloggku, tapi blog ini sedikit banyak bermanfaat. Inilah bukti kedahsyatan NIAT. Salam sukses sejati.

Kepasrahan Mengundang Kesuksesan

"Menyandarkan diri kepada Allah semata. Inilah namanya kepasarahan yang nyata. Tidak perlu menyandarkan selain  kepada Allah SWT. Apalagi hanya kepada seseorang bahkan kepada batu".

Itulah inti  pencerahan halal bi halal yang disampaikan oleh Ustadz Indrwawan, saat di SMA N 1 Girimarto yang dihadiri oleh para guru karyawan beserta para keluarganya.

Kemudian sang ustadz menambahkan, kenapa  kita supaya hati-hati dengan doa orang yang terdzalimi?  Karena doa orang yang dizalimi sering dikabulkan oleh Allah SWT. Saat orang yang  terdzalimi  berdoa, tiada tabir antara dirinya dengan Allah SWT. Dan saat inilah terjadi kepasarahan yang sangat. Sekali lagi doa dan upaya  bagi orang-orang yang benar-benar berserah diri  ( baca=bersandar) kepada Allah SWT, Insya Allah akan terkabul. 

Kepasarahan, keikhlasan dan kesungguhan mendekat hanya  kepada  Allah SWT  adalah salah satu kunci terkabulnya doa. Selanjutnya, kunci yang lain  bagi orang yang bedoa harus hati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang haram dan syuhbat.

Pasrah menimbulkan kekuatan. Di dalam kepasrahan ada power yang maha dahsyat yang tak terduga. Ada potensi kedalaman yang selama ini tertidur menjadi terbangun bersamaan dengan kepasrahan yang mendalam. Pasrah bukanlah kelemahan, sebagaimana yang disangka oleh mereka yang tidak mengerti. Pasrah adalah sarana untuk lahirnya kekuatan inti manusia. 

Pasrah bukanlah putus asa. Tetapi merupakan kepercayaan penuh terhadap pihak yang dipasrahi. Pasrah bukanlah kebodohan. Tapi merupakan kesadaran yang kuat akan kefanaan diri dan pengakuan akan kesempurnaan pihak yang dipasrahi. Pasrah bukanlah tindakan yang membabi-buta. Tapi merupakan kepercayaan yang total akan kebijaksanaan agung dan rancangan paripurna dari Dzat yang Maha Tinggi.

Namun, ada pemahaman yang   salah kaprah. Yaitu pasrah yang dilandasi kebodohan. Pasrah yang tanpa pemahaman. Seperti pasrahnya orang yang pengecut. Didholimi, disiksa bukannya berusaha membela diri tapi  cuma mengeluh saja dan  menyerah saja.

Idealnya pasrah dijadikan sumber kekuatan atau  power. Yaitu kepasrahan yang diarahkan kepada Kekuatan yang Maha. Jadi bukan sekedar menyerah, sekedar berpasrah. Tapi ada kesadaran bahwa ada yang layak untuk dijadikan sandaran dan pegangan. Ada si Dia Ashshomad, tempat bergantung. Ada si Dia Almujiib, yang Maha memperkenankan doa. Ada si Dia Alwakiil, yang Maha Mewakili.

Lalu bagaimana cara mempraktek kepasrahan?

Setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik berpasrahlah, menyerahlah, sumelehlah, ikhlaskan apapun yang terjadi . Tidak perlu berprasangka buruk kepada Allah, yang Maha berkreasi mengerjakan pekerjaanNya. Dengan kemarahan, dengan protes, dengan penilaian. Dengan mengatakan " Kalau ini tidak terjadi pasti keadaan akan menjadi lebih baik, kalau aku kaya raya pasti aku akan bahagia, musibah ini terjadi pasti karena orang itu ". Dan lain-lain penghakiman.

Biarkanlah Allah SWT berkehendak semau-mauNya. Maha Kuasa dan wajib bagi kita  menyadari  akan kebijaksanaan yang sempurna, rancangan yang paripurna dari Dzat yang Maha Bijaksana senantiasa diungkapkan, dan disertakan dalam setiap taqdir dan rancanganNya.

Dalam kepasrahan yang mendalam kepada Allah SWT  ada kedamaian yang luar biasa, hawa thumakninah/ketenangan yang bersifat langit, yang pada akhirnya akan membawakan kita pada peningkatan jenjang spiritual, kesadaran yang meningkat ke level yang lebih tinggi, dan juga pada waktunya yang tepat, muncullah solusi dari masalah-masalah yang dihadapi. Insya Allah. Salam Sukses Sejati.

