DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 06 Februari 2014

Mantera Ajaibku "Sing penting urip, terus nekat sajalah"

Dulu sengsara, sekarang aku bahagia. Ingin tahu kenapa? Modalnya cuma doa dan mantera. "Sing penting urip, terus nekat sajalah". Inilah manteraku dalam mengarungi kehidupan ini. Kenapa aku memiliki mantera kok agak aneh? "sing penting urip terus nekat saja?" Bagiku kata itu pantas untuk orang selemah aku. Tapi walau lemah aku harus menatap masa depan dengan"nekat dan kuat".

Setiap orang punya sejarah sendiri-sendiri. Ada orang yang lahir dari keluarga miskin tapi dianugerahi  oleh Allah swt kecerdasan luar biasa. Ada juga yang dilahirkan dari keluarga kaya  dianugerahi kecerdasan yang luar biasa pula. Tapi kalau aku, ini agak beda. Sudah dilahirkan dari keluarga miskin yang anaknya banyak, ditambah lagi kecerdasan, postur tubuh dan  wajahnya pun  pas-pasan.

Sabar-sabar-sabar. Allah pasti Maha Adil. Tidak mungkin aku PRODUK GAGAL. Pasti Allah swt memilki sekenario hidup yang luar biasa. Walau terus terang saja,  aku di waktu remaja meragukan keadilan Tuhan. Aku pernah mengatakan bahwa "Allah itu tidak adil terutama kepadaku".  Ini mungkin karena aku tercipta dengan  banyak keterbatasan dan kelemahan. Aku sering mengeluh sudah miskin, kurang cerdas wajahpun tidak ganteng juga, maksudku walau aku tidak cacat tapi wajahnya pas-pasan saja.

Masa lalu yang tak terlupakan. Inilah kisah nyata masa lalu sebagai bahan curhatku. Perjalananku yang berliku dari kecil sampai menjadi guru.

Saya dulu tidak hanya miskin tapi sangat miskin. Salah satu penyebab kemiskinan ortuku adalah memiliki banyak anak. Ini bukan bohongan. Pokoknya sejak aku usia SD sampai kuliah, aku bisa merasakan sangat jauh dari kata pas-pasan. Serba kekurangan di berbagai bidang, tidak hanya  untuk kebutuhan makan.

Aku dari kecil memang kurang gizi. Aku  adalah  anak terakhir dari 7 bersaudara kandung. Dilahirkan  dari pasangan petani dan buruh. Kedua ortu tidak mengenyam pendidikan formal. Kala itu ibu melahirkanku di usia mendekati menopause. Sedang  kakak-kakakku sudah memiliki banyak anak. Ada juga kakakku yang memiliki 10 anak. Wajar saja aku " kurang kopen" dan kurang gizi. Kini usia ibuku sekitar 90 tahun.

Di kala SD sampai SMP, aku termasuk paling kecil  alias "bengkring" tubuhnya "memel" alias memelas. Kurang lebih seperti orang Ethiopia saat kelaparan. Karena usia SD ortu sudah tua. Kata orang,  ortuku  pantas menjadi kakek- nenekku. Mereka  kurang peduli mau sekolah ke mana?SMP  atau apa?, karena mereka tidak mampu membiayaiku. Ortuku menyerahkan kepada kakakku.

Namun, kakakku laki-laki ada satu yang belum menikah sanggup membiayaiku untuk melanjutkan ke SMP. Akhirnya aku sekolah di SMP paling favorit di kota kecilku SMPN1 Baturetno Wonogiri. Oh ya, saat aku di kelas satu SMP prestasiku hancur karena tidak pernah belajar. Sudah tidak cerdas malas belajar.  Aku masih ingat aku pernah di rangking 20.

Sungguh malu aku. Sudah miskin bodoh lagi. Di suatu saat bulan ramadlan setelah kenaikan kelas ke kelas 2 aku diajak  ikut semacam training spiritual di Solo. Luar biasa hasilnya! Sangat beda, Aku yang merasa  tidak cerdas dan memang kenyataanya begitu. Setelah pulang ke  Baturetno, aku  sangat bersemangat dalam belajar dan beribadah. Ternyata motivasi spiritual di Solo  sangat membawa efek positif.

Aku berubah  total, aku menjadi remaja yang sangat rajin. Hasilnya aku mendapat juara 2 di saat kelas 2. Sampai di kelas 3 aku termasuk berprestasi karena sangat rajin dalam belajar. Aku sadar kok kalau nilaiku lumayan karena nekat sekali dalam belajar. Bahkan, ketika aku menggembala kambing banyak buku yang kubawa dan kubaca.

"Sabar sik, aku tidak punya biaya untuk meneruskan ke SMA, kamu berhenti saja setahun dulu. Uangku untuk nyaur utang,  karena keluarga kita baru kena musibah". Itulah kurang lebih kata-kata kakakku yang membiayaiku selama di SMP.  Memang  keluargaku miskin, masih ditambah lagi kakaku (yang menjadi sopir) sakit berbulan-bulan di rumah sakit,  karena tabrakan. Sudah miskin semakin miskin, terjatuh dan tertimpa  tangga beserta  temboknya.

Setahun berlalu. Janji kakaku tidak ditepati, karena kondisi ekonomi belum juga membaik. Aku akhirnya tidak  langsung bersekolah  ke SMA seperti harapanku. Aku diajak merantau ke Solo. Akhirnya aku cuma dikursuskan di bengkel/ reparasi radio TV. Padahal aku tidak begitu merasa berbakat dan berminat dibidang teknik. Namun, aku juga pernah dipercaya menjadi teknisi oleh pengusaha Cina dalam pembuatan interkom saat itu. 

Aku masih menyimpan dendam positif. Aku bertekat aku harus sekolah. Singkat cerita aku menjadi penjual koran dan loper koran sambil sekolah di salah satu SMA suasta favorite di Solo, tepatnya SMA MTA1 Surakarta. Sebelum subuh aku sudah trbiasa bangun, lalu keliling kota Solo. Sampai di asrama sekitar pukul 6.45. Ooh ya ketika di SMA aku tinggal di asrama gratis, tapi kalau untuk makan tentu harus usaha sendiri.  Hasil pendapatan dari koran sudah terlampau cukup untuk membayar SPP. Jadi dari mendaftar sekolah sampai lulus SMA aku  belum pernah minta uang ke orang tua atau kakakku. Bukan ortuku kikir. Memang mereka hidup dalam kemiskinan.

Oh ya aku ditempatkan dijurusan A1 (atau ipa fisika) ketika SMA. Walau aku tidak begitu berbakat dibidang ilmu pasti, tapi aku nekat dan yakin pasti bisa mengikuti. Walau nilai pas-pasan, nilaiku tak  begitu jelek dalam bidang ilmu exact. Mungkin salah satu penyebabnya aku pelajar yang paling sibuk. Bahkan samapi mandi  pagi  pun cuma kadang-kadang. Setelah loper koran langsung  ke sekolah.

Setelah lulus aku ingin kuliah. Aku sudah menabung. Terkumpul sekitar 150 ribu. Kata temanku untuk membayar kuliah pertama di PTN sekitar 200 ribu cukup. Tapi aku memastikan diri harus diterima di PTN. Nekat saja  aku mendaftar lewat jalur UMPTN dengan uang sendiri pasti bisa. EEEEh ! aku lolos UMPTN, aku diterima di jurusan Pend Bahasa Inggris UNS Solo.Aku juga mendaftar di PGSD UNS juga diterima.

