DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Februari 2015

Sepenggal Kisah

Ba'da Asar tadi, aku bersama anak-anakku meluncur ke Gramedia SOLO. Memang kami sudah  sekitar dua minggu tidak berkunjung (walau sekedar baca-baca) di toko buku tersebut. Maklum baru musim penghujan.

Lalu lintas padat. Kayaknya jumlah mobil yang menuju ke Solo semakin  membludak.   

Astaghwirullaahal 'adzim!. Kami melihat pemandangan yang bikin miris. Di barat pasar kembang Solo tergeletak di pinggir jalan,  pria  paruh baya dengan bercak-bercak darah di pipinya. Kayaknya kurban tabrakan beberapa jam  yang lalu. Dan kayaknya lagi sudah tak bernyawa.

Aku  terheran-heran juga. Kenapa, sebelumnya  tidak ada orang yang membawa  ke rumah sakit atau menolongnya. Dan di biarkan tergeletak begitu saja? Aku tidak mau turun. Aku berboncengan dengan beberapa anak kecil.

Ternyata bukan cerita isapan jempol. Sekarang banyak kasus tabarakan, atau tabrak lari. Si kurban sering ditinggal dan dibiarkan begitu saja. Karena tidak ada yang peduli, akhirnya si kurban meninggal. Tentu kehabisan darah. Akhirnya aku menemukan jawaban. Orang-orang tidak mau menjadi kurban urusan dengan polisi.  Menurut mereka kalau  dengan menolong  justru masalah menjadi ruwet. Mungkin menjadi saksi atau justru tertuduh. 

Astaghwirullahal 'adzim. Ya Allah berilah hidayah bagi kami manusia . Kayaknya, manusia  jaman sekarang  terasa  sangat kejam, tidak peduli dan  tidak manusiawi. Coba kalau si kurban tabrakan anak kita atau kita sendiri?
 *******
Sampailah kami di Toko buku Gramedia. Begitu masuk ke toko, langsung aku menuju deretan buku-buku best seller. Saat aku melihat-lihat buku-buku best seller, novel-novel berkualitas dan buku-buku new arrival rasanya mata  ini mau menangis. Betapa bodohnya dan kurang berpotensinya aku!

Oooh Mas Gito!, Sama siapa mas? Sapaku kaget.

Tahukah sobat. Mas Gito itu temenku. Dia lulusan SMAN 1 Girimarto, dan kini telah menjadi guru  SD. Dia  bersama-sama temennya dari Girimarto dengan perjalanan sekitar 60km demi buku. Hebat! Penuh semangat. Memang mas Gito ini salah satu sobatku yang luar biasa semangat  hidupnya.

Sehari yang lalu dia  menulis status di FBnya: bukan valentine yang kutunggu tapi pelaminan.

Memang mas Gito sebenatnya sudah saatnya menikah. Usianya sudah lumayan tua. Dia sudah PNS. Namun, Allah SWT belum menghadirkan jodoh yang tepat buatnya.

Di suatu waktu, mas Gito bercerita kepadaku bahwa dia sudah ingin menikah. Tapi sering kali dia menyatakan keseriusannya untuk menjalin hubungan dan berlanjut ke pernikahan, berkali-kali si wanita menolaknya dengan halus. 

"Sabar yo mas! Pokoknya berdoa saja. Insya Allah mas Gito akan mendapatkan yang mutakhir".

Manusia memang tak boleh putus asa. Ternyata sudah terbukti yang Maha  Penentu dan Maha Kuasa hanyalah Allah SWT. Manusia diwajibkan untuk  berdoa dan berusaha. Buat Mas Gito dan senasib dengannya semoga tetap semangat dan istiqomah.

Sabtu, 31 Januari 2015

Di Luar Prediksi

Lebih dari dua puluh lima tahun telah berlalu. Teringat kepada wajah-wajah sobat di SDN 2 Menerejo Baturetno, dan di SMPN1 Baturetno di mana aku bersekolah. Kami hanya bisa bertemu  segelintir dari mereka, saat aku bersilaturahmi ke saudaraku di desa Talunombo Baturetno saat lebaran. Maklum, setelah lulus SMP aku   pindah  ke  kota Solo untuk bersekolah dan kerja.

Di antara sobatku yang mengesankan adalah Sutaryanto. Dia tidak hanya sobatku saat di SMP, tapi juga satu kelas saat di SD. Setahuku dia orang yang sangat baik sejak anak-anak. Saat di SD pun dalam benakku sudah terbayangkan bahwa  dia akan jadi "orang hebat, baik dan istiqomah".

Kayaknya prediksiku tidak jauh  dari kenyataan. Kabar terakhir, beberapa bulan lalu dia nelpon ke aku bahwa dia bekerja di dinas kesehatan Jakarta Pusat. Hebatkan? Anaknya petani bisa  menjadi orang penting di negeri ini. Dia juga dalam beberapa hari ini sibuk mengurusi anaknnya yang akan didaftarkan di pondok pesantren Gontor Ponorogo.

Namun, sering di antara kita salah dalam memprediksi orang. Beberapa di antara temanku, saat SD-SMP penampilan dan prestasinya  di bawah standar. Bahkan ada di antaranya direndahkan oleh guru. "Thong-thong sot" itu sebutan guruku kepada salah satu temanku yang kumuh dan tidak menarik.(thong-thong sot adalah tokoh pewayangan dengan wajah lucu dan buruk rupa).

Kayaknya mas "thong-thong shot" menyimpan obsesi besar. Dia ingin menjadi pengusaha. Oh ya saat bersekolah, dia "ngenger" di  rumah pengusaha tahu Baturetno. Puluhan tahun berlalu. Ternyata mas "thong-thong shot" sudah berubah.  Dia sudah menjadi pria yang lebih menarik dan menjadi pengusaha sukses. Aku melihat-lihat di album foto di FB.  Hebat kan?. Tentu bagi mereka, termasuk guruku SMP yang pernah merendahkannya akan terbelalak dan  dan seharusnya meminta maaf karena mas thong-thong shot adalah "unpredictable man" atau manusia di luar dugaan. 

Termasuk aku pun pernah direndahkan  dan dibully. Bahkan kata-kata sobatku yang jelek itu belum bisa terhapus di pikiranku. Oh ya saat di SD-SMP aku di antara anak miskin dan paling kecil fisiknya. Ada  empat anak-anak kecil (baca; kecenthet) di  kelasku. Salah satunya  aku.

Kini aku yang pernah dibully di masa sekolah, sudah berubah. Mungkin ini juga di luar dugaan. Ortuku buruh &  tani , bukan orang kaya , tidak berpendidikan,  namun  anaknya  bisa bersekolah sampai S2.

Oh ya teringat beberapa bulan yang lalu,   salah satu sobatku yang  pernah merendahkanku menghubungiku lewat sms. Dia memohon maaf,  bahwa dia sadar dulu sering menyakiti hatiku dan meremehkanku. Dan aku  menjawabnya bahwa lupakan saja, itu masa lalu. Aku juga mohon maaf bila dulu aku berbuat salah. Sobatku itu tidak hanya  pernah merendahanku tapi memprediksi bahwa aku akan memiliki masa depan suram. Pokoknya kata-katanya masih terekam jelas di otakku. Mungkin dia kaget, setelah melihat FBku dan tahu kini aku menjadi guru.

Mengenang masa lalu, menyambut masa depan yang penuh tantangan. Selamat datang kebahagiaan. Selamat tinggal masa lalu! Bersyukur menuju mujur. Kekufuran akan menghnacurkan. Aku pun juga  terkadang  salah dalam memprediksi. Salam sukses sejati!

Minggu, 18 Januari 2015

Belajar dari Egoisme Orang Tua (Belajar Kisah Sarat Hikmah)

Mati  rasa, egoisme, materialistik: penyakit jiwa yang luar biasa. Penyakit tersebut jelas karena nilai-nilai luhur dari ajaran agama telah diabaikannya. Sering karena pertimbangan kesenangan sesaat merupakan sumber bencana.

Belajar dari kisah, kita bisa mengambil hikmah. Terkadang  egoisme pribadi telah mengalahkan segalanya. Ayat-ayat kauniyah telah tesebar, manusia sebenarnya tinggal belajar. Kemalasan merenung tertutupi oleh  hiburan-hiburan  kurangbermutu dan sering menipu.