Jumat, 24 Juli 2015

Mencari Sisi Nikmatnya Bekerja

Tercerahkan! Inilah  kesanku terhadap  berbagai tulisan dan motivasi on line dari mas Jamil Azzaini. Baru saja aku membaca tulisan  yang berjudul "Apa Nikmatnya Bekerja?" 

Tulisan mas Jamil ini kupikir terinspirasi dari memperhatikan jadwal pekerjaan   yang sudah aktif lagi, karena liburan puasa dan lebaran.

Bener juga   kata mas Jamil, banyak juga  di antara kita yang masih ingin berlama-lama dalam  liburan. Mungkin kalau disuruh  memilih mereka pinginnya libur terus, tapi gaji tetep mengalir. 

Mungkin juga ada di antaranya justru  merasa tidak nyaman, karena terlalu lama berlibur. Mereka merasa kehilangan makna, bila hidup  tanpa kerja. Baginya bekerja adalah ibadah dan berharap  hidupnya  lebih  barokah. Bekerja adalah tidak saja mecari nafkah, tapi mendapat hiburan dan aktualisasi diri.

Bagi kita semua yang berkuwajiban sebagai pencari nafkah, mas Jamil memotivasi  supaya kita menemukan alasan, apa yang membuat kita  nikmat bekerja? Jangan biarkan kita seolah hanya robot berwujud manusia. Setiap hari  bekerja, hanya menjalankan rutinitas. 

Dalam berbagai  kajian Islam kita dimotivasi:  Bekerja adalah ibadah. Bekerja  bisa menghapus dosa yang tidak bisa dihapus dengan ibadah lain –menurut hadits riwayat Abu Nuaim.

Tempat kerja ( baca: kantor)  adalah tempat menambah sahabat dan relasi. Semakin banyak orang yang kita temui maka proses pendewasaan diri semakin cepat. Sahabat di tempat kerja  bisa menjadi partner, guru dan penyempurna hidup.

Mari kita mencari sisi positif lain dan alasan yang kuat mengapa kita  bekerja. Salam sukses sejati!

Tidak Responsive Terkadang Perlu

Tidak cepat-cepat merespon terkadang memang perlu. Ini juga bisa  bermakna kita tidak terlalu cepat  dalam memberi kesimpulan  atas sesuatu kejadian

Berikut ini ada kisah berhikmah yang bersumber dari sharing blog anonim: 
Alkisah ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.

Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu. Keesokan hari nya, kuda itu hilang dari kandangnya, maka teman-temannya berkata: “Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin dijual kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang”.

Si petani miskin tidak meresponya.
Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata : “Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan”. Si petani hanya diam saja ….

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka, terjatuh dan kakinya patah!!

Teman-temannya berkata: “Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah”. Si petani tetap  tidak meresponya..

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu. Semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis: “Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami!!”

Si petani kemudian berkomentar: “Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terimalah keadaan yang terjadi saat ini.”

Apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok. Yang pasti, ALLAH SWT Maha Mengetahui.  Dia paling tahu yang terbaik buat hambaNYa. Selamat berdekat-dekat dengan Dzat Yang Maha Mengetahui. Dan Salam Sukses  Sejati!

Kamis, 23 Juli 2015

Cara Jitu Mengundang Rezeki

Baru saja aku mendapat motivasi Islami on line. Sang ustadz sungguh luar biasa. Beliau telah rela berbagi motivasi tentang cara untuk mengundang rezeki dalam kajian santri blog, berikut rangkumannya: cara jitu mengundang rezeki.
1. Beribadah
Allah tidak akan menyia-nyiakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis qudsi:

"Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu." (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah)

2. Beristighfar
Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah , yang menjadi sebab Allah  kasihan kepada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba. Sabda Nabi s.a.w.: "Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka." (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas .a.)

3. Berhati-hati atas perbuatan dosa
Istighfar tidak laku di sisi Allah jika hambanya  masih buat dosa. Dosa bukan saja membuat hati manusia  resah malah menutup pintu rezeki. Sabda Nabi s.a.w.:

"… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya." (Riwayat at-Tirmizi)

4. Berdzikir dan Berdoa
Banyak ingat Allah buatkan hati tenang dan kehidupan terasa lapang. Ini rezeki yang hanya Allah beri kepada orang beriman. Firman-Nya:

"(yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah . Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram." (Ar-ra'd: 28) 

Berdoa menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah SWT, penuh bergantung dan mengharap pada rahmat dan pemberian dari-Nya. Dalam al-Quran, Allah suruh kita meminta kepada-Nya, nescaya Dia akan perkenankan.