Singkat cerita aku kuliah di FKIP pend B Inggris. Aku sempoyongan kuliah sambil kerja, prestasi sangat pas-pasan. Alhamdulillah Dosenku  (yang terhormat  Ibu Dra,Dewi R, M Ed. Phd)  tahu beban hidupku. Kuliah cari makan sendiri, biaya SPP sendiri  sangat berat.  Beliau membantuku  mencarikan bea siswa TID/ Ikatan Dinas. Alhamdulillah aku menerima  bea siswa TID. Kupastikan aku harus cepat lulus walau IPK jauh dari ideal. Karena  masa depanku sudah menjanjikan: setelah lulus pasti sbg guru PNS.

Tahun 1998 aku lulus dari FKIP B Inggris dengan nilai pas-pasan. Namun aku bangga juga karena selama kuliah aku  belum pernah minta uang kepada ortuku dan kakak2ku. Aku tercatat sebagi daftarpenerima TID terakhir yang diakui dan tahun 2000 aku ditempatkan di SMAN 1 Girimarto.

Alhamdulllah. manteraku " SING PENTING URIP DAN NEKAT SAJA" membawa pembelajaran positif. Mohon maaf bagi pembaca.  Ini cuma curhat menulis dan NEKAT  MENULIS.

CERITANYA MASIH  AKAN  BERLANJUT................... Akhirnya bisa juga aku kuliah di S2 Pend bhs Inggris UNS......

Haaaaaa,hhhaaaaa dulu sengsara sekarang bahagiaaa. Alhamdulillah.





Selasa, 04 Februari 2014

Maskatno Giri Motivator "modal nekat" diamanati "memotivasi" oleh para seniornya di SMAN 3 Wonogiri


Wonogiri. Selasa 3/02/2014 SMAN 3 Wonogiri mengadakan kegiatan ilmiah plus innovatif. Kegiatan tersebut  direncanakn berlangsung selama tiga hari. Di hari pertama atau hari Selasa tersebut,  Maskatno Giri diamanati menjadi pembicara tunggal dan pertama.                                                                                                                                                                                                                       
Motivasi  Pengajar  Dalam Melakukan Pembelajaran Innovatif dan Kepenulisan  Penelitian Tindakan Kelas adalah tema yang diusung di hari pertama tersebut.

Adapun kegiatannya adalah  sharing pengalaman pribadi dari Maskatno dalam mengikuti lomba kepenulisan, juga pemaparan contoh laporan penelitan dan praktik langsung dalam pembuatan proposal kegiatan penelitian
Sebelum kegiatan dimulai Maskatno Giri memberikan tanda kenang-kenangan berupa  satu buku motivasi  yang  diserahkan oleh  Maskatno sendiri kepada Kepala Sekolah SMAN 3 Wonogiri Drs. Pujo N M. Pd.

Walaupun para guru didominasi oleh guru-guru senior, mereka tampak aktif mengikuti instruksi pembicara. Sebagai reward bagi aktifis kegiatan dijanjikan dua buku motivasi sebagai  hadiah.

Walau sampai sore, para peserta masih enerjik mengikuti kegiatan. Namun hujan turun yang sangat deras menganggu konsentrasi para ibu guru. Akhrinya kegiatan dipercepat samapi sekitar jam empat  tidak sampai jam 18 00


Rabu, 29 Januari 2014

Teman-Temanku Engkau Berhati Mulia

Aku punya bermacam-macam jenis teman. Menurut penilaainku  yang mendominasi di antara  teman-temanku adalah jenis manusia yang baik  dan luar biasa. Ini menurut ukuran subjektifku. Walau ada  sedikit   di antaranya  agak medit, cethil atau kikir.

Kalau teman yang kikir tentu tidak menarik  untuk dibicarakan. Dia hanya menarik bagi mereka yang suka ngrasani. Sebab beberapa bulan lalu di antara temanku yang cethil atau medit dimintai umbruk (infaq kebersamaan) saja  tidak peduli. Memang sebetulnya menyebalkan sudah kaya kok kikir.

Tulisan di  blog ini untuk memotivasi diri, maka yang akan kuceritakan yang  menarik, menginspirasi dan yang baik-baik  saja.

Tadi siang di antara teman-teman: bapak dan ibu guru yang baik hatinya, di kantor menceritakan salah satu siswi yang memakai sepatu JEBOL alias tidak layak pakai. Aku juga heran, kenapa dia PD saja memakai sepatu yang sudah  menkap-mengkap seperti buaya. Sebetulnya aku sudah tahu  seminggu yang lalu  tapi aku lupa untuk kusampaikan ke teman-teman. Eeeh kesempatan hari ini ada yang cerita tentang sepatu milik siswi tersebut.

Spontan dari salah satu temanku:  "Ayo umbruk seikhlasnya kita gotong royong membelikan sepatu".   "Aku juga siap!" Sahutku.   Benar dalam hitungan detik sudah terkumpul seratus ribu. Padahal cuma empat orang sudah bisa memabantunya "Ayo suruh anak! dia dipanggil ke sini!"

Setelah sampai di kantor. Si siswi tersebut ditanyai alamat rumah dan pekerjaan dari ortunya oleh salah satu temanku. Ternyata benar sesuai dugaan, dia hidup dalam kemiskinan. Ortunya petani yang jauh dari hidup layak. Yang menarik bagi guru, siswi tersebut berjiwa penolong. Ada di antara teman dekatnya yang cacat, namun dia  terbiasa menolongnya dengan suka rela.

Di dekat meja bu guru. "Aku ki tertarik  sama kamu. Kamu orangnya baik hati. Rumahmu mana?"....EEh Mbak nanti sore ke toko sepatu dan beli sepatu, ini infaq dari  bapak dan ibu guru" Itulah  pernyataan singkat dari salah satu ibu guru.

"Ada apa to Bu? Aku tadi deg-degan kenapa aku dipanggil, terima kasih bu!" Dengan mata berbinar dia meninggalkan kantor.

Sungguh luar biasa teman-temanku. Rasanya di zaman sekarang agak sulit para guru punya jiwa peduli. Namun, di kantorku masih banyak di antaranya bukan guru yang egois. Selamat berjuang para guru luar biasa.

Selasa, 28 Januari 2014

Betapa Dekatnya Kita Dengan Kematian

Dua  hari yang lalu, budeku meninggal. Tadi pagi paman istriku meninggal. Dia adalah Lik Danuri  panggilan akrabnya. Pagi tadi, walau hujan rintik-rintik, Lik Danuri tetap ke masjid Masjid A Nur Manggaran dan menjadi imam. Beliau nekat langsung pulang walau hujan semakin deras.

Tanpa istirahat, Lik Danuri langsung menuju ke pasar Harjodaksino (psr Gemblekan Solo). Ini memang sudah jadwal rutin, bersama Lik Yanti (istrinya) jualan bumbon  di kios ps. Gemblekan. " Sudah hampir jam enam Pak e kok belum sampai di pasar?". EEEh ternyata  ada berita ada seorang bapak usia sekitar 60 th terkapar tergilas oleh bus Malam yang akan menuju Wonogiri. Setelah dicek oleh salah satu tetangga kurban yang akan ke pasar juga, ternyata  tetangga sendiri. Lik Danuri terkena musibah atas taqdir Allah swt. Bus malam yang ngebut menjadi penyebab kematiannya.

Inna lillaahi wa innaa ilaihi raji'uun. Harta, nyawa, jabatan dll adalah titipan. Semua akan kembali kepadaNya. 