Di bawah ini  Maskatno Giri   menulis kisah  penting  buah mencopas dari spiritual parenting.
 
Aga atau Rangga, kls 2 SMP Global Islamic School, bunuh diri menggantung di lemari baju kamarnya. Korban broken home, ayah ibunya berpisah, dan masing-masing sudah menikah lagi.

Ayahnya di Jakarta tapi sudah berkeluarga lagi. Berkali-kali berjanji ketemuan dengan Aga, tapi ditungguin oleh si anak ternyata jarang datang.

Ibunya sejak menikah tinggal di Surabaya dengan keluarga barunya, meninggalkan Aga kecil dengan nenek dan tante-nya. 

Anak ini depresi, merasa ayah ibunya nggak mencintainya lagi. Dia  ternyata sudah merencanakan kematiannya, karena merasa ibu dan ayahnya sudah tidak mencintainya.

Jadi, dia ingin kembali kepada pencipta Nya yang pasti lebih mencintainya.   Dia bahkan sudah memberikan mainan2 kesukaaannya kepada teman-temannya. Pada hari minggu dia trial kekuatan lemari dan memperkuat lemari supaya kuat mengantung tubuhnya.

Sejak minggu dia puasa, supaya ketika ia menggantung diri tidak keluar kotoran. Detail perencanaan ia tulis dalam smartphone-nya. Dan dia melaksanakannya pada hari selasa pagi tgl 13 Januari.

Sebenarnya tanda tanda si anak depresi sudah terlihat, tetapi orang tua, nenek dan tantenya tak menghiraukannya. 5 tahun sebelumnya, ketika orang tuanya bercerai sudah diperingatkan bahwa si anak sangat depresi dan cenderung  akn bunuh diri.

Bayangkan, untuk menggantung dalam lemari, maka dia harus menekuk kakinya. Bayangkan, di butuhkan waktu 1 menit sambil nafasnya tercekik dia harus terus menekuk kakinya.

Dibutuhkan konsentrasi dan niat yang kuat luar biasa untuk itu.... karena depresi.
Masya Allah..
****
Aga, adalah contoh anak yang berjiwa kosong, haus kasih sayang orang tuanya. Secara materi berkecukupan, sekolah di sekolah elite, pandai secara intelektual, berkomunikasi dengan ibunya memakai bahasa inggris...
Ternyata.... Nun jauh di lubuk hatinya, ia rindu belaian kasih sayang ayah ibunya. Rindu bercengkerama bersama seluruh keluarganya. Rindu bermain dan bermanja-manja bersama sosok yang telah melahirkannya...
Keluarga, adalah benteng yang tangguh bagi perkembangan jiwa anak-anak kita. Tempat yang paling nyaman untuk pulang.

Seruwet dan sepelik apapun permasalahan yang kita miliki, keluarga tetaplah tempat berteduh yang paling indah bagi jiwa dan hati kita.
Jangan sampai anak-anak kita bernasib seperti Aga.
Jangan lewatkan waktu yang hanya sebentar bersama mereka, karena usia mereka terus bertumbuh...
Jadikan masa kecil-nya bersama kita, menjadi kenangan terindah yang akan terus mereka kenang sepanjang usianya.
Kisah pilu diatas menjadi contoh yang sangat berharga bagi siapapun orangtua, baik keluarga utuh maupun tidak.
Saya yakin kedua orangtua Aga pun sangat tidak menghendaki ini terjadi. Kita yang hanya membaca kisahnya saja berderai-derai air mata, apalagi mereka. Semoga Allah سبحانه وتعالى memberikan hikmah yg terbaik dari peristiwa ini, baik untuk orangtua Aga maupun kita semua yg menyaksikannya.
Semoga kau tenang disana ya Aga sayang, bermain bersama Penciptamu yg senantiasa mencintaimu. Allahu Akbar!

Minggu, 11 Januari 2015

Ternyata Masih Bodoh!

Baru saja jalan-jalan bersama anak-anak keliling kota Solo melihat suasana malam Minggu. Tapi malam ini kami menyengaja bertujuan awal untuk membaca-baca buku di Gramedia. Tidak harus beli kan?

Begitu masuk ke Gramedia, langsung mataku tertuju ke deretan buku-buku best seller. Kubaca beberapa sampul buku dengan tampilan warna dan judul yang menarik dan menggoda. Kusambar dan kubaca juga biografi penulisnya. Luar biasa!. Ternyata banyak buku-buku best seller telah ditulis oleh para penulis muda.

Betapa bodohnya aku! Itulan ungkapan di pikiranku. Kini usiaku sudah  tidak muda lagi. Namun, sampai kini belum mampu menulis buku yang bagus. Kapan-kapan? . Keburu tua,  ... tapi  belum mampu berkarya.

Masih muda sudah mampu berkarya dan luar biasa. Kilas balik, teringat masa lalu diri sendiri. Masa mudaku yang belum tercerahkan, belum efektif dan produktif. Aku  semakin memprihatin dengan  masa lalu diri-sendiri. Namun, buat apa menyesalli?. Aku sadar masa lalu untuk pembelajaran hidup. Tak ada waktu telat untuk berjuang, Kini setidak tidaknya aku bisa memotivasi anak dan siswaku untuk menjadi generasi produktif efektif, kreatif dan inovatif. Idealnya generasi muda  dan berkah dalam hidupnya lewat karya.

Kini, aku hanya bisa memotivasi walau sebatas teori  dan berbagi  10 M cara mudah menjadi  manusia yang berilmu,  bermakna  dan mampu berkarya:

1. Memanjatkan doa  kepada Allah SWT agar dituntun untk menjadi manusia berguna, berkah dalam hidupnya dan mudah dalam menangkap ilmu.
2.  Memahami informasi penting  bukan sekedar menghafal
3.  Membaca adalah salah satu kunci belajar
4.  Memiliki sahabat  berilmu dan baik
5.  Mencatat  info penting
6.  Memahami  kata-kata kunci / pokok
7.   Membangun suasana belajar yang nyaman
8.  Melatih sendiri kemampuan diri dengan cara yang kita sukai
9.  Mengembangkan diri secara kreatif  dari  yang telah dipelajari
10. Merenunng jelas penting. Evaluasi diri tidak hanya sekedar senang-senang minus perenungan.

Semoga bermanfaat dan SALAM SUKSES SEJATI.


Adapun 28 cara tersebut adalah meliputi hal-hal sebagai berikut :

  1. Pelajari dan pahami sebanyak mungkin tentang cara kerja otak sehingga kita memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang otak kita sendiri.
  2. Terapkan pengetahan anda tentang otak manusia untuk menyusun buah pikiran yang lebih terarah.
  3. Ciptakan montase yang indah dengan otak anda.
  4. Kemampuan belajar kita tidak akan berkurang, dan bisa meningkat saat usia kita bertambah.
  5. Belajarlah tentang motorik  otak dan cara menggunakannya.
  6. Manfaatkanlah tentang eratnya hubungan antara pembelajaran, ingatan dan kecerdasan.
  7. Tingkatkan ingatan dengan menggunakan sistem ingatan.
  8. Kembangkan ingatan emosional anda secara intens dan mendalam.
  9. Berpikirlah menurut keluasan geografi otak.
  10. Kembangkan sebanyak mungkin hubungan asosiatif.
  11. Libatkan diri dengan kegiatan yang merangsang sebagian besar bagian otak.
  12. Biarkan otak menjadi otak.
  13. Jagalah kebersihan jiwa.
  14. Alihkan perasaan dan emosi untuk kebaikan anda.
  15. Ambillah tindakan aktif untuk mengurangi stress.
  16. Belajarlah menyelaraskan diri dengan irama pribadi tubuh.
  17. Perkuatlah daya perhatian dan konsentrasi anda.
  18. Latihlah kekuatan logika anda.
  19. Kembangkan toleransi terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.
  20. Kembangkan kekuatan metakognisi: berpikir tentang pikiran.
  21. Perkayalah mental anda melalui bacaan yang sebanyak-banyaknya dan variatif.
  22. Tingkatkan kemampuan sensorik anda.
  23. Pelajarilah serta perdalamlah pengetahuan anda tentang seni dan music.
  24. Buatlah program olahraga yang bertujuan untuk mengasah otak.
  25. Tingkatkan ketrampilan kendali motorik halus yang melibatkan tangan secara intens.
  26. Lakukan relaksasi mental atau keadaan santai secara teratur.
  27. Manfaatkan teknologi untuk peningkatan fungsi otak. Menggunakan music misalnya.
  28. Berkonsentrasi dan bertindaklah selaras dengan kemampuan alami anda sebagai individu yang bahagia.
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2014/02/tips-cara-melatih-otak-agar-tetap.html#sthash.iuTbFQBd.dpuf