5. Berdoa Untuk Orang Tua
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah s.a.w. berpesan agar siapa yang ingin panjang umur dan ditambahi rezekinya, hendaklah berbakti kepada ibu bapanya dan menyambung tali kekeluargaan. Baginda s.a.w. juga bersabda: "Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya." (Riwayat Abu Ya'ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)

Mendoakan ibu bapa juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi s.a.w.:

"Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya." (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)  
6. Bersilaturrahim
Nabi s.a.w. bersabda : "Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya." (Riwayat Bukhari)
7.  Bertaqwa
Dengan taqwa, seseorang itu akan direzekikan rasa kaya dengan Allah . Firman-Nya :

"Barang siapa bertaqwa  kepada Allah , nescaya Allah mencukupkan (keperluannya) ." (At-Thalaq: 3)

Nabi s.a.w. bersabda :
"Seandainya kamu bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa , nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang." (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab .a s.)  

8. Menolong orang yang lemah
Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuklah  diantaranya menggembiraka: orang tua, orang sakit, anak yatim dan fakir miskin, juga isteri dan anak-anak yang masih kecil. Sabda Nabi s.a.w.: "Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu." (Riwayat Bukhari)

7. Menunaikan hajat orang lain
Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah lapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri, seperti sabda Nabi s.a.w.: "Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…" (Riwayat Muslim)

8. Menjaga kebajikan 
Ibnu Abbas berkata: "Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya."

9. Membiasakan Bangun Pagi
Menurut Rasulullah s.a.w., bangun pagi, melakukan sholat sunnah fajar (dunia seisinya ibaratnya sudah ada pada genggamannya lalu (melakukan  sholat Shubuh berjamaah) adalah amalan yang barokah

10. Berwudlu
Seorang Arab desa menemui Rasulullah s.a.w. dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk mahu dimurahkan rezeki oleh Allah . Baginda s.a.w. bersabda :

"Senantiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki." (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid)

11. Bersedekah
Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam: "Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya." (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas .a.)

12. Sholat tahajud
Ada keterangan bahawa amalan solat tahajjud memudahkan memperoleh rezeki, menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang dan doanya dimakbulkan Allah .

13. Sholat Dhuha
Amalan solat Dhuha yang dibuat waktu orang sedang sibuk dengan urusan dunia (aktiviti harian), juga mempunyai rahsia tersendiri. Firman Allah dalam hadis qudsi :

"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

14.Mensyukuri Nikmat Allah SWT
Syukur ertinya mengakui segala pemberian dan nikmat dari Allah . Lawannya adalah kufur nikmat. Allah berfirman: "Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras." (Ibrahim: 7) Firman-Nya lagi: "… dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali Imran: 145)

15. Mengutamakan  Cinta Allah SWT
Siapa berusaha, dia akan dapat. Ini sunnatullah. Dalam satu hadis sahih dikatakan bahawa Allah berikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi agama hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya saja. (Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)

Pendek kata, bagi orang Islam, untuk mendapat kemurahan  rezeki kuncinya adalah berbuat amalan-amalan taqwa. Amalan-amalan ini menjadi sebab jatuhnya kasih sayang Allah SWT , lalu Dia akan melimpahkan hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberian-Nya. SALAM SUKSES SEJATI!.

Selasa, 21 Juli 2015

Bukan Tentang Saya, Tapi Soal Kita

Beberapa waktu lalu Mas Jamil menulis tentang  kemenangan SUPERTEAM  dibanding SUPERMAN. Maksud mas Jamil memotivasi kita bahwa hidup adalah kerja sama. Hidup adalah bergandengan tangan. Lebih jauh lagi  hidup sukses sejati adalah menghilangkan ego pribadi.

Di dalam Al Qur'an ada nama surat An Naml yang bermakna semut. Sebenarnya kita bisa banyak belajar dari koloni semut,  mereka aktif bekerja sama. Sehingga barang yang besar dan berat bisa terangkat karena  gotong royong atau kerja sama. 

Kalau dipikir lebih jauh, kalau kita bisa sukses bersama-sama, kenapa harus sukses sendiri. Bagi manusia normal tentu bisa menyimpulkan: kira-kira nyaman yang mana antara sukses sendirian dibanding sukses bersama-sama?... Kalau hanya mengejar sukses pribadi, dan yang lain sengsara inilah namanya egoistik

Di akhir tulisan motivasi mas Jamil menekankan: buat apa bangga jadi Superman. Padahal untuk jangka  panjang  SUPERMAN bisa dikalahkan oleh SUPERTEAM.

Sebetulnya banyak hikmah hidup kerja sama dalam SUPERTEAM. Dalam team kita dilatih untuk menjaga kesabaran , toleransi, berbagi dan mendidik diri dari sifat kesombongan, dan kerakusan. SALAM SUKSES SEJATI.