Bicara kematian. Aku teringat nasihatku sendiri di hari Minggu: dua hari yang lalu. Aku  diberi kesempatan mengisi acara reuni dari sekolahan istriku dulu.  Nasihatku fokus tentang betapa dekatnya kita dengan kematian. Berbagai penyakit, musibah bencana melanda di negeri kita tercinta. So, ini menunjukkan kitaa harus siap-siap bahwa kitapun akan menghadap kpadaNya.

Lalu kenapa sebagian dari kita kurang sadar?  Kita seharusnya  banyak mengumpulkan bekal untuk menyambut kematian kita? Kenapa kita malas beramal? Kenapa kita "jungkir balik" tanpa peduli dengan halal, haram . Apakah kita merasa bahwa kita akan hidup 1000 taun lagi? Ayo kita bersama-sama merenung.


Minggu, 26 Januari 2014

Meraih Berkah Melalui Pembelajarn Hidup

Tadi siang baru saja aku dan istri melayat. Budeku telah meninggal dunia. Sebelumnya beliau telah dirawat di HCU  RS PKU Solo sekitar 2 minggu. Tentu biaya jutaan untuk kesembuhannya. Namun, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Kematian pasti datang. Kita dan semua yang ada pada kita adalah titipan. Semuanya milik Allah dan  semuanya akan kembali kepadaNya. 

Aku bisa belajar dari pembelajaran melayat. Bukan bermaksud menggurui pembaca, tulisan blogku ini untuk kepentingan memotivasi diri sendiri.

Kita terkadang  merasa dan berpikir terlalu  jauh dan memusingkan kita sendiri tentang keduniaan. Kita kadang lupa  bahwa semua akan berakhir. Kita  jarang berpikir tentang arti keselamatan akherat, keberkahan, dan kemuliaan sejati. Padahal ini  sangat penting. Buat apa kaya tidak berkah. Buat apa sukses , tapi toxic  sucess (sukses beracun). Lebih jauh untuk apa dan siapa kesuksesan kita, === jika kita tidak selamat di akherat. Sejatinya keselamatan, keberkahan dan kemuliaan sejati adalah ' KEBAIKAN YANG BERSUMBER DARI  YANG MAHA KUASA YAITU ALLAH SWT'. Kebaikan yang jauh dari kebaikan menurut Allah swt,  kebaikan tersebut baru sebatas   ilmu kira-kira atau prasangka. Itulah yang biasa dikenal dzon atau prasangka. Inilah sesuatu yang belum pasti  kebenarannya,  bisa-bisa kesimpulan kita tentang kebaikan namun sebenarnya bukan kebaikan yang dikehendaki Allah swt. bisa-bisa menjadikan kita celaka.

Allahu a'lamu bishawab. Hanya Allah swt dan rasulnya sumber kebenaran sejati. Mari  meraih sukses sejati.

Kamis, 16 Januari 2014

Motivasi Hidup Mulia

"Ingin menjadi seorang penulis yng menginspirasi, memotivasi, dan  menuju kebahagiaan sejati, kok malas?" . Itulah pertanyaan untuk diriku sendiri.

Kemalasan kayaknya sesekali pernah bersinggah di diri  seseorang. Termasuk aku. Aku sering memotivasi orang lain. Namun, aku ternyata tidak sehebat yang kuidealkan. Aku sering juga mengalami motivasi rendah. Aku mestinya pantang menyerah, aku harus nekat untuk menjadi manusia yang bermotivasi tinggi. maka dengan cara aku memotivasi orang lain, aku aka merasa malu sendiri bahwa aku harus menjadi orang yang penuh semangat.

Hampir setiap hari akau trus mengejar petuah motivasi, supaya diri ini jangan sampai menjadi pribadi yang lemah tanpa semangat hidup.

Modal sukses mulia seperti nasihat dari  motivator Jamil Azzaiani  adalah kita mestinya memiliki motivasi hidup dan  bercita-cita sukses mulia. Motivasi ingin menjadi pribadi mulia yang berguna tidak hanya kepada diri sendiri namun untuk orang  banyak adalah perlu disebarluaskan. Allah swt  pasti akan membantu hambanya yang bercita-cita mulia.

Jumat, 03 Januari 2014

Tip Hidup Bermakna, Resep Dari Guruku Tercinta

Walau hidup kita hanya bermodalkan pas-pasan (wajah pas-pasan, rambut pas-pasan, rejeki pas-pasan dsb, atau hanya modal nekat, modal kelemahan . Namun, kita layak hidup dalam kebahagiaan.

Allah swt adalah dzat yang Maha Luar Biasa. Kalau ingin menjadi hamba yang luar biasa, mari kita selalu dekat denganNYA. Dia pencipta kehidupan.

Hidup itu sesungguhnya sederhana saja. Meskipun ini baru sebatas aku berteori saja. Tidak sebagaimana yang dikatakan orang yang mengatakan bahwa hidup itu rumit. Masyarakat sekarang, termasuk aku kadang merasa berada dalam masa yang sulit untuk memahami hidup ini.

Kita percaya pada pendapat bahwa "hidup itu pertarungan", "kita harus melakukan yang terbaik untuk itu", dan "hidup adalah tantangan ."

Apapun kondisinya, kita perlu sadar bahwa hidup di dunia ini hanya sekali dan tak bisa diulangi lagi. Idealnya hiduo ini harus berarti atau bermakna. Dalam kebermaknaan hidup adalah  awal kita bisa bahagia. Berikut ini tips 10 M  untuk mengatasi persaan ketidakbermaknaan dalam  hidup.

1—Mensyukuri nikmat yang diberikan  Allah swt adalah tugas utama kita. Mengingat mungkin kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan tetapi seringkali hal itu adalah sebuah keberuntungan yang baik. Tidak selalu mendapatkan apa yang kita mau seringkali berarti bahwa ada sesuatu yang lebih baik berada di balik cakrawala. Kita perlu untuk bersabar dan tenang.

2--Menyadari kita pernah juga melakukan kekeliruan, kita perlu  mengambil langkah-langkah perbaikan. Tak ada manusia sempurna.  Cepat ambil tindakan untuk menyelamatkan kehidupan kita. 

3—Menghargai hidup kita apa adanya. Apa pun kondisi kita. Kitaa harus  ”LEGOWO”. Kehidupan kita  seharusnya dijalani denagn keikhlasan. Dengan demikian, maka pada saat kita tua dan menoleh ke belakang kehidupan, kita dapat menikmatinya untuk yang kedua kali. Hidup dalam keikhlasan berarti kita meninggalkan warisan yang dapat diikuti oleh orang lain.. 

4—Mengkondisikan suasana rumah yang penuh cinta kasih adalah pondasi hidup kita. Kebahagian di rumah tangga adalah awal untuk menciptakan kebahagian yang lebih  luas lagi. Kita bisa  menciptakan suasana rumah yang harmonis, tenang dan sentausa dari hasil penciptaan budaya baik dalam keluarga. Hal-hal kecil itu berharga, baik bagi kita maupun orang lain.

5—Menciptakan hubungan yang terbaik adalah hubungan dimana kasih sayang  kita untuk orang  lain melebihi kebutuhan kita dari yang lain. Menjadi  orang yang suka memberi justru mengundang rezeki, bukan orang yang tergantung atau ikut-ikutan tergantung. 

6—Menjaga kejujuran dan kepercayaan adalah hal yang paling penting dalam semua komunikasi kita dengan orang  lain.