  1. Pelajari dan pahami sebanyak mungkin tentang cara kerja otak sehingga kita memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang otak kita sendiri.
  2. Terapkan pengetahan anda tentang otak manusia untuk menyusun buah pikiran yang lebih terarah.
  3. Ciptakan montase yang indah dengan otak anda.
  4. Kemampuan belajar kita tidak akan berkurang, dan bisa meningkat saat usia kita bertambah.
  5. Belajarlah tentang motorik  otak dan cara menggunakannya.
  6. Manfaatkanlah tentang eratnya hubungan antara pembelajaran, ingatan dan kecerdasan.
  7. Tingkatkan ingatan dengan menggunakan sistem ingatan.
  8. Kembangkan ingatan emosional anda secara intens dan mendalam.
  9. Berpikirlah menurut keluasan geografi otak.
  10. Kembangkan sebanyak mungkin hubungan asosiatif.
  11. Libatkan diri dengan kegiatan yang merangsang sebagian besar bagian otak.
  12. Biarkan otak menjadi otak.
  13. Jagalah kebersihan jiwa.
  14. Alihkan perasaan dan emosi untuk kebaikan anda.
  15. Ambillah tindakan aktif untuk mengurangi stress.
  16. Belajarlah menyelaraskan diri dengan irama pribadi tubuh.
  17. Perkuatlah daya perhatian dan konsentrasi anda.
  18. Latihlah kekuatan logika anda.
  19. Kembangkan toleransi terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.
  20. Kembangkan kekuatan metakognisi: berpikir tentang pikiran.
  21. Perkayalah mental anda melalui bacaan yang sebanyak-banyaknya dan variatif.
  22. Tingkatkan kemampuan sensorik anda.
  23. Pelajarilah serta perdalamlah pengetahuan anda tentang seni dan music.
  24. Buatlah program olahraga yang bertujuan untuk mengasah otak.
  25. Tingkatkan ketrampilan kendali motorik halus yang melibatkan tangan secara intens.
  26. Lakukan relaksasi mental atau keadaan santai secara teratur.
  27. Manfaatkan teknologi untuk peningkatan fungsi otak. Menggunakan music misalnya.
  28. Berkonsentrasi dan bertindaklah selaras dengan kemampuan alami anda sebagai individu yang bahagia
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2014/02/tips-cara-melatih-otak-agar-tetap.html#sthash.iuTbFQBd.dpuf

  1. Pelajari dan pahami sebanyak mungkin tentang cara kerja otak sehingga kita memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang otak kita sendiri.
  2. Terapkan pengetahan anda tentang otak manusia untuk menyusun buah pikiran yang lebih terarah.
  3. Ciptakan montase yang indah dengan otak anda.
  4. Kemampuan belajar kita tidak akan berkurang, dan bisa meningkat saat usia kita bertambah.
  5. Belajarlah tentang motorik  otak dan cara menggunakannya.
  6. Manfaatkanlah tentang eratnya hubungan antara pembelajaran, ingatan dan kecerdasan.
  7. Tingkatkan ingatan dengan menggunakan sistem ingatan.
  8. Kembangkan ingatan emosional anda secara intens dan mendalam.
  9. Berpikirlah menurut keluasan geografi otak.
  10. Kembangkan sebanyak mungkin hubungan asosiatif.
  11. Libatkan diri dengan kegiatan yang merangsang sebagian besar bagian otak.
  12. Biarkan otak menjadi otak.
  13. Jagalah kebersihan jiwa.
  14. Alihkan perasaan dan emosi untuk kebaikan anda.
  15. Ambillah tindakan aktif untuk mengurangi stress.
  16. Belajarlah menyelaraskan diri dengan irama pribadi tubuh.
  17. Perkuatlah daya perhatian dan konsentrasi anda.
  18. Latihlah kekuatan logika anda.
  19. Kembangkan toleransi terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.
  20. Kembangkan kekuatan metakognisi: berpikir tentang pikiran.
  21. Perkayalah mental anda melalui bacaan yang sebanyak-banyaknya dan variatif.
  22. Tingkatkan kemampuan sensorik anda.
  23. Pelajarilah serta perdalamlah pengetahuan anda tentang seni dan music.
  24. Buatlah program olahraga yang bertujuan untuk mengasah otak.
  25. Tingkatkan ketrampilan kendali motorik halus yang melibatkan tangan secara intens.
  26. Lakukan relaksasi mental atau keadaan santai secara teratur.
  27. Manfaatkan teknologi untuk peningkatan fungsi otak. Menggunakan music misalnya.
  28. Berkonsentrasi dan bertindaklah selaras dengan kemampuan alami anda sebagai individu yang bahagia
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2014/02/tips-cara-melatih-otak-agar-tetap.html#sthash.iuTbFQBd.dpuf

  1. Pelajari dan pahami sebanyak mungkin tentang cara kerja otak sehingga kita memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang otak kita sendiri.
  2. Terapkan pengetahan anda tentang otak manusia untuk menyusun buah pikiran yang lebih terarah.
  3. Ciptakan montase yang indah dengan otak anda.
  4. Kemampuan belajar kita tidak akan berkurang, dan bisa meningkat saat usia kita bertambah.
  5. Belajarlah tentang motorik  otak dan cara menggunakannya.
  6. Manfaatkanlah tentang eratnya hubungan antara pembelajaran, ingatan dan kecerdasan.
  7. Tingkatkan ingatan dengan menggunakan sistem ingatan.
  8. Kembangkan ingatan emosional anda secara intens dan mendalam.
  9. Berpikirlah menurut keluasan geografi otak.
  10. Kembangkan sebanyak mungkin hubungan asosiatif.
  11. Libatkan diri dengan kegiatan yang merangsang sebagian besar bagian otak.
  12. Biarkan otak menjadi otak.
  13. Jagalah kebersihan jiwa.
  14. Alihkan perasaan dan emosi untuk kebaikan anda.
  15. Ambillah tindakan aktif untuk mengurangi stress.
  16. Belajarlah menyelaraskan diri dengan irama pribadi tubuh.
  17. Perkuatlah daya perhatian dan konsentrasi anda.
  18. Latihlah kekuatan logika anda.
  19. Kembangkan toleransi terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.
  20. Kembangkan kekuatan metakognisi: berpikir tentang pikiran.
  21. Perkayalah mental anda melalui bacaan yang sebanyak-banyaknya dan variatif.
  22. Tingkatkan kemampuan sensorik anda.
  23. Pelajarilah serta perdalamlah pengetahuan anda tentang seni dan music.
  24. Buatlah program olahraga yang bertujuan untuk mengasah otak.
  25. Tingkatkan ketrampilan kendali motorik halus yang melibatkan tangan secara intens.
  26. Lakukan relaksasi mental atau keadaan santai secara teratur.
  27. Manfaatkan teknologi untuk peningkatan fungsi otak. Menggunakan music misalnya.
  28. Berkonsentrasi dan bertindaklah selaras dengan kemampuan alami anda sebagai individu yang bahagia
- See more at: http://visiuniversal.blogspot.com/2014/02/tips-cara-melatih-otak-agar-tetap.html#sthash.iuTbFQBd.dpuf

Selasa, 30 Desember 2014

Refleksi Diri di Akhir Tahun atas Rumah Tangga Kami

Bingung juga, mau ngapain di liburan panjang.  Sebetulnya kami ingin  piknik dan berbelanja. Namun ternyata dananya belum ada.  Daripada bengong pokoknya nulis saja.

Tulisanku ini bukan teori dan angan-angan belaka. Bukan  juga bermaksud untuk kepentingan  membanggakan diri. Aku menulis sebisanya, semoga Allah SWT meridloinya. 