Senin, 20 Juli 2015

Pembelajaran Hikmah Lebaran

Rasanya baru saja memulai puasa, tahu-tahu habis dan ditutup dengan Sholat Ied.   Lebaran  sudah berlalu, Lebaran tinggal kenangan sekejap. Memang dunia ini bergerak dengan cepat. Dan semuanya akan berakhir.

Semuanya berhikmah, tentu bagi kita yang mau berpikir. Belajar hikmah: belajar menjadi lebih baik. Setidak-tidaknya ada 5 hikmah dari perayaan Iedul Fitri atau lebaran:
1. Kebahagiaan dan  Kesyukuran . Makna  perayaan hari raya berarti identik dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah menegaskan itu dalam hadits shahihnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah ‘azza wajalla berfirman; ‘Selain puasa, karena puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang langsung akan memberinya pahala. Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.’ Dan bagi orang yang berpuasa ada dua momen kegembiraan: kebahagiaan ketika ia berbuka (baca: berhari raya fitri), dan kegembiraan lain ketika ia bertemu dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada aroma kesturi.” (HR. Muttafaq ’alaih).

”Barangsiapa bersenang hati dengan amal kebaikannya, dan bersedih hati dengan keburukan yang diperbuatnya, maka berarti dia orang beriman” (HSR Ath-Thabrani).
Begitu pula kegembiraan orang berima adalah kegembiraan karena syukur atas berbagai kenikmatan Allah yang tak terhitung. Seperti firman-Nya yang artinya):
“Dan jika kamu mau menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya” (QS. Ibrahim [14]: 34; QS. An-Nahl [16]: 18).
Dan nikmat yang paling utama tentulah nikmat hidayah, nikmat keimanan, nikmat keislaman dan nikmat ketaatan.
2. Ketauhidan, Keimanan dan Ketaqwaan
Dalam menyambut ‘Iedul Fithri, disunnahkan bagi kita untuk banyak mengumandangkan takbir, tahlil, tasbih dan tahmid sebagai bentuk penegasan dan pembaharuan deklarasi iman dan tauhid. Itu berarti bahwa identitas iman dan tauhid harus selalu kita perbaharui dan kita tunjukkan, termasuk dalam momen-momen kegembiraan dan perayaan, dimana biasanya justru kebanyakan orang lalai dari berdzikir dan mengingat Allah.
“… dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa Ramadhan), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas hidayah-Nya yang diberikan kepadamu, dan supaya kamu (lebih) bersyukur” (QS. Al-Baqarah: 185).

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (penaklukan Mekkah).Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka (sebagai bentuk syukur) bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan beristighfarlah kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat” (QS. An-Nashr: 1-3).
3. Kefitrahan
Biasa juga dikatakan bahwa, dengan hadirnya Iedul fitri berarti kita kaum muslimin kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian. Dan itu benar. Karena jika benar-benar dioptimalkan, maka Ramadhan dengan segala amaliah istimewanya adalah salah satu momentum terbaik bagi peleburan dosa dan penghapusan noda yang mengotori hati dan jiwa kita serta membebani diri kita selama ini.

Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dan ridha Allah), maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Muttafaq ‘alaih).
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa melakukan qiyamullail pada bulan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala (dan ridha Allah), maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Muttafaq ‘alaih).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada (malam) lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu… “ (HR. Muttafaq ‘alaih).
 4. Kepedulian
Bicara Islam adalah bicara kepedulian. Oleh karenanya uammatnyapun adalah ummat peduli. .
Dari Ibnu ‘Abbas berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling dermawan, lebih-lebih pada bulan Ramadlan ketika malaikat Jibril ‘alaihis salam menemuinya, dan adalah Jibril ‘alaihis salammendatanginya setiap malam di bulan Ramadlan, untuk bertadarus Al Qur’an dengan beliau. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jauh lebih ermawan dengan kebajikan daripada angin yang bertiup (HR. Muttafaq ‘alaih).
5. Kebersamaan dan Persatuan
Selama Ramadhan, suasana dan nuansa kebersamaan serta persatuan ummat begitu kental, begitu terasa dan begitu indah.

Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Berpuasa itu adalah pada hari dimana kalian semua berpuasa (secara bersama-sama), dan beriedul fitri itu adalah pada hari dimana kalian semua beeiedul fitri (secara bersama-sama), demikian juga dengan Iedul Adlha, yaitu pada hari dimana kalian semuanya beriedul adha (secara bersama-sama).” (HR Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah; dishahihkan oleh Ahmad Syakir dan Al-Albani. ).
Sumber referensi; SuaraMuslimNet.