7—Menghargai dan peduli .Tak seorang pun yang peduli seberapa banyak kita tahu sampai manusia  tahu seberapa banyak kita peduli kepada manusia lain. Pesan yang terbaik datang dari hati. Meghargai orang lainsupaya mereka juga tumbuh dan bermakna dalam kehidupannya.

 8—Menghibur diri .Kita perlu pergi ke suatu tempat yang belum pernah kita kunjungi. Berbagi kegembiraan ternyata perlu,  kita akan lebih dekat  pada orang-orang yang spesial di hati kita.

9--Menghargai hal-hal kecil. Kita perlu berbagi secangkir teh dengan rekan-rekan baik kita,. Sekali lagi, semua itu adalah hal-hal kecil.  

10—Mengikat kembali tali  silaturahmi  itu penting. Mungkin kita sudah jarang menghubungi dan dan  telepon dengan mereka yang sudah lama tidak berhubungan dengan kita. Menghubungkan kembali silaturahmi  sangat perlu , ini bukti  kita  menunjukkan perhatian . Apa lagi kalau kita sering bersilaturahmi dengan orang yang kurang beruntung dengan kita. Tentu, ini akan membuat kita  lebih bersyukur. Nasihat dari ortu dan guru " tontonen sak ngisormu, ojo ndangak".

Semoga bermanfaat. Salam sukses  sejati

Selasa, 31 Desember 2013

Aku Harus Tahu Diri

Aku malu pada diriku sendiri.
Aku terkadang merasa kuat,  padahal aku sangat lemah dan penuh kelemahan.
Aku terkadang merasa pintar,  padahal  masih banyak ilmu yang belum kuketahui
Aku terkadang merasa sudah baik, padahal aku masih jauh dari kesempurnaan

Rabu, 25 Desember 2013

Bersyukur Apapun Kondisi Kita

Liburan diisi dengan piknik atau menghabiskan uang untuk senang-senang. Itulah kegiatan orang yang berduit. Saya pikir itu syah-syah saja, lha wong pakai uang sendiri dan halal. Dengan niat positif , karena alasan kegiatan sebelumnya sudah lama terpadati dalam kegiatan kerja, piknik bisa mengobati tekanan batin.

Bagi orang yang saat ini sehat, atau tidak memiliki kerabat yang sedang sakit, mereka enjoy saja di saat liburan seperti ini.  Namun, tahukah kita bahwa ribuan orang saat ini harus tinggal di rumah sakit: ada yang sakit, ada yang menunggui saudaranya yang sakit, atau ada yang kerja merawat si pasien.

Tadi pagi, aku dan istri diberi kesempatan oleh Allah swt untuk menjenguk  dua orang sakit di dua tempat yang berbeda. Yang satu perempuan muda temannya istriku satu meja di saat SMA, mbak Mujiyati namanya. Dia menderita kangker otak. Dia  sudah menjalani operasi berkali-kali juga kemoterapi. Enam bulan  yang lalu, penyakitnya baru terdeteksi bahwa ternyata penyakit tersebut adalah kangker ganas yang menyerang otak beserta bathok kepala. Kini Dokter sudah angkat tangan, karena tidak ada perkembangan yang signifikan.

Kangker otak yang  berjenis hampir sama diderita oleh  istri sahabatku ( Bu Parso/ mbak Nurul). Akupun bersama istri sudah beberapa kali menjenguk mbak Nurul.  Perkembangan kesehatan mbak Nurul juga belum berubah. Semoga keluarga mbak Mujiati dan mbak Nurul di beri ketabahan.

Kunjungan kami yang kedua adalah di RS PKU  Muhammadiyah Solo.Saudaraku yang menderita sakit adalah bude Sutinah dari Baturetno. Beliau dirawat di RS PKU karena stroke. Semoga keluarganya diberi ketabahan dan kesabaran.

Hikmah kunjunganku bersama istri menjenguk orang sakit adalah bahwa kita harus BERSYUKUR atas karunia Allah yang luar biasa.

Selasa, 24 Desember 2013

Refleksi

Tidak sampai seminggu, tahun 2013 akan berlalu. Ini berarti umur kita setahun akan lebih tua.

Banyak pembelajaran hidup yang luar biasa selama setahun berlalu. Pemberitaan di berbagai media yang setiap hari bisa menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan pengalaman hidup yang luar biasa. Kita sudah biasa disuguhi berbagai berita yang isinya: mengerikan, menyenangkan,  memprihatinkan dll. Yang jelas, kita sebagai manusia waras tinggal mengambil pelajaran dan hikmah dari segi mana saja bisa.

Yang menarik perhatiaan bagi berbagai media adalah tertangkapnya oleh  KPK  para tokoh/  pejabat di negeri ini.  Akhirnya mereka  harus mendekam di penjara. "Aduuuuh, aku  bisa membayangkan , betapa remuk diri ini dan atau betapa susah bila  petaka tersebut menimpa diri saya sendiri  atau anggota keluargaku. Aku tentu malu. Semua orang pun bisa juga  terperangkap jebakan korupsi, termasuk aku sendiri, Karena syetan memang lihai menggoda manusia".

Barangkali kisah  memilkukan  dan memalukan karena  korupsi  tak akan mudah  terhapus di benak kita sampai kapanpun. Tindakan korupsi adalah aib luar biasa untuk keluarga. Semoga kita semua terpelihara dari godaan dan  aib ini. 

Kerusakan moral dan mental semakin meraja lela. Kita mestinya berdoa  jangan sampai kita terpengaruh atau kena virus yang merusak negeri ini berupa virus korupsi.

"Lha wong  sedelo maneh  wis arep pensiun, kok yo nekat korupsi?' Ya kita tinggal menanti bagaimana kisah nya lagi.


Senin, 23 Desember 2013

Kami Teringat Almarhum Anakku

Aku termasuk orang yang senang memotivasi. Akupun senang jika dimotivasi. Aku tidak setegar yang seperti kuidealkan.

Aku juga sering lupa bahwa harta, anak, jabatan dan apapun wujud dari rezeki  adalah titipan dari Allas swt. Allah kuasa memberikan titipan dan kuasa untuk mencabut titipan tersebut.

Sering aku menangis, sering juga istriku menangis. Kita teringat atas meninggalnya anakku tercinta yang sangat luar biasa Alm Khoirul Amaliahn(lili) . Hampir setahun berlalu usia kematiannya. Kita benar-benar sulit melupakannya. Ya Allah bantulah kami untuk semakin tabah dan sabar.

Baru saja istriku tiba-tiba menangis. LAri dan menangis saat dia mencuci pakaian. lari kekamar dan mengangis. Aku bisa memastikan dia teringat alm Lili.

Aku tidak bisa meneruskan tulisan ini. Aku juga tidak bisa menahan tangisan teringat anakku. Ya AAlllhah bantulah kami suapya sabr dan tegar

Hikmah dari Silaturahmi ke sobatku yang Sakit

Di suatu kesempatan aku bersilaturahmi ke salah satu sobatku. Karena aku sering mendapat nasihat dari ustadzku bahwa akan ada hikmah luar biasa bagi  orang yang gemar silaturahmi.

Kini ternyata terbukti juga bahwa silaturahmi mengundang rezeki luar biasa. Rezeki makanan, rezeki persaudaraan, rezeki ide dan pengalaman dll. 