Sehari lagi sudah pergantian tahun. Kesempatan emas untuk refleksi diri.  Tak terasa usia rumah tangga kami tidak muda lagi. Ternyata sudah lima belasan tahunan. Dan Alhamdulillah rumah tangga kami sangat membahagiakan. Selama belasan tahun, kami tidak pernah bertengkar. Ini beneran lho!, keempat anak kami belum pernah sama sekali mengetahui kalau kami bertengkar. Belum pernah ada piring/gelas  terbang sebagai wujud kemarahan. Tidak percaya silahkan tanya saja pada anak-ank atau para tetangga kami!. Wah, wah. Bukan untuk wah-wahan lho!

Di pengujung tahun kami perlu mawas diri dan menjaga keistiqomahan atas keharmonisan kami, semoga kebahagian kami abadi.  Tentu, doa kami, kebahagiaan kami terbawa sampai di akherat  nanti.

Sekali lagi ini bukan bermaksud berteori dan menyombongkan diri. Sejak belum menikah, kami sudah giat berdoa, supaya jika kami menikah, semoga Allah SWT memberikan keluarga sakinah, mawadah dan warrohmah. Kami tidak berpacaran, kami dijodohkan.Terbukti, tanpa pacaran  kami  hidup bahagia. Jelas, Allahlah pembimbing kami.

Lalu, aku akan bertutur tentang tip kami untuk menciptakan surga dalam rumah tangga;

1.    Menjadikan agama Islam sebagai pondasi keluarga.
Kenapa agama  Islam sebagai pondasinya? Islam adalah keyakinan kami. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga adalah batu pertama untuk membangun istana masyarakat muslim dan merupakan madrasah iman yang diharapkan dapat mencetak generasi-generasi yang shalih dan shalihah yang mampu menegakkan kalimat Allah di muka bumi.

Rasulullah saw pernah bersabda, “Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, sebab kecantikan itu akan lenyap dan janganlah kamu menikahi mereka karena hartanya, sebab harta itu akan membuat dia sombong. Akan tetapi, nikahilah mereka karena agamanya, sebab seorang budak wanita yang hitam dan beragama itu lebih utama.” (H.R. Ibnu Majah).

2.   Menjadikan cinta kasih sebagai atapnya.
Cinta Kasih adalah sesuatu yang mesti ada dalam sebuah pernikahan, karena cinta merupakan bumbu perkawinan. Jika pernikahan dibarengi dengan cinta, maka pernikahan akan terasa indah, penuh dinamika.

Dalam salah satu hadits dikisahkan, bahwa Mughirah bin Syu’bah telah meminang seorang gadis, kemudian Rasulullah saw memberikan nasehatnya: ”Lihatlah gadis tersebut terlebih dahulu, karena dengan melihatnya bisa menjamin kelangsungan dan keharmonisan engkau berdua” (H.R. At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).

3.    Menghiasi keluarga dengan jiwa sabar dan syukur.
Rasulullah saw bersabda, ”Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapat kesenangan dia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah dia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya.” (H.R. Muslim).

Kami pun masih pada tataran belajar  kesyukuran. Eeeh baru belajar saja sudah bahagia. Keluarga  bahagia/ sakinah terbentuk bukan karena kosongnya kesulitan, ujian, dan problematika hidup. Tapi, ia terbentuk karena sikap dan cara menyikapinya dengan benar, yaitu dengan menanamkan sikap sabar dan syukur.
4.    Menjadikan  MODELLING (keteladanan)  sebagai cara utama dalam mendidik anak-anak.
Ali bin Abi Thalib pernah berpesan, ”Didiklah anak-anakmu dengan bijak, karena mereka akan mengalami zaman yang tidak akan engkau alami”. Banyak cara dalam mendidik anak namun mendidik dengan memberikan teladan adalah yang paling utama. Anak belajar dengan mudah karena orang tua menjadi model bagi sang anak. 

Semoga Bermanfaat. Salam Sukses Sejati!

Minggu, 28 Desember 2014

Sabar Bersama Anak Nakal

Baru saja aku  mendapat pembelajaran dari buku "Chicken Soup for the Teenage  Soul", dalam kisah nyata: "She  Didn't Give Up on Me". Diceritakan seorang ibu yang memiliki kesabaran luar biasa  dalam menghadapi anak perempuannya (6 tahun) yang sangat kurang ajar. 

Anaknya sering marah-marah dan suatu waktu membentak ibunya: I hate you  I don't want to  live  here with you!...... Ibunya tidak marah dan tidak terlalu serius menanggapinya, lalu sambil memeluknya dan  berkata:   "We're family, and family don't  give up on each other".(Kita keluarga dan keluarga tak menyerah satu sama lain). Anaknya terdiam.

Singkatnya ibu memiliki keunggulan: tidak hanya  memiliki kesabaran luar biasa, juga pantang menyerah  dalam menghadapi kekurangajaran putrinya.  Pada akhirnya anaknya yang nakal lambat laun bersamaan dengan perubahan usianya, dia berubah menjadi anak yang baik dan terinspirasi  ingin menjadi ibu yang  sabar seperti ibunya.

Sebetulnya ceritanya panjang. Aku sempat membaca secara berulang kisah ibu yang sabar dan aku meneteskan air mata: aku harus belajar menjadi sabar dan lebih baik kepada ortuku dan kepada anakku.  Lalu aku mengumpulkan beberapa nasihat bagaiman  menjadi sabar. Berikut ini nasihat supaya kita  tidak mudah marah  dalam menghadapi anak kita yang nakal:

1.  Bersyukur . Seberat apapun rintangan dalam mendidik anak, tetap saja kita jauh lebih beruntung dan bahagia daripada para orang tua yang belum pernah memiliki anak.
 2. Berwudlu. Islam mengajarkan supaya kita  menjaga wudlu. Apalagi saat marah. 
 3. Bertanya pada diri sendiri apakah bermanfaat atas kemarahan kita. Sebelum meluapkan kemarahan dengan kata-kata yang penuh emosi pada anak kita, pikirkan sejenak apakah kata-kata kita akan bermanfaat dan akan semakin mendidik anak, atau malah mengajarkan kekerasan pada anak
 4. Membayangkan jika kemarahan kita diketahui orang lain. Apa yang  kita rasakan bila kemarahan kita pada anak ternyata diketahui orang lain? Pastinya  kita  akan merasa malu sebagai orang tua. Kita sudah tahu tentu: Malu sebagian dari iman 
5. Mengingat seseorang yang penyabar. Hampir di setiap keluarga, selalu ada seseorang yang benar-benar memiliki kesabaran yang kuat. Biasanya orang itu adalah orang tua kita, ayah dan ibu. Coba kita bayangkan bagaimana sikap  ibu kita yang penyabar bila menghadapi kesulitan mendidik anak seperti yang  kita alami. Dengan kata lain, tirulah kesabaran orang lain!
Semoga bermanfaat dan  SALAM SUKSES SEJATI!



Kamis, 11 Desember 2014

2 Tahun Lewat Blogku Dibuat Oleh Blogger Modal Nekat Semoga Membawa Berkat (Ambal Warso blogku, Hikmah Blogging)

Catatan harian dalam blog  pribadi ini dibuat jelas utamanya untuk kepentinganku pribadi. Maka tema blog ini "Memotivasi Diri Sendiri",  dari seorang penulis / blogger modal nekat. Wah, Alhamdulillah  blogku sampai saat ini sudah dibaca lebih dari 100 ribu pembaca. Bukan untuk sombong-sombongan lho!  Bahkan pembaca yang telah mengunjungi blogku melalui google + sudah mendekati  300 ribuan. Memang inilah salah satu kebahagiaan kami: bisa berbagi,  menghibur diri dan juga menutupi (kebodohan, kelemahan dan aib diri). Semoga membawa berkah.