Sabtu, 18 Juli 2015

Kilas Balik - Niat Menjadi Wirausahawan

Sebetulnya sudah  sejak  remaja aku ingin menjadi wirausahawan. Bahkan, saat aku masih umur belasan tahun aku sudah memiliki berbagai usaha dan memiliki karyawan: jualan koran  dan buka warung susu segar roti bakar di depan Mangkunegaran Solo.

Menurutku, kalau hanya sekedar menjadi wirausahawan  itu mudah. Yang sulit menjadi wirausahawan sukses. Teringat puluhan tahun yang lalu. Aku memutuskan berhenti sekolah dan menjadi PKL, aku putus sekolah karena faktor biaya. Kesanku, betapa  beratnya menjadi wirausahan pemula di saat remaja. Tak ada modal dari  ortu atau bantuan modal orang lain. Semua kutanggung sendiri dari utang-utangan. Saking beratnya baik pisik mauapun mental sampai saat-saat usiaku sudah empat puluhan masih terbawa mimpi. Aku sering bermimpi jualan dan mengantar koran. Di tengah-tengan mimpi  terbangun badanku kelelahan dan sakit semua.

Menjadi pengusaha warung susu segar  selama setahun, lalu kujual, karena hanya sekedar cukup untuk makan.  Hasil dari jualan warung  untuk modal sekolah. Akhirnya aku menjadi pelajar  lagi dan berlanjut menjadi mahasiswa di kampus UNS. Namun, usaha  koran kujalani sampai aku lulus S1 FKIP bahasa Inggris UNS.

Alhamdulillah setelah lulus aku dengan mudah diterima sbagai PNS di SMAN 1 Girimarto tanpa WB. Karena aku  terpilih sebagai mahasiswa penerima beasiswa ikatan dinas karena  belas kasih Allah SWT lantaran dosenku tercinta Dra, Dewi R. M.Pd Ph d. Barangkali aku menjadi mahasiswa dan makhluq favorit karena pantas dikasihani. Aku bisa lulus lancar, alau IPK pas-pasan Heh...heh.hheeh. Mohon ampun dan Puji syukur Ya Allah, engkau telah memberikan berbagai keajaiban dan rezeki yang luar biasa. Alhamdulllah, aku bisa cepat lulus, bisa kerja dan bisa mendapat istri yang shalihah

Walau kini aku PNS, aku masih penasaran ingin menjadi  wirausahawan  sukses. Dan aku sering mencari info melalui membaca buku dan cari motivasi untuk menjadi pengusaha. Dan ini kutulis ulang  untuk motivasi diri dan orang lain yang bersumber dari berbagi media.

Tips yang diharapkan bisa membantu mewujudkan niat wirausaha Anda:
Pertama, cari teman-teman baru. Salah satu cara terbaik untuk mempelajari wirausaha adalah dengan berteman dengan sejumlah pengusaha. Tidak musti berteman dengan pengusaha yang kaya, tetapi bertemanlah dengan pelaku usaha yang biasa di mana dia bekerja untuk dirinya sendiri.
Bertemulah dengan pelaku usaha dari berbagai industri. Semakin beragam gaya kewirausahaan yang ditemui, maka semakin kaya pengalaman kita.
Lantas bagaimana jika kita tidak kenal satu orang pun pengusaha? Mulailah bertanya dengan orang-orang untuk mengenalkan Anda ke sejumlah pengusaha. Bisa juga dengan mengikuti sebuah kelompok lewat LinkedIn atau Facebook. Cari teman pelaku usaha dari sana. Siapa tahu Anda bisa banyak bertemu pengusaha lewat jejaring sosial tersebut.
Kedua, pilih sejumlah pelaku usaha sebagai panutan. Pelaku usaha yang dijadikan contoh kiranya yang sudah terbukti kesuksesannya di dunia usaha. Mungkin kita tidak bisa berbincang dengan mereka secara dekat, tapi kita bisa melakukan analisa kesuksesannya. Kita bisa memilih sejumlah merek ataupun perusahaan yang kita sukai.
Lalu, coba telaah pemilik usahanya melalui banyak hal seperti situs perusahaannya dan profil pengusahanya di media atau artikel lainnya. Bahkan mungkin ada buku mengenai otobiografi pengusaha tersebut yang bisa kita baca. Pelajari kepribadiannya dan gaya kepemimpinannya yang telah sedemikian rupa membentuk mereka atau perusahaan yang dijalankannya.
Ketiga, coba senangi bisnis kecil sebagai seorang pelanggan. Selain berteman dengan pengusaha, penting juga untuk berhubungan dengan bisnisnya. Tidak perlu langsung berpikir sebuah bisnis besar. Coba lirik sebuah bisnis kecil atau bisnis yang baru saja dimulai yang Anda sukai.
Cari tahu pengalaman atau cerita pemilik usahanya. Apa yang mereka lakukan untuk menjadi berbeda. Lantas berpikirlah sebagai seorang konsumen karena dengan cara itu Anda bisa tahu apa yang menarik yang kiranya bisa diambil sebagai masukan untuk usaha Anda.
Keempat, melawan mitos berbicara bisnis. Maksudnya, sering kali calon pelaku usaha berpikir bahwa dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yang mumpuni untuk memulai usaha. Padahal tidak perlu menjadi lulusan MBA untuk berwirausaha. SALAM SUKSES SEJATI.