Kali ini ada  hikmah  yang menarik  saat sobatku bercerita: Mas rasanya hidupku, kok sudah mati sebelum  mati sebenarnya. Aku kena diabetes. Gulaku sudah 600. Rasanya kalau pas drop kayaknya seperti orang mati. Nafsu  makan hilang, juga nafsu-nafsu yang lain. Pokoknya  kayaknya aku sudah tidak berdaya lagi. Kini aku sering ingat kematian . Makanya  mas aku sering sms di malam hari kepadamu, itu untuk mengingatkanmu, kita dekat sekali dengan kematian. Aku memang harus semakin sadar. Tapi sebenarnya ngeri juga kalau aku mati. Aku belum siap, anakku masih kecil-kecil.

Itulah kurang lebih kalimat jujur yang disampaikan temanku, saat aku bersilaturahi. Dia menderta diabetes. Padahal sebelumnya dia gagah dan penuh semangat. Dia menambahkan bahwa memang dulunya, dia sering makan tanpa kendali. Pokoknya asal enak, punya uang jajan dan atau dibelikan orang lain.Kini dia menyesal. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Penyakit gula kayaknya tidak bisa disembuhkan. Kita hanya bisa mengendalikannya.

Aku tak akan melupakan hikmah dari silaturahmi kali ini:  menjaga kesehatan, berhati-hati dalam tindakan, ingat kematian dan bersyukur selalu bahwa kita masih diberi berbagai nikmat salah satunya nikmat kesehatan.


Minggu, 22 Desember 2013

Aku Mengambil Hikmah Dari Sakitku

Dalam minggu ini aku menderita sakit, walau hanya ringan. Langganan minimal aku sakit satu kali dalam setahun. Biasanya di musim penghujan. 

Karena cuaca dingin seperti ini aku sakit flu. Ini salah satu penyebab bahwa aku terlalu jauh  dalam menempuh perjalanan menuju tempat kerja. Di balik itu semua, aku memang harus bersyukur, karena aku tidak terlalu sering sakit.

Kini aku  menderita sakit SPESIAL, namanya ANYANG-ANYANGEN. Walau sederhana, ternyata cukup mengganggu. Malas, pergi ke dokter. Karena aku dapat dikata jarang sekali pergi ke dokter. Solusinya cari obat sendiri di apotik. Aku disarankan oleh apoteker supaya minum  FURO SEMIDE.

Setelah sampai di rumah aku minum furosemide. EEEEh setelah minum obat tersebut, kok pusing. Namun, penyakit anyang-anyangen lumayan sembuh.

Esok harinya masih pusing. Kali ini aku nyerah aku harus ke dokter. "Pak Anda kena infeksi kandung kemih" Minum obat dari apotik dihentikan saja" Anda menjadi pusing karena pengaruh obat furosmide, obat ini menurunkan tekanan darah. Bila diteruskan Anda bisa semaput Pak. Aku kasih obat yang lain"

Kini anyang-anyangen  sudah sembuh. Dua hari berlalu, kok ganti ada nyeri, kayaknya ada yang mengganjal di saluran kencing.

Sore harinya aku periksa  ke dokter yang lain. "Pak Anda ini kena kencing batu, bukan anyang-anyangen biasa . Mungkin cuma batu kristal sangat kecil. Inilaah yang menjadikan tidak lancar dqalam kencing, jangan sering NgEMPET KENCING,  JANGAN MAKAN JEROHAN DAN MINUM YANG BANYAK"

Setuju itu jawaban dalam benakku. "Benar Pak, beberapa bulan lalu memang menurut lab , aku adaa potensi kencing batu berupaa kristal kecil-kecil". 

Pinter  juga pak dokter. Kupikir anyang-anyangen biasa. Kini aku semakin sadar arti konsultasi ke dokter dan apa arti  kesehatan. Sering aku kurang peduli terhadap keshatanku. Aku juga mendapat  hikmah berkunjung ke Ahlinya bukan dikira-kira sendiri seperti langkahku. Dokter menambahkan, bahwa makanan kita pun harus di jaga tidak boleh ngawur"

"Ya ALLAH AKU BERSYUKUR ENGKAU TEAH MEMBERI AKU SAKIT, SEHINGGA AKU SADAR ATAS KELEMAHANKU, AKU SADAR MAKNA SEHAT. AKU SADAR MAKANAN YANG SEHAT. AKU HARUS BERSYUKUR, ENGKAU TELAH MENYELAMATKANKU.

Jumat, 20 Desember 2013

Idealisme Penting, Terlalu Idealis? Jangan Dong

Memiliki idealisme, menurutku itu bagus. Kalau terlalu idealis, ini bisa menjadi masalah. 

Ini terjadi pada diriku sendiri. Akhir-akhir ini kok aku malas menulis di blogku ini. Padahal, aku sudah berniat bahwa blog pribadiku ini sebagai sarana aku belajar menulis apa saja. Di sinilah aku  berkarya apapun wujudnya. Terkadang cuma catatan harianku, atau  kalimat motivasi.

Namun, karena terlalu idealis justru aku kadang tidak menulis  sama sekali. Setelah kupikir-pikir, kalau mau nunggu menghasilkan tulisan yang bagus, kapan?. Pokoknya nulis saja. Terlalu idealis bisa diartikan sebagai orang prefeksionist. Padahal katanya orang sih... orang yang prefeksionis itu calon orang stress. Setelah kupikir, memang benar orang yang  mengharapkan sempurna dalam segala hal bisa stress. Kan ,   kesempurnaan hanya milik Allah swt. Pokoknya tak ada manusia sempurna. Dan tak ada karya tulisan yang sempurna. Menulislha apa adanya. Itulah kata motivasi untuk diriku sendiri.

Menggunakan waktu secara efektif dalam   membaca, menulis sebetulnya kuyakini sebagai langkah luar biasa untuk menghasilkan karya tulisan yang luar biasa pula. Namun, kemalasan, kesia-siaan masih mendominasi  dalam penggunaan waktu.

Bulan  Desember 2013 sudah akan berlalu. Bulan ini idealnya sebagai bulan evaluasi diri. Semoga tahun depan aku masih diberi umur panjang, mampu berkarya dan lebih luar biasa. Semoga.

Kamis, 05 Desember 2013

Semua Akan Berakhir

Sering kudengar dan kusaksikan akhir-akhir ini, di antara  para sahabatku baru berumur  kurang dari lima puluh tahun   sudah menghadap ke  Allah swt. Aduuuuuh! Kok semakin ngeri saja hidup ini. Sangat singkat atau insant. Ini mungkin dipengaruhi hidup yang serba instan: sukses instan, makanan instan dll.

Pembelajaran hidup yang luar biasa bagi  orang yang mau berpikir dan mau sadar  tentang arti kehidupan. Mau  "njungkel njempalik" , toh  akhirnya kita akan  berakhir atau menghadapi maut. Itu pasti. 

Sangat penting aku  merenung. Aku perlu  merasa bahwa hidup di dunia tidak selamanya. Aku juga harus bisa belajar dari berbagi media  terungkap banyak orang  lupa bahwa segala sesuatu ada tanggung jawab dalam segala perbuatannya. Kayaknya kok masih banyak orang bermaksiat dengan santainya, tidak mau bertobat dengan cepat. Mereka masih banyak yang asyik dalam kesia-siaan dan kemaksiatan. Korupsi, perzinaan, narkoba dll.  Namun, beberapa  orang sudah sadar setelah dipaksa bertobat baik melalui jalur KPK, BNN maupun jalur operasi yang lain.