Kini aku mau berbagi 6 M tentang manfaat membuat catatan harian dalam blog,   lebih jauh  semoga  blogku  menjadi an inspiring blog :

1. Menanamkan kebajikan yang akan kita petik pahala dari Allah SWT. Pahala itu tentu kita dapatkan dengan memanfaatkan waktu secara baik, syukur-syukur bisa memotivasi  dan  dapat bermanfaat bagi orang lain. Berbagi nasihat dan motivasi adalah salah satu bentuk sedekah.  Dan Allah tidak  lupa dalam mencatat  kebaikan dari setiap jerih payah   jari jemari dan dari kreativitas kita,
2. Menghibur diri dan memuaskan batin diri. Kebahagian diri atau kepuasan batin jelas tidak bisa di nilai dengan materi, mana kala tulisan kita sudah selesai. Hal itu akan memberikan motivasi, inspirasi dan keinginan yang sangat kuat, apa lagi penulis pemula seperti saya sendiri. Waduh, di kala ingat berbagai kelemahanku, rasanya hati ini gusar. So menulis adalah cara efektif untuk mengobatinya.
3. Menjadi orang bijak. Banyak orang yakin dan   beranggapan bahwa, setiap penulis mempunyai jiwa dan pemikiran yang lebih idealis, sportif, kreatif dan semangat akan mampu meberikan bimbingan dan arahan bagi para  pembaca.
4. Menambah wawasan pengetahuan, dengan menjadi seorang blogger tentu kita dituntut untuk menyajikan suatu postingan yang bersifat realitis  maupun fiktif namun kadang kala seorang penulis tidak lepas dari masa jenuh yang pada akhirnya menyebabkan pikiran menjadi macet sehingga tidak dapat berpikir, dan inilah saatnya seorang penulis harus mau move on yaitu dengan cara memperbanyak membaca artikel orang lain dan sharing dengan teman blogger lain dengan begitu seorang penulis akan mendapat ide dan wawasan baru.
5. Menambah teman di dunia maya, walaupun  blogging di dunia maya tidak menutup kemungkinan pertemanan tersebut terjalin hingga di dunia nyata itu telah terbukti  bisa mengundang rezeki.
 6. Menyimpan arsip tulisan dalam blog, Insya Allah lebih aman karena tidak termakan virus dari  hardisk, flashdisk atau  dari  perangkat lainnya.

Teringat nasihat Al Ustadz: fastabihul khairaat-mari berlomba dalam kebaikan!. SALAM SUKSES SEJATI!


Sabtu, 29 November 2014

Kami Juga Perlu Belajar Ikhlas Merawat Orang Tua (Tip Damai Bersama Ortu)

Aku anak terakhir dari tujuh bersaudara. Aku dilahirkan saat usia ibuku sudah  tua (mendekati lima puluh tahun). Aku sekeluarga diamanati untuk merawat dan hidup bersama orang tua. Namun, ayahku sudah meninggal sekitar tiga tahun yang lalu di usia 94 tahun. Kini kami hidup bersama ibuku yang usianya sekitar 90 tahun. Alhamdulillah beliau  masih sehat. Walau secara fisik masih energetic, tapi secara pendengaran dan kejiwaanya sudah lemah. Kelemahan   beliaulah yang membuat kami sekeluarga harus berlatih SABAR.

Kesabaran kami diuji setiap hari, karena beliau terkadang salah faham,  dan tersinggung. Saya dan istri dianggap sebagai anak yang masih kecil, sehingga kami sering dihujani kata-kata nasihat dan motivasi  yang kalimatnya diulang-ulang. Jelas membosankan.

Kejadian yang baru saja terjadi kemarin, betapa kami dibuat pusing. Ibuku marah-marah dan kami tidak tahu apa penyebabnya. Kami sudah sepakat bersama istri tidak menanggapi secara serius. Dan kami pun tidak membantah. Membantahkan percuma karena beliau baru emosiaonal,  dan tidak bisa  mendengar  dengan baik. Pokoknya : SABAAAAR, SAAABAAAR DAN SAAABAR.

Sebagai motivasi untuk diriku sendiri, dan seluruh anggota  keluargaku untuk tetap sabar, tegar dan berusaha bahagia  walau hati dan pikiran kita digoncang-goncang. Kami mengingatkan diri: pokoknya  enjoy saja!. Sebab kami memiliki obsesi besar: kami berharap masa tua kami bahagia, karena memiliki anak cucu yang berbakti kepada ortunya.

Melalui tulisan ini, aku memotivasi diri tiada henti. Baru saja membuka berbagi artikel tentang "pencerahan bagi orang yang hidup bersama  (baca: merawat) orang tua  yang sudah jempo".

Yang jelas aku pun juga sering lupa  pada kata motivasi diriku sendiri. Eeeeeh ternyata aku pun  juga perlu  motivasi,  nasihat  dan banyak belajar  menjadi ikhlas untuk merawat ortu. Jelas   kita perlu sadar bahwa kita nantinya juga akan menjadi tua, kini kita memiliki kesempatan dan  kuwajiban berbakti  kepada  ortu kita.

Aku terinspirasi dari berbagai konselor dan motivator  salah satunya dari  ibu Ainy Fauziyah  yang pernah  dimuat dalam  Tempo.com. Biar aku lebih mudah memahami, aku meramu dan merangkum  tulisan "motivasi  damai bersama ortu"  kuberi  rumus  7 M.  Ini bisa menjadi kiat agar kita rumah  tangga bisa tentram dan damai bersama ortu kita.

1. Memerlukan pengendalian emosi yang baik, kita tidak perlu  panik bila orang tua "rewel", diam membisu, atau marah-marah. Hal tersebut merupakan siklus alami perubahan sikap kembali seperti anak kecil. Dan ortu pun terkadang juga CAPER. Pokoknya : Don't be so serious!

2. Menghadapi sikap “aneh” para orang tua dengan sikap tenang, sabar, dan legawa. Sikap-sikap tersebut meminimalkan sikap negatif mereka. Pokoknya santai saja menghadapi ortu!

3. Menumbuhkan perasaan bahwa orang tuanya masih ingin dianggap penting, mampu melakukan apa saja, dan berguna. Jadi, orang tua akan nyaman. Pokoknya jangan merendahkan beliau!

4. Membiasakan memberi pujian terhadap apa pun yang dilakukan orang tua, sekalipun hal kecil. Misalnya: "Wah, ibu masih cantik.". Pokoknya puji saja beliau!

5. Menjadi pendengar yang baik untuk segala cerita masa lalu ataupun berbagai keluhan orang tua. Dengan begini, para orang tua akan merasa diperhatikan dan masih dianggap penting. Intinya, Jangan sepelekan beliau!

6. Merawat atau melayani orang tua dan  meminta waktu sebentar dengan baik-baik, supaya mereka mau mendengarkan kita untuk mendapatkan solusi terbaik bila mereka menginginkan sesuatu.

7. Menciptakan sebuah rutinitas berupa pertemuan atau kegiatan yang menjalin sebuah komunikasi intim.  Salah satu cara keluarga kami mengajak beliau sholat berjamaah bersama anak dan istri.

Semoga bermanfaat dan SALAM SUKSES SEJATI!

Selasa, 18 November 2014

Guru Nyabu? (Belajar arti Kehidupan dan Keistiqomahan)

Ada berita  heboh di  berbagai media  tiga  hari terakhir ini:  Guru Besar Unhas Prof Dr Musakkir SH, MH dan Kepala UPT Bantuan Hukum Unhas, Ismail Alrip SH Mkn, tertangkap mengisap sabu bersama mahasiswi di kamar 312 Hotel Grand Malibu, tepatnya Jumat (14/11/2014) dini hari.

Sebenarnya ini adalah aib di dunia pendidikan. Walau  aib, tapi ada hal yang  jauh lebih penting, yakni  kita bisa belajar tentang  berbagai hikmah kehidupan.

Dalam falsafah Jawa ada istilah "mburu uceng kelangan dheleg". Maksudnya kurang lebih; cuma mengejar sesuatu yang kecil tapi harus  mengurbankan sesuatu yang besar. "ora cucuk" alias  rugi besar.  Mencari   kenikmatan instan terhadap godaan wanita dan sabu  dampaknya   hilangnya pekerjaan, hancurnya karier, cemoohan,  aib dll.
Pak guru kok nyabu! Ya  pasti  ada resiko besar, dia harus siap-siap dipecat. Yang kedua dia dan keluarganya akan menanggung  malu dan beban aib yang luar biasa. Pokoknya sang profesor akan kehilangan banyak hal di usia yang sudah lebih dari 45 tahun. Padahal seharusnya dia menikmati hidup masa tua dengan bahagia bersama keluarga.