Jumat, 17 Juli 2015

Perlu Jujur Terhadap Kekurangan Diri

Kita sering mendengar kata-kata inspirasi "gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak". Eeeh ternyata benar adanya. Memang mudah sekali kita mengoreksi kekurangan  orang lain dari pada mencari-cari kekurangan diri sendiri. 

Demikian juga mencari-cari kekurang di keluarga orang lain, rasanya lebih  mudah. Akhirnya kita perlu evaluasi diri. Bila istri  atau suami kita bermasalah, kita juga harus mau mencari-cari kekurangan diri sendiri. Demikian juga ketika anak-anak kita juga  nakal, evaluasilah diri kita selaku orang tua. Siapa tahu ternyata kita kurang sungguh-sunguh dalam mendidik dan mendoakan mereka disebabkan kita lebih disibukkan dengan pekerjaan keduniawian kita. Ketika anak nakal, itu adalah kesempatan emas kita untuk mengevaluasi diri kita sendiri. Siapa tahu ternyata kita pun belum sungguh-sunguh menjaga kualitas kebaikan diri kita sendiri sehingga kejelekan kita ditiru oleh anak-anak kita.

Evaluasilah diri kita sendiri saat kita dizhalimi oleh orang lain. Jangan-jangan kita pun banyak melakukan kezhaliman kepada orang lain, dan seterusnya. Tidak ada bentuk kezhaliman yang kita lakukan kepada orang lain kemudian kita meminta maaf dan tidak memohon ampun kepada Allah Swt, melainkan kezhaliman itu akan berbalik kepada diri kita sendiri.

Pentingnya mengevaluasi diri telah ditegaskan oleh Allah Swt di dalam Al Quran, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesunguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik."(QS. Al Hasyr [59] : 18-19).

Di dalam ayat di atas, Allah Swt menyeru kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa mengevaluasi atau menilai diri sendirilah kita akan mengetahui sudah seperti apa pencapaian kita. Khususnya pencapaian-pencapaian hal yang berkaitan dengan urusan akhirat kita. Jika dalam urusan dunia saja kita seringkali melakukan evaluasi, seperti evaluasi keuangan di dalam perusahaan misalnya, maka evaluasi dalam urusan akhirat kita jauh lebih penting lagi.

Evaluasi diri hendaknya kita lakukan dalam setiap hal yang kita lakukan, sekecil apapun. Sehingga apapun yang kita lakukan akan bernilai ibadah dan kita terhindar dari perbuatan yang sia-sia. Juga agar kita terhindar dari perbuatan yang malah mengakibatkan dosa.

Bukankah kita diciptakan oleh Allah Swt dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya. Di dalam Al Quran, Allah Swt berfirman,"Dan, Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (beribadah)."(QS. Adz Dzaariyaat [51] :56).

Senantiasa evaluasilah, nilailah diri kita. Sudahkah kita menjadikan setiap apa yang kita lakukan di dalam keseharian kita sebagai bentuk ketaatan dan peribadatan kepada Allah Swt? Karena sesunguhnya tidak ada perbuatan sekecil apapun yang luput dari pengetahuan-Nya. Apalagi, bukankah setiap perbuatan kita akan ada ganjarannya. Dalam ayat-Nya yang lain, Allah Swt berfirman, "Katakanlah sesungguhnya shalatku, sembelihanku (ibadah kurban di saat ibadah haji dan umrah), dan hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".(QS. Al Anaam [6] :162).


So, daripada kita sibuk menilai orang lain, lebih baik kita sibuk menilai dan mengevaluasi diri kita sendiri. Suatu rezeki yang besar dari Allah Swt ketika kita diberikan kesempatan oleh-Nya untuk mengetahui kekurangan diri, dan diberikan kesempatan untuk memperbaikinya, kita tidak bisa mengubah orang lain, sebelum kita bisa mengubah diri sendiri. Bagaimana kita bisa mengubah orang lain dan mengubah lingkungan yang lebih besar lagi, jika kita tidak bisa jujur dan memperbaiki diri sendiri. Salam sukses sejati.