Salah satu kisah juga menimpa di keluarga sahabatku yang kuceritakan beberapa waktu lalu. Alkisah istri sahabatku yang minggat  bersama  pacarnya (PIL)   ke  pulau Bali, istri  sahabatku tadi meninggalkan dua anak kecil-kecil. EEEh  setelah tinggal di Bali beberapa bulan bersama pacar  beniat bertobat.

Petualangannya  bersama pacar sudah ending. Setelah  sang laki-laki (PIL) sudah memutuskannya. EEEEEEh belum lama ini  si istri sahabatku kembali ke Jawa. Di suatu kesempatan dia  bersama ibu, paman  meminta maaf ke sahabatku atau suami syahnya, bahwa dia  mau kembali berbaikan lagi dan menyesali kemaksiatannya. . EEEEEh  kok enaak Yaaa. Itulah kurang lebih jawaban dari sahabatku yang telah berkisah kepadaku.  Istri syah sahabtku meninggalkan anak-anak, suami, selama berbulan-bulan.  Berpetualang , bermaksiat  bersama lelaki lain, setelah diputus PIL lalu kembali minta maaf . EEEE kok enak sekali ya? Apa dulu tanpa dipikir panjang?

Manusia kalau baru mabuk bersama syetan, memang lupa bahwa semua akan berakhir.  Semua  berakhir.

Selasa, 03 Desember 2013

Sederhana Saja Ternyata

Untuk meraih kebahagiaan tak perlu modal melimpah. Sangat sederhana. Dengan cara mensyukuri nikmat yang telah kita terima adalah cara efektif  hidup ini lebih bahagia.

Eeh ternyata kok terlalu rumit ya. Bagaimana syukur kok bikin bahagia. Sulit Lho, bersyukur itu. Ya kalau sulit,  cukup berbagi saja. Berbagi dengan apa yang kita miliki untuk orang lain. Mudah kan!. Dengan cara berbagi eeh ternyata bahagia langsung datang.

Berbagi ? Apa yang mau dibagi. Untuk keperluan diri sendiri saja sulit kok berbagi. Ya kalau tidak  bisa berbagi, kita harus menjadi sumber motivasi diri dan orang lain. Memotivasi atau mendorong orang lain supaya lebih maju.  Kemauan dan kemampuan untuk memotivasi orang lain ternyata tidak dimiliki  oleh semua orang.  Memotivasi bikin bahagia. Dan pasti tidak iri dengan apa yang dimiliki orang lain, pasti lebih ok. Namun iri dengan masalah yang bersifat ukhrawi,  no problem.Yang bersifat ukhrawi maksudku berkenaan dengan amal  kebaikan dan  peribadatan. Jadi tidak  perlu iri  yang bersifat duniawi semata.

Kamis, 28 November 2013

Kutemukan "Pemandangan Heboh dan Indah" Di Wonogiri



Bila tidak pandai-pandai menghibur diri, memotivasi diri dan berkreatif diri, rasanya berangkat kerja  bisa-bisa  bosan. 

Tempat bekerja yang jauh dari rumah, puluhan kilo meter, yaa sekitar 50 kilo meter. Rumah di Telukan  berbatasan dengan Solo, untuk menuju SMAN 1 Girimarto bisa mendatangkan kemalasan untuk berangkat. Harus semangat!. Pasti. Salah satu cara untuk menghibur diri adalah menikmati pemandangan indah dalam perjalanan. Mengantuk di jalan sudah biasa, mau masuk jurang pernah juga. Akhirnya  sering kubawa kamera saja.


Hidup ini mengasyik. Hidup ini  membahagiakan. Kita diberi nikmat kesehatan oleh Allah. Bersyukur kita memiliki pekerjaan. Itulah kata-kata yang kubisik dalam hati. NIKMATI SAJA. MAU PINDAH JUGA DIPERSULIT. NO PROBELM.. Tidak usah pindah saja. Pokonya niati berangkat kerja adalah IBADAH. 

 
Ternyata pemandangan di sepanjang perjalanan sungguh menakjubkan. Anggap saja piknik tiap hari. Pemandangan di Jawa  Tengah  khususnya di Wonogiri tidak kalah indahnnya dengan Bali.

Aku yang sudah pernah ke Bali walau hanya sekali, sudah merasa bosan untuk kembali kesana. Perjalannya jauuuh, biayanya  lebih mahal. Lha wong Wonogiri saja sangat indah kok mau cari yang kurang indah. Eemang para orang kaya sama bingung menghabiskan uangnya.

Jumat, 22 November 2013

Don't be so serious! (Jangan terlalu serius)

Hidup hanya sekali, pokoknya ambil saja sisi positifnya. Biar kita dalam kebahagian. Hanya kebaikan pengundang kebahagiaan yang  hakiki. Jangan terlalu serius dalam  menyikapi kekurangan diri, dan  perilaku orang lain. Namun, kesungguhan dalam meraih harapan kehidupan yang baik tetap penting. Itulah kata bijak dari guruku, yang kusimpan dalam  benakku

Kini aku ingin bertukar pengalaman untuk meotivasi dan menghibur diriku sendiri " JANGAN TERLALU SERiUS":

Kehidupanku kini  sebenarnya sudah  dilengkapi sarana kebahagiaan yang  luar biasa: punya pekerjaan , istri dan anak yang Insya Allah shalih dan shalihah, juga  rumah walau tidak bermewah-mewah dll. Kini aku diamanati juga untuk merawat  ibu kandungku. Waduuuuh. Semoga aku, istriku, dan anak-anak diberkati kesabaran dan keistiqomahan. Ibuku sudah tak mampu mendengar dengan baik. Dampaknya kita sering salah pengertian. 

Sebetulnya ibuku adalah sosok luar biasa. Seingatku beliau  tidak pernah  menunjukkan sifat egois, juga bukan tipe pemalas.  Kini usianya sudah hampir 90 th. Beliau memang sudah tua ketika melahirkanku. Aku anak terakhir dari 7 bersaudara. 

Sebagai orang tua desa, ibuku tanpa kenal tulis dan baca. Warisan sifat  mulia para ibu di desaku  pada umumnya juga pada ibuku sendiri, terbawa dari kebiasaan orang desa secara umum yaitu semangat berbagi yang tiada tara. Saking terlalu  baiknya sifat ibuku, hampir di setiap waktu beliau memberikan banyak-banyak ide menurut pandangan subjektifnya:  aku, istriku dan anak-anakku terkadang agak risih juga. Pokoknya beliau terlalu banyak bicara, banyak nasihat dengan suara yang keras. Kalau direspon tidak nyambung dll. Tentu niatnya mulia: ingin berbagi. Sering kali kalimatnya diulang-ulang . Sabar, sabar,sabar. Pokonya kita harus berlatih bersabar tiap hari.

Hidup serumah dengan ibu kandung yang sudah tua? Ini pasti kesempatan yang luar biasa. Namun, tidak semua mendapat kesempatan ini. Kalau ada yang diberi kesmpatan belum tentu sabar dan tabah menjalaninya.

Dalam menyikapi sikap ibuku,  aku berkeyakinan banyak orang yang  kurang bersabar. Sebelumnya ibuku pernah tinggal di rumah kakakku, iparku pun juga kurang bersabar. Akhirnya ibuku  minta pindah dan menetap di rumahku.    Kesempatan untuk aku selalu memotivasi diriku sendiri, istriku dan anak2ku: "Kamu semua calon manusia mulia, kita dididik oleh Allah untuk bersinggungan sosok ibu tua pembawa  mulia. Maksudnya bila kita bersabar dengan beliau, kesempatan kita menjadi  mulia cukup besar. Kenapa?"