Saya pikir kita tidak perlu terburu-buru merendahkan  atau menghakimi guru yang baru malang. Dari kisah pak guru besar    kita bisa belajar, tentu  belajar dari berbagai nasihat yang sering dianggap nasihat kuno antara lain: pentingnya bergaul dengan orang-orang yang baik, pentingnya memiliki daya tahan diri terhadap godaan syetan, pentingnya kehati-hatian (bisa juga dia target jebakan  atas persaingan dan atau kepentingan lain) dan  yang jauh lebih penting memiliki  keistiqomahan dalam keimanan dan ketaqwaan. 

Di masa lalunya Aku  sangat yakin pak profesor banyak memiliki kebaikan dan kelebihan yang pantas diandalkan dan diteladani.  Manusia bisa lupa, bahwa kitapun   sering  tidak istiqomah dalam menjaga kebaikan kita. 

Yang terakhir kita  sebagai manusia sangat berpotensi terkena "goda". Kita tinggal menunggu dan kita harus selalu berdoa semoga kita diberi kekuatan lahir dan bathin dalam menghadapi godaan syetan.....SALAM SUKSES SEJATI

Selasa, 11 November 2014

Ada Apa dengan Pola Pikir Kesuksesan dan Kemenangan (winning mindset)?


Meraih hikmah luar biasa di balik kegiatan pelatihan "Soft Skill"   di SMAN 1 Girimarto  pada hari  senin 10/10/2014.

Sekitar dua jam para siswaku  dimotivasi dan dicerahkan pemikirannya  dalam PELATIHAN SOFT SKILL LEADERSHIP: "Winning Mindset" dari Surya Global Jogja dengan pembicara Ir Wasi D. TEFL alumni UGM.


Alhmdulillah aku, Maskatno Giri diamanati menjadi pengarah acara, so pikiranku setidak-tidaknya turut tercerahkan. Menurut mbah Man nama beken dari bp Ir arah Wasi, "Winning mindset"  dimaknai pola pikir  yang menggerakkan, mendorong atau yang menjadi landasan mengapa seseorang untuk menjadi pemenang. 

Untuk meraih  sukses menjadi pemenang mbah Man menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kemenangan dan kesuksesan.    Pertama, "Jangan  sepelekan  informasi penting lewat". Orang yang tidak peduli dengan info penting, dia akan menjadi pecundang.

 Yang kedua,  lingkungan terdekat. Kira-kira kalau lingkungan terekatnya adalah orang-orang yang selalu pesimis, malas, tidak produktif, dll, Anda terbawa suasananya tidak? Tentu saja terbawa. Dan ini menjadi suatu kebiasaan hingga akhirnya otak sadar Anda memindahkan kebiasaan ini menjadi suatu kebiasaan (program) baru untuk alam bawah sadar. Akhirnya, kerangka berpikir Anda pun terpengaruh juga menjadi pola pikir yang cenderung negatif.  Hati-hati juga dengan siapa Anda bergaul! dalam  istilah jawa "ojo cedak kebo gupak".

Berikutnya, masa lalu. Sering kali kenangan masa lalu yang kelam menghambat laju pertumbuhan kita dalam merangkai masa depan yang penuh dengan kesuksesan. Tak perlu terpaku dengan masa lalu. Pokoknya apapun masa lalu Anda, yang terpenting adalah apa yang Anda lakukan saat ini. Menatap masa depan dengan keceriaan adalah jalan kebijakan dan keutamaan. ......SALAM SUKSES SEJATI.

Kamis, 30 Oktober 2014

Tak Harus Diawali dari Mimpi

 "Jamiil, biarlah dan sabarlah saat ini kita miskin  harta, tapi  jangan sampai kita miskin cita-cita!" Itulah nasihat ayahnya mas Jamil Azzaini. Nasihat ayahnya tersebut  terekam secara mendalam di benak mas Jamil.

Kehidupan di masa kecil  mas Jamil terinspirasi oleh para insinyur pertanian di kampungnya."Kok enak ya jadi insinyur. Rapi dan terhormat. Sungguh berbeda dengan nasib ayahku sebagai pegawai perkebunan rendahan". Terlintas di  pikiran Mas jamil.  

Mas Jamil bercita-cita menjadi insinyur dan kuliah di IPB.  Singkat cerita mas Jamil menjadi insinyur.  Itulah sekelumit kisah Mas Jamil  yang di  tayangan acara Kick Andi Metro TV beberapa waktu lalu.

Masa lalu  berlalu. Cita-cita mas Jamil untuk  menjadi insinyur pertanian menjadi kenyataan. Namun,  beberapa tahun terakhir ini mas Jamil sering muncul di berbagi media, beliau dikenal sebagai motivator dan pengusaha hebat.  Beliau  tidak begitu dikenal sebagai insinyur pertanian. Menjadi  pembicara publik, motivator,  pengusaha dan penulis "bukan  hasil  mimpi" di masa kecil mas  Jamil.

Menjadi manusia hebat, ternyata tidak harus diawali dari mimpi, kan? Oooh ya  aku ingin bercerita  sedikit soal bp. Jokowi. Sebelum menjadi Presiden RI,  bp Jokowi pernah diwawancarai  oleh seorang wartawan tentang prediksi nasib beliau ke depan. Menurut  pernyataan wartawan, bp Jokowi pantas dan layak menjadi presiden. Bp Jokowi menaggapi dengan enteng bahwa   beliau tidak pernah bermimpi  menjadi presiden.

Dua cerita di atas cuma kesimpulan sederhana bahwa nasib kita ke depan tidak harus diawali dari mimpi. Apapun profesi kita ke depan, yang terpenting adalah rezeki kita "halalalan thoyiban dan penuh keberkahan".  Terbukti  bahwa masa depan adalah  misteri. Hanya Allah SWT yang Maha Tahu. Namun, kita diperintahkan untuk tetap tabah, sabar dan ikhlas dalam meraih rezeki demi masa depan kita. Dan yang terpenting adalah DOA. Dengan doa takdir Allah  bisa berubah, karena Allah  punya kuasa atas segala sesuatu.

SALAM SUKSES SEJATI! SEMOGA PEMBACA TIDAK ALERGI DENGAN MOTIVASI MENUJU SUKSES SEJATI?


Sabtu, 25 Oktober 2014

Ternyata Batu Empedu (Hikmah Minggu ini)

Hikmah Minggu ini: Kami harus belajar arti  menjadi kesyukuran, keikhlasan dan kesabaran. Dua hari terakhir ini aku mendapatkan pembelajaran hidup yang luar biasa.  

Baru saja aku dan istri bersilaturahmi ke salah seorang ibu  Nina (nama samaran) yang sakit berbulan-bulan tidak sembuh-sembuh. Dia mengeluh sering perut/ lambung sakit. Kalau lambungnya sakit, dia cuma minum obat mag. Sebentar sembuh, sebentar sakit lagi.  Dia bercerita bahwa sudah beberapa kali datang ke beberapa dokter dan beberapa di antarnya dokter spesialis. Eeeh walau sudah spesialis namun  kesimpulan mereka berbeda-beda. Ada yang menyimpulkan sakit maag, kanker, infeksi dll.

Namun, setelah  pulang ke rumah ortunya di Surabaya, dia periksa ke dokter dan di USG. Hasilnya positif  empedunya berbatu. Diperkirakan batu sudah bersarang sekitar lima tahunan.
Setelah  ke Solo dia berniat periksa ke RS dr. Oen  Solo Baru. Hasil foto rongten di sampaikan, dan diputuskan  bahwa benar bahwa  sudah ada beberapa batu yang bersarang di dekat empedu, dan beberapa batu itu  harus diangkat.

Singkat cerita, setelah hunting info baik dari mulut kemulut dan via intrnet, di Solo sudah ada alat canggih dan dokter canggih yang berhubungan dengan batu empedu.  Kalau tidak salah namanya  Dr. Gandhi di RS Kasih Ibu.

Benar, akhirnya bu Nina memutuskan untuk bersedia dioperasi di RS Kasih Ibu Solo. Dan Alhamdulillah hasil operasi lancar dan sukses.Tidak hanya batu saja yang diangkat, empedunya juga diangkat. Jadi bu Nina hidup tanpa empedu, karena empedunya sudah rusak. Setelah pulang dari RS, alhamdulillah aku dan istri diberi kesempatan mendapat pahala dari Allah untuk bezuk. Di tengah-tengah  kami ngobrol, kami ditunjukkan  beberapa batu yang berasal dari tubuh bu Nina. Batu tersebut dimasukkan  di dalam  toples plastik.