Senin, 13 Juli 2015

Berubah! Kenapa Tidak?

Aku pikir banyak orang  justru semakin hebat setelah bertahun-tahun hidup dalam berbagai kelemahan. Namun sebaliknya banyak di antaranya semakin  terpuruk, ada juga yang hidup dalam keputusasaan.

Berkaca kepada nasibku sendiri di masa lalu. Kelemahan adalah pakaianku. Karena  aku termasuk sosok yang terlahir dalam kondisi berbagai kelemahan: kelemahan ekonomi, fisik, rendahnya pendidikan keluarga dll. Pokoknya semuanya menjadi penghambat aku untuk tumbuh menjadi manusia percaya diri. Pencerahan diri jelas penting. Proses aku semakin dewasa,  Alhamdulillah aku telah mendapat pencerahan hidup dari berbagai penjuru. Jujur saja pencerahan banyak berasal dari  luar lingkup kelaurga. Baik melalui buku yang kubaca maupun dari motivasi luar biasa dari guru maupun sobat setia.

Teringat berbagai upaya dari diriku yang tak pernah putus. Doa yang senantiasa kusampaikan kepada Allah SWT rasanya  dijawabNya. Aku telah berubah karena  hidayah Allah SWT. Namun, berbagai cara telah kuingat-ingat dan bisa menjadi saran pembelajaran untuk orang lain yang saat ini masih belum bangkit dari keterpurukn dan tidak percaya diri. Berikut caraku untuk menjadi lebih percaya diri sebagai pembelajaran, semoga bermanfaat untuk Anda. Tentunya ini cocok untuk Anda yang senasib denganku:

Menyadari diri  untuk berubah

Allah SWT Maha Kuasa untuk merubah. Tentu bagi yang mau. Aku tak akan bosan berdoa kepadaNYa. Kebanyakan orang mencoba untuk berubah dalam rangka menyenangkan orang lain atau untuk menyesuaikan diri ke dalam lingkungan sosial tertentu. Bagaimanapun, untuk mengubah kelemahan anda menjadi kekuatan, anda harus memahami bahwa proses ini adalah tentang diri anda! Tentang memiliki keberanian untuk mengubah hidup anda dan disiplin diri untuk mengubah keinginan anda menjadi tindakan-tindakan.

Mengidentifikasi kelemahan diri

Jujur pada diri sendiri adalah langkah penting pertama jika anda benar-benar ingin merubah kelemahan anda menjadi kekuatan dan meningkatkan kehidupan anda. Tuliskan sebanyak mungkin kelemahan yang anda miliki dan coba ingat-ingat keluhan apa saja yang telah anda terima sejauh ini dalam hidup terkait kelemahan anda tersebut.

Menghargai diri sendiri

Menghargai adalah salah satu pikiran positif. Berpikir positif diperlukan untuk mencapai tujuan anda. Hal ini berarti bahwa anda harus mengubah cara berpikir anda dan lebih percaya diri. Setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda … gunakanlah! Disamping itu, jika anda telah mengetahui kelemahan–kelemahan anda, anda dapat melangkah ke tingkat yang lebih tinggi.

Menjauhi dari kelemahan

Gunakan teknik yang tepat untuk menjauh dari kelemahan anda. Misalnya, jika anda tidak dapat membuat rencana untuk jangka panjang, cobalah untuk berkonsentrasi dan membuat rencana jangka pendek. Ini adalah pendekatan yang terbaik untuk terus bergerak maju tanpa merasa bahwa anda telah gagal dan tanpa memaksakan terlalu banyak perubahan pada diri anda sendiri. Cobalah untuk memikirkan bagaimana anda dapat mengubah setiap kelemahan anda menjadi keuntungan!

Memilih teman yang baik

Kemewahan terbesar dalam hidup adalah memiliki orang-orang  yang baik, yang mau memotivasi dan  yang mau mempengaruhi karakter yang anda miliki. Teman-teman, kolega atau anggota keluarga dapat “menetralisir” kelemahan Anda. Sebagian orang meyakini bahwa karakter yang berlawanan justru akan menarik anda, tetapi kebenarannya adalah bahwa mereka saling mengimbangi. Jadi, ketika anda memiliki orang-orang jenis ini di samping anda, kelemahan anda perlahan-lahan akan hilang.