Kudapatkan hikmah luar biasa  hidup bersama orang tua. Insya Allah  bagi kita yang masih memiliki orang tua  terutama ibu, kita memiliki banyak kesempatan hidup mulia.  Kita setiap hari dilatih  untuk memiliki sifat mulia: tidak mudah tersinggung, tidak mudah merespon  sikap orang, mengahargai, peduli dll. POKOKNYA KITA SEKELUARGA ' JANGAN TERLALU SERIUS DALAM MENANGGAPI SETIAP PEMBICARAAN IBU KITA, DIA SUDAH TUA. CARA BERPIKIRNYA PUN SUDAH BEDA DAN SEMAKIN LEMAH PIKIRAN DAN PISIKNYA, BERSABAR JALAN UTAMA". Akhirnya kita pun cukup harus hati-hati bahwa sikap kita adalah  akan dianggap sebagi contoh teladan luar biasa untuk anak-anak kita. Perlu diingat bahwa kita nanti juga akan menjadi tua. tak mungkin kita muda selamanya. Mungkin kita akan lebih parah dibanding ibu kita. Sabar-sabar, sabar. Pokoknya  kita supaya memilih hidup bahagia saja dari pada hidup sengsara. Bahagia di dunia dan akherat tujuan utama kita.



Tidak Apa-apa Cuma Latihan Menjadi Motivator Pencerah Lewat Tulisan

Kini, saatnya  aku  berjuang lewat tulisan. Berjuang untuk menuju kemanfaatan hidup. Berjuang untuk menjadikan hidup bahagia dan mampu membahagiakan orang lain. Berjuang untuk kaya di dalam banyak hal dan mampu membuat orang lain kaya. Berjuang untuk hidup tentram  damai  dan membantu orang lain dalam kedamaian. Duniaku ini adalah dunia motivasi.

Ternyata hidup bahagia, damai dan  nyaman   itu  mudah. Cukup membuat orang lain hidup lebih baik (baca bahagia, nyaman dan bermakna) . Salah satu kuncinya tidak egois.  Maksudnya, di sini  melalui blogku ini aku berlatih untuk tidak egois dan hidup  bermakna.  

Blognay Maskatno Giri sarana memotivasi lewat tulisan. EEh ternyata menulis  kata-kata  motivasi dan mencerahkan tidak mudah. Ini mebutuhkan  proses dan aktif berlatih. Kalau hanya bicara motivasi  tentu lebih mudah. Apalagi kalau cuma baca dan MAIDO atau mencemooh. Tentu yang terakhir ini paling mudah. Sekali lagi paling sulit adalah memiliki motivasi berbagi, berobsesi dan mewujudknnya. Aku perlu berlatih, menulis dan bersemangat berbagi, ini semua   untuk mewujudkan mimpi mulia tidak hanya keselamatan diri tapi juga orang  lain. 

Tulisan blogku  adalah ajang pengelolahan manajemen diri. Di sisi aku belajar memiliki pribadiku   untuk menjadi  motivator kepenulisan yang mencerahkan (enlightenment)  . Wah ini aku latihan  hidup keren, menjadi "sang pencerah perjuangan".

Tidak semua orang terpelajar memiliki kemauan berjuang lewat tulisan melalui blog. Apalagi  tidak ada bayarannya. Tentu pekerjaan gratisan ini banyak orang yang menghindari. Maskatno Giri orang desa yang berobsesi tinggi untuk meraih mimpi menjadi penulis di suatu saat nanti.  Maka melalui blognya ini, Maskatno nekat-nekatan menjadi penulis dadakan.


Selasa, 12 November 2013

Ciri-ciri Kepala Sekolah Ideal (untuk calon dan yang sudah menjadi kepala sekolah)

"Pokoknya sekolah kita harus ada  yang mewakili ikut seleksi kepala sekolah tahun ini" Itulah kalimat yang disampaikan oleh kepala sekolah kami.

Memang, hampir semua  para guru di sekolah kami sering menanggapi secara dingin adanya seleksi kepala sekolah maupun pengawas sekolah.  Mereka sering pesimis tentang "jabatan ". Ada yang menyimpulkan bahwa proses pengangkatan nantinya "Ada muatan dan deal Politik". Benar dan tidak aku juga tidak tahu.

Di  ujung tahun 2013 ini, beberapa  lembaga sekolah pemerintah termasuk di kantorku, para guru seru dan  ramai berdiskusi tentang penjaringan atau seleksi kepala sekolah .  Pokoknya ramai tur gayeng.  Karena mereka memilki tanggapan beragam tentang suatu jabatan pendiikan.

Keramaian  diskusi tentang jabatan kepala sekolah tahun ini  memang wajar, sebab kabarnya sudah  beberapa tahun belum ada ujian seleksi kepala sekolah. Kegiatan seleksi jabatan ini  memang bukan  agenda setiap tahunan.
“Wah, aku ndak mau ndaftar pak.Walau aku disuruh,   "wong legan golek momongan” Itulah salah satu komentar dari seniorku, “pak panjenengan ndaftar saja mewakili sekolah kita”
“Aku bisa kualat yang lebih berhak saja tidak mau apalagi aku” Itulah jawabanku.
"Kok dengar-dengar ada broker dan bertarif untuk jabatan  kepala sekolah, ya pak?"
"Wah itu baru isu, kan  yang nguji dari LPMP" Jawabanku singkat

Di sekolah lain, ternyata ada juga yang sangat berambisi menjadi kepala sekolah. Tentu alasannya beragam, ada yang pingin benar-benar mengabdi atau juga masalah cari  gengsi.

 Pada tataran ideal jabatan kepala sekolah tidak hanya dimaknai secara sempit. Jabatan kepala sekolah bisa dimaknai sebagai amanat berat dalam ibadah di dunia pendidikan.

Tulisan ini bukan untuk menggurui, namun untuk berbagi. Aku berlatih menulis, aku memotivasi diri. Lewat blog sekaligus buku harianku ini aku memotivasi bagi siapa saja yang mau ikut seleksi menuju jabatan kepala sekolah. Semoga sukses selalu. Bagi yang mendaftar semoga semua bisa menjadi kepala  sekolah yang sukses.

Menurutku calon  kepala  sekolah  atau yang sudah menjadi kepala sekolah seharusnya memiliki ciri-ciri sbb:
1. memiliki jiwa taqwa kepada  Tuhan Yang Maha Esa dan pasti  karena ketaqwaanya dia  memiliki rasa "amanah" atau tanggung jawab yang besar atas terlaksananya seluruh kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan sekolah / pendidikan.
2. memiliki kemampuan untuk memotivasi orang untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas.
3. memiliki jiwa layak diteladani diberbagi bidang dan pasi harus memiliki rasa percaya diri dalam memimpin.

4. dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah.
5. mampu membimbing, mengawasi dan membina bawahan (guru) sehingga masing-masing guru memperoleh tugas yang sesuai dengan keahliannya.
6. berjiwa besar, memiliki sifat ingin tahu dan memiliki pola pikir berorientasi jauh ke depan.
7. berani dan mampu mengatasi kesulitan.
8. selalu melakukan inovasi di segala hal. menjadi tuntutan yang perlu dimiliki oleh seorang kepala sekolah.