Bagi orang yang suka perdukunan, pasti  mereka akan  menyimpulkan bahwa batu tersebut telah dimasukkan oleh seseroang atau dukun. Padahal ini nyata bahwa batu empedu bisa bersarang di tubuh setiap orang tanpa kecuali, terutama  bagi mereka yang suka makan jeroan, lemak atau kolesterol tinggi, benda-benda bercun tersebut mengendap, mengeras dan membatu.  Memang bu Nina bercerita dengan jujur bahwa hobinya makan jeroan, dan senang konsumsi kulit ayam, dan ini sudah kebiasaan selama puluhan tahun.

Bu Nina menambahkan. "Untung Mas! Aku ikut BPJS jadi aku merasa dibantu sekitar 10 juta, jadi aku cuma terkena beaya sekitar 7 jutanan. Namun bagi keluarga kami uang 7 juta bukan uang sedikit"

"Mas aku sempat stress, karena beberapa dokter kok pendapatnya beda-beda, aku juga pernah  disimpulkan sebagai penderita kanker rahim ganas, saking stressnya karena aku belum siap mati, sampai aku benar-benar terkena  asam lambung berat".

Kami benar benar mendapat pembelajaran hidup  yang  berarti: nikmat kesehatan yang harus di syukuri, jiwa ikhlas yang harus legowo dalam berbagi situasi (walau ini berat), menjaga pola makan ( makan di dalam Islam tidak hanya sekedar halal tapi  harus  baik, pas dan sehat.

Senin, 20 Oktober 2014

Hilangnya Kehormatan Diri

Kisah nyata salah satu orang yang telah kehilangan  kehormatan atau harga dirinya. Beberapa bulan yang lalu  seorang pemuda tetanggaku  dititipi HP untuk disampaikan ke saudaranya . Eeeeh ternyata HPnya tidak disampaikan tapi diembat sendiri. 

Beberapa menit berlalu, mertuaku mengungkapkan kekecewaanya kepada keluargaku. Pasalnya salah satu dari anaknya yang tinggal di Kalimantan mengirimi  dan  menitipkan  barang ke salah satu pemuda  (kerabat) yang pulang ke Jawa,  eeeh ternyata barangnya tidak disampaikan juga, alias diembat sendiri.

Akhirnya, aku terinpirasi untuk menulis tentang pentingnya sifat amanat di blogku ini. Karena ini kisah pengalamanku, yang sejak remaja sering dimotivasi melalui  kajian dan diberi pelajaran dari Al Qur'an:

 “Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya (amanah).” (QS Al-Qhashash 27)

 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS Al-Anfaal 27).

Alahmdulillah, sejak remaja aku selalu teringat, bahwa kalau diamanati (dititipi) sesuatu  aku  harus berusaha sekuat tenaga menyampaikan amanat  yang aku terima. Ustadzku menekankan "Tetaplah berbuat baik walau sendirian, tetaplah amanah di situ letak kehormatan dan kemuliaan. Tidak amanah=hilang kehormatan diri".

Puji syukur, ya Allah  aku diberi hidayah keimanan. Walau aku bukan manusia sempurna. Walau sejak remaja sudah terbiasa hidup miskin.  Seingatku, dari remaja sampai memiliki anak remaja belum pernah "ngembat" titipan barang orang lain. Menurutku orang yang dengan mudah "ngembat" barang orang lain. Orang tersebut telah kehilangan  kehormatannya, dan kemuliaanya.
 Berkenaan dengan amanah, tak akan pernah lupa atas motivasi  dan amalan doa dari ustadzku:

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa”.

Rasulullah SAW bersabda:
Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah di hari yang tiada perlindungan, kecuali perlindungan Allah: Imam yang amanah ( adil)…. (Muttafaqun ‘alaihi)

Tiga kelompok yang tidak ditolak doanya: Imam  amanah /adil, orang yang berpuasa sampai berbuka dan doa orang yang tertindas” (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Sekarang sering muncul para pemimpin yang tidak amanah, barang kali berawal dari  kebiasaaan  saat remajanya:  tidak bisa dipercaya, pokil, suka ngemplang,  suka menipu guru dan ortu, pamitnya sekolah tapi membolos saat sekolah, malas belajar cuma mengandalkan teman, ikut makan saur di rumah biar terlihat  berpuasa  tapi ternyata berbuka puasa sebelum waktunya dll

Sebagai sumber inspirasi dan   motivasi  terutama untuk diriku sendiri dan anak-anaku, harus kuwasiatkan bahwa  dengan melaksanakan amanah berarti  kita akan menyambut kesuksesan sejati karena kita layak dipercaya, layak hidup bahagia yang penuh barokah Insya Allah. Salam sukses sejati!.


Selasa, 30 September 2014

Belajar Kesyukuran dari Claudio (si kepala terbalik)

14108280231510445808Kalau manusia   boleh memesan ke Tuhan, pastinya manusia akan memesan supaya dilahirkan dan mampu melahirkan  manusia excellent secara fisik, non fisik dan juga intelektual.

Kenyataanya,  manusia   sering harus ikhlas menerima ketentuan   Tuhan Allah SWT. "Manungso sadermo nglakoni".   

Sebagai pembelajaran hidup, aku teringat pada keluh kesahku  di masa lalu, "Kenapa aku dilahirkan dari keluarga serba pas-pasan: pisik, wajah, ekonomi, kecerdasan  juga pas-pasan. Maksudku  aku bukan manusia yang terlahir segabai sosok linuwih / excellent.  Saat itu aku memang lupa bahwa aku harus bersyukur, aku lupa bahwa aku harus "melihat ke bawah".

Di masa lalu, suatu sisi aku memang sering mengeluh tentang keadilan Tuhan. Karena aku merasa tidak  diberlakukan secara adil oleh Tuhan. Sekali lagi itu dulu. Di  samping sering mengeluh, suatu  sisi  aku juga sering mencari sarana untuk memotivasi diri, salah satunya aku suka membaca,  mendatangi  forum-forum kajian,  dan  forum motivasi.  Aku memang haus motivasi. Sampai sekarang pun aku juga berhobby membaca buku-buku motivasi. Intinya aku butuh motivasi untuk bersyukur, biar hidupku semakin bahagia dan makmur.

Hari ini Alhamdulillah aku mendapatkan motivasi kesyukuran   dari membaca International. Kompas.com. Kutemukan motivatorku, dia  adalah Claudio Vieira de Oliveira (37) . Dia dilahirkan  dari Monte Santo, Brasil dengan leher terlipat ke belakang. Alhasil, pria ini harus menjalani hidupnya dengan posisi kepala yang terbalik.  

Di suatu kesempatan Claudio menyampaikan motivasinya ,"Sejak kecil, saya selalu menyibukkan diri dengan berbagai hal. Saya tak suka bergantung pada orang lain," 

 Dokter pernah meyakini bahwa Claudio tak akan berumur panjang tidak membuat pria itu menyerah. Di tengah keterbatasannya, kini Claudio meraup sukses dalam kehidupannya. Dia menyelesaikan pendidikannya sebagai akuntan dan sukses menjadi seorang pembicara.

Melalui wawancara di media Claudio berkata"Saya belajar menyalakan televisi, menjawab telepon, menyalakan radio, serta menggunakan internet dan komputer. Semua saya lakukan sendiri," tambah dia.
Bagaimana Claudio mengerjakan semua itu? Dia mengetik dengan menggunakan telepon yang digigit, mengoperasikan telepon dan mouse komputer menggunakan bibirnya, serta menggunakan sepatu khusus yang membuatnya bisa berjalan-jalan keliling kota.

Yang terakhir, mestinya kita bisa mengambil hikmah bahwa kita wajib bersyukur. Terlahir cacat saja mampu mandiri dan mampu menginspirasi orang lain. Bagaimana dengan kita?.

Kesyukuran mengundang kebahagiaan dan kemakmuran. Salam sukses sejati.



Kamis, 25 September 2014

Belajar dari Mas Tuswadi yang Luar Biasa


Banyak hikmah luar biasa bersahabat dengan mas Tuswadi. Usia persahabatan kami    lebih dari sepuluh tahun.

Awalnya, kami bertemu saat berkompetensi untuk meraih kesempatan pertukaran guru ke Australia. Aku mewakili kab. Wonogiri, sedangkan mas Tus mewakili  kab. Banjarnegara. Namun, kami harus bersabar, kami tidak lolos seleksi. Dari sekitar 35 orang cuma diambil 2.

Sekitar dua tahun kemudian, aku dan mas Tuswadi bertemu lagi dalam kompetensi inovasi pembelajaran tingkat nasional ke 3  tahun 2004 di  Bogor. Eeeeh kami berdua gagal lagi. Kami  bukan juaranya. Andaikan  Anda bertanya apakah Mas Tus dan Maskatno Giri ipernah gagal, pasti kami akan menjawab bahwa  gagal  adalah gizi kehidupan.

Selama kami bertemu,  bisa berjam-jam aku dan mas Tus  asyik berbagi cerita. Eeeeh ternyata kita maching dalam sharing. Kita berdua  memiliki jalan hidup yang berliku dan banyak kemiripan. Khususnya dari  latar belakang keluarga desa  yang terbiasa hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun.

Awalnya saat aku memandang penampilan mas Tus,  aku belum begitu yakin bahwa  dia memiliki potensi yang  luar biasa. Eeeeh setelah kami ngobrol, ooooh ternyata sejujur-jujurnya aku (Maskatno Giri) merasa iri atas kebaikan dan potensinya. Di atas langit ada langit. Aku merasa seperti masih tinggal di dasar sumur dan kuper, sedangkan mas Tus sudah melejit di atasku. Terpaksa merenung!. Rezeki orang ora usah dimereni. mas Tus memang lebih jago: lebih semangat, cerdas, dan tangguh.

Teringat kisah mas Tus saat kuliah di UNES (FKIP b. Inggris). Saat itu dia tidak punya uang untuk makan. Dia menawarkan diri kesobat-sobatnya sebagai tukang  ngetik tugas secara manual dengan mesin tik butut,  jelas demi sesuap nasi.

Kini mas Tus  jelas sudah lebih sukses dari  sebelumnya. Tentu jutaan manusia turut berbangga dengannya. Dia mendapat beasiswa S2 di Jepang dan lulus tahun 2011, dan dia langsung kuliah dengan bea siswa  di S3 di Jepang juga  Hari ini  Kamis 25/ 09/2014  dunia menyaksikan sejarah "MAN JADDA WAJADA". Mas Tuswadi lulus S3 dan diwisuda. Alhamdulillah. Aku  turut bersyukur dan meneteskan air mata karena keharuan.

Ya, Allah berilah mas Tuswadi keberkahan, keistiqomahan, kebaikan di dunia dan di  akherat. Semoga aku, anak-anakku,  para siswaku tertulari virus optimisme yang disebarkan oleh mas Tuswadi.

Saat awal-awal  kuliah S2 di Jepang, mas Tus melalui FB menyatakan kepadaku bahwa sepulang dari Jepang  dia  mau menemuiku untuk berbagi cerita. Semoga mas Tus tidak lupa dengan keinginan baiknya. Dan semoga dia tidak berubah pendirian .  Selamat dan  Salam Sukses Sejati.

Rabu, 17 September 2014

Belajar dari Jebakan Kebahagiaan/"Istidraj"

Baru saja mengikuti pengajian on line, kuperoleh  hikmah pencerahan yang luar biasa.

Sang ustadz mengawali  kisah: ada seorang ibu sering berkomentar: “Saya sudah bahagia sekarang, anak-anak saya semuanya sudah jadi, sudah berhasil semua, saya bangga, anak pertama wakil direktur di bank, anak kedua saya jadi perwira polisi, anak ketiga saya menjadi anggota DPR pusat dan pengurus parpol”.

Tentu dong, kita tidak boleh iri. Setiap orang memiliki jatah rezeki masing-masing. Namun, Islam membolehkan iri dalam  hal amal kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.

Singkat cerita, menurut  pemberitaan media,  salah satu dari putera ibu tertangkap  oleh KPK karena kasus berat: suap, penipuan data,  penggelapan dan pencucian uang.

Beberapa bulan kemudian ada berita lagi, ada kasus kredit fiktif  milyaran rupiah di salah satu bank suasta, kini dalam proses penyelidikan. Eeeeh ternyata anak dari ibu yang di sebut di atas terlibat kasus pemalsuan tanda tangan .

Itulah sedikit cerita yang disampaikan oleh kajian : muslim.com.  yang  aku ikuti. Ya dalam kesempatan ini sang ustadz bicara tentang “KEBAHAGIAAN SEMU” dalam kajian Islam disebut  Jebakan kebahagiaan/ Istidraj.

Sang ustadz mengingatkan kepada kita bahwa kebahagiaan semu itu menipu dan sering kali melalaikan dari akhirat. Yang tertipu oleh godaan syetan tersebut  jelas tak peduli lagi apa itu haram atau halal pokoknya yang penting enak dan banyak duit.
Sang ustadz mengingatkan kita lewat  firman Allah Ta’ala,
 Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia melalikan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.”  (QS. Luqmaan: 33)

Allah Ta’ala juga berfirman,
 Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. Al Hadid: 20)

Kita kembali pada  komentar seorang ibu,
Saya sudah bahagia sekarang, anak-anak saya semuanya sudah jadi, sudah berhasil semua, saya bangga, anak pertama wakil direktur di bank, anak kedua saya jadi perwira polisi, anak ketiga saya menjadi anggota DPR pusat dan ketua parpol”.

Sebetulnya, di tengah lantangnya suara ibu bercerita, ada bisik-bisik di antara ibu-ibu, " Ora usah nggumunan lho bu!. Anaknya sudah jadi orang semua. Biar anak kita miskin, tapi juga orang  lho bu, ! dudu "jaran"!.  Aku juga pernah dengar-dengar untuk meraih jabatan dari anak-anaknya "tidak fair ". Pokoknya didengarkan saja.

Kalau benar adanya bahwa, pihak berwajib menemukan bukti  bahwa putra dari ibu di atas memang pelaku kemaksiatan, maka baik anak dan ibunya memang sudah tertipu atau terjebak pada definisi bahagia sejati.
Kebahagian semu adalah kebahagiaan tipu-tipu karena polah tingkah syetan. Dan menurut al Qur ‘an  kebanyakan manusia,  bisa juga aku sendiri mudah terkena godaan hawa nafsu syetan. Allah berfirman:
 Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al-An’am: 116).

Apakah standar  kebahagiaan kita?
Jika ada komentar, “saya hidup bahagia sekarang, punya istri yang cantik, anak dan pintar, punya rumah yang cukup besar karir saya di kantor terus naik dan bisnis lancar terus”. Maka, orang yang tidak memiliki iman/ ingkar  juga bahagianya seperti komentar di atas, oleh karena itu tidak sepantasnya seorang muslim bahagia  hanya  dengan patokan kebahagiaan seperti komentar di atas. Mengenai ayat,
 “Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” QS. Ali Imran: 196-197)
Apa itu kebahagiaan Sejati menurut Islam?
Kebahagiaan adalah bahagia jika melaksanakan perintah Allah dan merasa sedih jika melakukan kemaksiatan. Allah Ta’ala berfirman,
 Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97)
Jadi jika kita berat melaksanakan shalat, puasa, atau bahkan berat melaksanakan amalan-amalan sunnah, maka itu adalah tanda tidak bahagia. Kemudian jika kita melakukan maksiat tetapi kita tenang-tenang saja, atau yang lebih parah tidak tahu bahwa hal yang kita lakukakan adalah maksiat dan dilarang oleh agama. 

Bandingkan dengan perkataan Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
 “Seorang mukmin memandang dosa-dosanya seakan-akan ia duduk di bawah sebuah gunung yang ditakutkan akan jatuh menimpanya. Sementara seorang fajir/pendosa memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di atas hidungnya, ia cukup mengibaskan tangan untuk mengusir lalat tersebut.”

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menjelaskan mengenai ciri kebahagiaan: “jika diberi [kenikmatan] maka ia bersyukur, jika diuji [dengan ditimpa musibah] ia bersabar dan jika melakukan dosa ia beristigfar [bertaubat]. Tiga hal ini adalah tanda kebahagiaan.”

 Dan mengenai bahagia yang sesungguhnya jelas letaknya adalah di hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.

Oleh karena itu mari kita mencari kebahagiaan sejati. SALAM SUKSES SEJATI