Meningkatkan pemahaman diri

Memahami adalah semacam kekuatan yang memisahkan pemenang dari pecundang! Lihatlah diri anda di hadapan cermin dan cobalah untuk memahami semua tujuan dan keinginan anda. Jika anda tidak mengajukan pertanyaan yang tepat untuk diri anda sendiri, maka anda tidak akan mendapatkan jawaban yang nyata …

Menjauhi pikiran frustasi atau keputusasaan, selalu ada harapan

Albert Einstein pun pernah gagal ujian untuk masuk ke Sekolah Tinggi Teknik! Nyatanya dia memiliki “bintang” dalam hidupnya dan bakat yang unik, tapi tampaknya dia tidak dimaksudkan untuk menjadi seorang insinyur. “Hidup berjalan terus” dan anda tidak pernah tahu apakah karir yang cemerlang menunggu anda di masa depan. Jangan menyerah pada pertempuran, cobalah untuk mengubah kelemahan anda menjadi kekuatan. Salam sukses sejati!

Mencermati Nasihat Ketenteraman

Hidup di dunia ini hanya sekali. So, buat apa  jiwa ini dipenuhi gundah gulana dan sakit hati. Ketenteraman dan kebahagiaan hidup di dunia adalah rezeki tak terbeli. Kalau keduanya ini telah bersemayam di sanubari, wujud syurga sudah terasa sebelum syurga sejati.

Berikut ini caraku untuk meraih ketenteraman hidup dengan mencermati  nasihat- nasihat   dari copas FB sahabat: langkah meraih ketenteraman:
  • Menjaga keutamaan Ilmu. “Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu, tidak ada sesuatu yang lebih beruntung  daripada adab, tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal dan tidak ada benda ghaib yang  lebih dekat daripada maut”.
  •  Menjaga Lidah.  “Hati itu adalah tempat rahasia dan bibir itu  kuncinya sementara lidah adalah anak kuncinya.  Oleh itu hendaklah setiap orang menjaga anak kunci rahsianya”.
  • Membandingan Akal Dan Harta. “Akal itu menteri yang menasihat dan harta itu seorang tamu yang akan berangkat”
  •  Menahan Pamer Kebaikan diri.  “Apabila engkau berbuat kebaikan sembunyikan, dan apabila orang membuat kebaikan kepadamu  hendaklah engkau sebarkan”
  • Menahan diri dari  tipu daya   kehidupan dunia. “Dunia itu awalnya  menggoda, akhirnya binasa". 
  • Menjaga Pegaulan Yang Baik.  “Bergaullah sesama manusia dengan satu pergaulan yang jika kamu tiada, mereka akan rindu kepada kamu dan jika kamu mati mereka  akan menangisimu”
  • Menjaga kesabaran. “Kesabaran itu ada dua yaitu sabar menahan sesuatu yang dibenci dan sabar melepaskan sesuatu yang disukai. Dan yang kedua itu salah satunya menahan  nafsu”                                       Selanjutnya, SALAM SUKSES SEJATI!

Minggu, 12 Juli 2015

Inspirasi Pikiran Kezuhudan

Kezuhudan bisa dimaknai sifat yang tidak tertipu atau terpedaya oleh kehidupan dunia atau mengutamakan atau mengejar kebahagiaan hidup di akhirat yang abadi daripada mengejar kehidupan dunia yang fana.

Meraih kezuhudan tidak semudah dalam ucapan.  Walau tidak mudah, kita pun bisa belajar, belajar ketentraman, belajar kezuhudan. Berikut ini tulisan yang  bersumber dari blog anonim yang menginspirasi untuk mencari ketenteraman sejati:

Hasan Basri ditanya, “Apa rahasia zuhudmu di dunia ini? Beliau menjawab: aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, karena itu hatiku selalu tenang.”

“Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, karena itulah aku sibuk beramal soleh.”
“Aku tahu ALLAH Ta’ala selalu memerhatikanku, karena itulah aku malu jika ALLAH melihatku sedang dalam maksiat.”

“Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan ALLAH.”

Sahabat-sahabat ku, Jangan tertipu  dengan usia MUDA karena syarat Mati TIDAK harus TUA. 
Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT karena syarat Mati  TIDAK mesti dalam keadaan SAKIT

Jangan terperdaya dengan  Harta kekayaan,  Sebab Si kaya pun tidak pernah menyiapkan Kain Kafan buat dirinya meski cuma selembar.
Mari terus berbuat BAIK,  berniat untuk BAIK,  berkata yang BAIK-BAIK, Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang  yang mengenalimu dan  Tidak suka dgn nasihatmu

Cukup lah ا ALLAH  yang   mengenalimu lebih dari  pada orang lain.  Jadilah bagai Jantung  yang tidak terlihat,  Tetapi terus berdenyut  setiap saat hingga kita  terus dapat hidup, berkarya  dan menebar manfaat
bagi sekeliling kita  sampai diberhentikan  oleh NYA
Sahabat-sahabatku,  “Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam,‘Amalku tidak bertambah sedikitpun, padahal aku saat ini umurku berkurang” (Ibnu Mas’ud r.a)