Yang terakhir bahwa setumpuk masalah di dunia pendidikan ada di depa mata. Kepala sekolah harus mampu menyelesaikannya setidak-tidaknya masalah tentang sekolah dan guru yang dipimpin. atau setidak-tidaknya calon dan atau kepala sekolah ikut prihatin tentang berbagi masalh pendidikan, seperti:

 

Kamis, 07 November 2013

Meraih Kembali Energi Masa Lalu (sebuah penggalan calon Novel biografi)

;
Inilah  fotoku lebih dari  lima belas tahun yang lalu.

(blogku adalah diaryku) 
Aku dilahirkan dari pasangan suami istri yang tak berpendidikan (tanpa mengenyam pendidikan SD). Tepatnya di dukuh Gayam, kelurahan Menerejo, kecamatan Baturetno. Kini tempat kelahiranku sudah berupa  genangan air waduk Gajah Mungkur  Wonogiri.

Hidup dalam kemiskinan, sudah terbiasa bagiku. Salah satu penyebabnya adalah keluarga yang beranak banyak. Sudah miskinn, anaknya banyak. Lengkap sudah. Aku anak terakhir dari tujuh bersaudara. Saat aku lahir usia ibuku sekitar mendekati lima puluh tahun. Aku lahir dalam kondisi kurang gizi. Tubuhku kurus dan kecil. Aku bersekolah di SDN2 Menerejo, sekitar 10 km dari kec. Baturetno. Setelah  lulus dari SD aku di antara  tiga siswa   teman sekelas yang bersekolah di SMP terfavorit di kec Baturetno, tepatnya di SMPN1 Baturetno.

Setelah dari SMP, aku berniat langsung ke SMA. Namun, apa daya tidak ada biaya aku harus berhenti tidak sekolah..
...................................


Aku tak akan pernah  lupa dengan masa laluku, lebih dari   sepuluh tahun: SMA kelas 1 sampai S1  bergelut di dunia perkoranan alias tukang koran. Aku memang harus berjuang bersekolah sambil mencari nafkah.  Terkadang juga aku  mencari pekerjaan lain seperti menjadi petugas cleaning service. Aku harus memenuhi kebutuhan  diri sendiri  baik biaya SPP serta kebutuhan sekolah.  

Aku bukan superman yang sangat kuat. Aku juga  bukan Einstein yang jenius. Tapi, aku orang Nekat Man. Aku  tidak kuat tapi dikuat-kuatkan.  Jujur  kala itu aku sering  meneteskan air mata. Ini bukti bahwa aku memang bukan orang yang kuat fisik dan mental. Pokoknya  nekat saja. dan dinekat-nekatkan.

Tekatku  harus menjadi orang yang berguna. Maksudku bahwa aku ingin panen kesuksesan di masa depan. Aku tak ingin sebagai petani dan buruh seperti ortuku di Baturetno Wonogiri. Hari berganti hari , bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun.  Petualanganku di kota Solo berbuah juga. Aku menjadi sarjana. aaaaa .........

 .BERLANJUT

TULISAN INI INSYA ALLAH  MENJADI CERITA atau SEMACAM NOVEL BIOGRAFI. Dengan  model tulisan modal nekat. Semoga ada yang mau membaca kisahku. D

Senin, 04 November 2013

Di Saat Aku Bersedih

Di saat aku berpikiran negatif ternyata hanya kesedihan yang kudapat. Kesedihan  kok dipelihara. Itulah kalimat motivasiku untuk diriku sendiri.

Setiap insan tak akan lepas dari kesedihan, walau frekuensianya bisa berbeda-beda. Memelihara  kesedihan tak ubahnya memelihara penyakit. Maka untuk menjadikan hidup ini lebih sehat mestinya mengurangi kesedihan, dan menjadikan hidup ini lebih bahagia. Bagaimana caranya? Menurutku sederhana saja. Berkreatif diri dalam menghibur diri adalah obat kesedihan.

Berkreatif  diri adalah upaya pemberdayaan akal untuk menghibur diri dan memotivasi diri. Mencari-cari alasan kenapa kita harus bersedih.  Berjuang dalam berbagai cara menghibur diri bahwa  hidup ini hanya sebentar tidak perlu larut dalam kesedihan.

Menurut ustadzku,  berkreatif diri untuk mengobati  kesedihan belum cukup. Don't worry! Be happy! La takhaf wa la tahzan !Inna Allaha Ma'ana! Jangan takut dan jangan kuatir! Allah bersama kita. Itulah nasihat dari ustadzku. Ustaadzku menambahkan beristiqomah  atau konsistent dalam kebaikan pasti Allah akan menurunkan malaikatnya dan membisikkan "janganlah kamu  sedih, takut dan kuatir, Allah beserta kita!"

Aku bisa refleksi diri. Ternyata yang menjadi masalah untuk  aku sendiri adalah kadang aku kurang maksimal atau kurang istiqomah dalam kebaikan. Maka melalui tulisan ini aku mengajak diriku sendiri dan pembaca bahwa mari kita  hilangkan kesedihan,  mari menyambut kebahagiaan dengan cara beristiqomah dalam kebaikan.

Selasa, 29 Oktober 2013

Video Heboh Siswa SMAN 1 Girimarto. "Muridku Hebat"

Belajar dari siapa saja, pengetahuan dan pengetahuan pasti  mudah didapat. Itulah hasil pembelajaran hidup yang aku pahami. Aku bisa belajar dari kegigihan para siswku. Walau orang desa, penuh keterbatasan, namun mereka punya semangat untuk menjadi lebih baik. Mereka bersemangat belajar. Mereka saja bisa! .









Selasa, 22 Oktober 2013

Scientific Approach-Pendekatan Ilmiah Dalam Pembelajaran (dirangkum dari tulisan bp Akhmad Sudrajad)

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut.

Banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan kita tentang pentingnya membelajarkan para siswa tentang fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting, selain  fakta“,  demikian ungkapnya.

Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiri yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Beberapa metode pembelajaran yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan saintifik/ilmiah, antara lain metode: (1) Problem Based Learning; (2) Project Based Learning; (3) Inkuiri/Inkuiri Sosial; dan (4) Group Investigation. Metode-metode ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi  atau menguji  jawaban sementara atas suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan.
Pendekatan Saintifik-Ilmiah
Pendekatan Saintifik-Ilmiah
Apakah pendekatan saintifik/ilmiah dengan langkah-langkah seperti dikemukakan di atas bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan? Jawabannya tentu akan menjadi perdebatan keilmuan, tetapi saya memegang satu teori yang sudah kita kenal yaitu Teori Perkembangan Kognitif dari Piaget yang  mengatakan bahwa mulai usia 11 tahun hingga dewasa (tahap formal-operasional), seorang individu telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif yaitu: (1) Kapasitas menggunakan hipotesis; kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia respons; dan (2) Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak; kemampuan untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak secara luas dan mendalam.

Dengan demikian, tampaknya pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran sangat mungkin untuk diberikan mulai pada usia tahapan ini. Tentu saja, harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari penggunaan hipotesis dan berfikir abstrak yang sederhana, kemudian seiring dengan perkembangan kemampuan berfikirnya dapat ditingkatkan dengan menggunakan hipotesis dan berfikir abstrak yang lebih kompleks.
Sementara itu, Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri  bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Komponen-komponen tersebut seyogyanya  dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran,  tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. Untuk lebih jelasnya tentang pendekatan ilmiah versi Kemendikbud ini Anda bisa melihatnya melalui file yang bisa Anda unduh di bawah ini: